5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja Keuangan Perbankan
Menurut Abdullah 2003:107, kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhan. Kinerja performance bank secara keseluruhan
merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana,
teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut
aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas bank.
Tujuan analisis kinerja keuangan antara lain sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun
berjalan maupun tahun sebelumnya b.
Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua aset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien
Dietrich, et al., 2009 dikutip oleh Prasanjaya dkk 2013, menyatakan bahwa mengukur tingkat profitabilitas bertujuan untuk menjamin apakah
keuntungan yang ditargetkan oleh perusahaan dalam beberapa periode telah tercapai. Salah satu rasio yang digunakan oleh bank untuk mengukur tingkat
profitabilitas adalah Return On Assets ROA. ROA mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam seberapa efektif suatu bank dalam mengelola asetnya
untuk menghasilkan suatu keuntungan. Bank Indonesia menetapkan besarnya
ROA yaitu 1,5. Menurut SE BI Nomor 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011, rumus dari ROA adalah:
x 100
Menurut Mawardi 2005, dikutip oleh Kusuma 2011, total aktiva merupakan komponen yang terdiri dari kas, giro pada BI, penempatan pada bank
lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima, biaya dibayar dimuka, uang muka pajak, aktiva tetap dan penyusutan
aktiva tetap lain-lain. Dalam penelitian ini Return on Assets ROA dipilih sebagai pengukur
kinerja keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena
tingkat kembalian return semakin besar Husnan, 1998 yang dikutip oleh Sudiyatno dkk. 2010:126.
Peningkatan ROA dapat disebabkan antara lain: 1 Lebih banyak aset yang digunakan, hingga menambah operating income dalam skala yang lebih besar, 2
Adanya kemampuan manajemen untuk mengalihkan portofoliosurat berharga ke jenis yang menghasilkan income yang lebih tinggi, 3 Adanya kenaikan tingkat
bunga secara umum, dan 4 Adanya pemanfaatan aset-aset yang semula tidak produktif menjadi aset produktif Dendawijaya 2001:120.
ROA merupakan rasio keuangan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin lebih baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset Dendawijaya 2001:120.
B. Bank
“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediaries, yang menyalurkan dana dari pihak
yang berkelebihan dana idle fundsurplus unit kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana deficit unit
pada waktu yang ditentukan” Dendawijaya 2001:25.
Menurut Crosse dan Hemple yang dikutip oleh Veithzal Rivai dkk 2013:1 menyatakan bahwa bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha
manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi
pemilik. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary
antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana surplus unit dengan pihak- pihak yang memerlukan dana deficit unit, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank