nilai slump, campuran beton dimasukkan ke dalam cetakan silinder yang berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan cetakan bekisting balok yang berukuran 20
x 30 x 320 cmdengan cara dibagi dalam tiga tahapan, dimana masing-masing tahapan diisi 13 bagian dari cetakan silinder dan balok, lalu dipadatkan dengan
menggunakan alat vibrator. Setelah beton berumur ± 24 jam, cetakan silinder dan balok dibuka dan mulai
dilakukan perawatan curing beton dengan cara direndam dalam bak perendaman sampai pada masa yang direncanakan untuk melakukan pengujian.
3.6. Pengujian Sampel
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton, pengujian elastisitas beton, pengujian kuat tarik belah splitting sampel silinder beton, flexure
test, regangan strain , peninjauan panjang retak dan pola retak balok beton.
3.6.1 Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian dilakukan pada umur beton28 hari untuk tiap variasi beton sebanyak 8 buah. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, silinder beton
dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan beton, setiap benda uji ditimbang beratnya.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan mesin kompres manual berkapasitas 200 ton.
Universitas sumatera utara
Besar kuat tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :
Α Ρ
c f
=
...................................................................................................... 3.3
dimana : f’c = Kekuatan tekan kgcm
2
P = Beban tekan kg A = Luas permukaan benda uji cm
2
Gambar 3.4. Sketsa Uji Tekan Beton
P A
3 m
m
150
Universitas sumatera utara
3.6.2 Pengujian Elastisitas Beton
Pengujian dilakukan pada umur beton28 hari untuk tiap variasi beton sebanyak 8 buah. Sehari sebelum pengujian elastisitas beton, silinder beton
dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan pengujian elastisitas beton, setiap benda uji ditimbang beratnya. Kemudian benda uji ditempatkan pada alat uji
elastisitas dan dimasukkan ke alat kompresor secara vertikal dalam keadaan tidak bergoyang statis , kemudian dibebani sehingga sampel – sampel silinder ini retak.
Pengujian elastisitas beton dilakukan dengan menggunakan mesin kompres manual berkapasitas 200 ton dan memakai alat Compressor Strain Dial Test.
Gambar 3.5. Gambar Alat Pengujian Elastisitas Beton dengan Agregat
Halus Pasir Pantai Cermin dan Pasir Biasa
Universitas sumatera utara
Gambar 3.6. Pengujian Modulus Elastisitas Beton
Besar elastisitas beton dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ε σ
= E
......................................................................................................... 3.4
Dimana:
10 .
Pembacaan Dial
k L
= ∆
.............................................................. 3.5
L L
∆ =
ε
................................................................................................. 3.6
A P
=
σ
................................................................................................... 3.7
dimana : L : Panjang awal sampel beton cm
Universitas sumatera utara
A : Luas Permukaan Tekan Sampel cm²
E : Modulus Elastisitas kg cm²
ΔL : Perubahan Panjang Sampel cm
k : Faktor Pembacaan Dial mm
P : Beban Tekan sampel kg
Σ : Tegangan kg cm²
ε : Regangan
Setelah didapat nilai elastisitas pada benda uji silinder, maka dihitung juga Poisson Ratio dengan membandingkan nilai regangan radial pada sampel terhadap
regangan arah lateral.
3.6.3. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton