Penelitian – Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.4.9. Retak

Bila beton baru mengering dengan cepat maka permukaannya akan mengalami tegangan tarik yang lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Hal ini akan menyebabkan retak. Retak juga mungkin terjadi bila terdapat perbedaan temperatur yang tinggi sampai 20°C antara bagian dalam dan bagian luar beton, akibat dari perbedaan muai. Beton bertulang sebenarnya adalah sebuah struktur yang tidak bisa menghindari retak, karena beton mempunyai kekuatan tarik yang kecil.

2.5. Penelitian – Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa pihak yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan eksperimen tugas akhir ini, antara lain : 1. Pengaruh Gradasi Agregat Halus terhadap Stabilitas dan Kuat Tekan Beton Pateha, M. Kasim., P. Murlita. ; 2003 Pada penelitian ini, bahan dasar yang digunakan adalah agregat halus eks Gowa, agregat kasar eks Gowa, semen tipe I, dan air PDAM Makassar. Direncanakan campuran beton dengan faktor air – semen 0,48. Beton ditambahkan superplasticizer dari bahan Polycarboxylates dengan tiga tingkatan, yaitu 0 , 0,5 dan 1 dari berat semen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengaruh gradasi agregat halus terhadap stabilitas adukan dan kuat tekan betonnya. Universitas sumatera utara Hasil dari penelitian ini antara lain : i. Pada beton tanpa superplasticizer, stabilitas beton meningkat sesuai dengan peningkatan modulus kehalusan. Kuat tekan yang dihasilkan relatif sama untuk ketiga jenis pasir. ii. Pada beton dengan superplasticizer, stabilitas beton menurun sesuai dengan peningkatan modulus kehalusan. Kuat tekan beton menurun sesuai dengan kenaikan modulus kehalusan agregat halus. 2. Pemanfaatan Pasir Pantai Sepempang dan Batu Pecah asal Ranai sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal Siregar, Ahmad Husin., Satyarno., Tjokrodimuljo. ; 2008 Pada penelitian ini, bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir pantai Sepempang, agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah asal Ranai dengan ukuran maksimum 40 mm, faktor air – semen yang digunakan adalah 0,4 ; 0,5 ; 0,6. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat –sifat fisik pasir pantai Sepampang dan batu pecah dari Ranai dan untuk mengetahui sifat beton normal dengan pemakaian bahan pasir pantai Sepempang dan batu pecah asal Ranai. Hasil dari penelitian ini antara lain : i. Pasir Pantai Sepempang memiliki kandungan lumpur sebesar 0,44 , sehingga tidak perlu dilakukan pencucian. Universitas sumatera utara ii. Secara umum, terbukti benar bahwa pasir Pantai Sepempang dapat dijadikan bahan pembuatan beton normal dengan tetap memperhatikan mix design terlebih dahulu. 3. Pengaruh Penambahan Pasir Pantai terhadap Laju Kenaikan Kuat Tekan Beton Suroso, Hery., Tjokrodimuljo, Kardiyono. ; 2003 Pada penelitian ini, bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen Portland Pozolan SPP , pasir Pantai Alam Indah yang diambil dengan jarak sekitar 25 meter dari garis pantai, pasir Kali Gung, Tegal, serta kerikil dari depo pemecah batu Prupuk, Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju kuat tekan beton dengan tambahan pasir pantai dan tanpa pasir pantai. Hasil dari penelitian ini adalah : Kadar garam pasir Pantai Alam Indah, Tegal Jawa Tengah sebesar 0,02 , sehingga pasir pantai ini dapat dipakai untuk bahan pembuatan beton. Universitas sumatera utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam MIPA Universitas Sumatera Utara, dan Laboratorium Struktur Pascasarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara. Secara umum urutan tahap penelitian meliputi : a. Penyediaan bahan penyusun beton, b. Pemeriksaan bahan penyusun beton analisa pasir dan kerikil , c. Pemeriksaan kandungan pasir pantai dan pasir biasa di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU, d. Pemeriksaan kandungan organik agregat halus colorimetric test , e. Perencanaan Mix Design beton dengan pasir biasa dan beton dengan pasir pantai, f. Pembuatan benda uji silinder dan balok, g. Pemeriksaan nilai slump, h. Pengujian kuat tekan beton pada umur28 hari, i. Pengujian elastisitas beton pada umur28 hari, j. Pengujian kuat tarik belah beton pada umur 28 hari, k. Pengujian flexure balok beton pada umur28 hari, l. Pengujian regangan balok beton pada umur 28 hari, m. Penelitian pola retak balok beton pada umur 28 hari. Universitas sumatera utara