Pendahuluan Kuat Tekan Silinder Beton

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Hasil penelitian disajikan berupa data sudah dianalisa dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Penelitian karakteristik beton terdiri dari pengujian kelecakan beton, kuat tekan beton, elastisitas beton, kuat tarik belah beton, kuat lentur balok beton bertulang, regangan beton, dan peninjauan pola retak balok beton bertulang. Pada penelitian ini digunakan 2 dua jenis variasi agregat halus, yaitu agregat halus yang berupa pasir biasa dan agregat halus yang berupa pasir pantai yang didatangkan dari Pantai Cermin, kecamatan Perbaungan, Sumatera Utara.

4.2. Pengujian Kelecakan Beton

Kelecakan beton adalah kemudahan pengerjaan beton yang berkaitan erat dengan tingkat kelecakan adukan campuran beton. Semakin cair adukan campuran beton, maka semakin tinggi tingkat workability beton.

4.2.1. Slump

Untuk mengetahui tingkat kelecakan beton, dilakukan slump test. Semakin tinggi nilai slump beton, maka semakin tinggi pula workability beton. Nilai slump pada umumnya berkisar antara 5 – 12 cm. Universitas sumatera utara Nilai slump beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : • Gradasi dan bentuk permukaan agregat, • Faktor air – semen, • Karakteristik semen, • Volume udara pada campuran beton, • Bahan aditif yang digunakan pada campuran beton. Gambar 4.1. Pengujian Nilai Slump Beton Segar Hasil pengujian nilai slump dengan agregat halus pasir pantai dan pasir biasa : Jenis Agregat Halus Nilai Slump cm Molen 1 Molen 2 Pasir Biasa 10,9 11,7 Pasir Pantai Cermin 6.5 7,1 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Nilai Slump Universitas sumatera utara Grafik 4.1. Grafik Perbandingan Nilai Slump Beton dengan Pasir Biasa dan Beton dengan Pasir Pantai 10,9 11,7 6,5 7,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Molen 1 Molen 2 N ILA I S LU M P c m MIXING BETON Beton dengan Pasir Biasa Beton denganPasir Pantai Universitas sumatera utara Dari hasil pengujian kuat tekan beton, dapat dilihat bahwa beton segar dengan agregat halus pasir Pantai Cermin memiliki nilai slump lebih rendah 6,5 dan 7,1 cm sedangkan agregat halus pasir biasa memiliki nilai slump lebih tinggi 10,9 dan 11,7 cm . Ini berarti beton segar dengan agregat halus pasir biasa memiliki workability yang lebih baik daripada beton segar dengan agregat halus pasir Pantai Cermin.

4.3. Kuat Tekan Silinder Beton

Beton memiliki nilai kuat tekan yang jauh lebih tinggi daripada kuat tariknya. Kuat tekan beton dipengaruhi oleh komposisi dan kekuatan masing – masing bahan penyusun dan lekatan pasta semen pada agregat. Kuat tekan beton diperoleh dari tata cara pengujian standar, dengan menggunakan mesin kompresor dan diberikan beban secara bertahap, dengan benda uji silinder beton yang berdimensi tinggi 30 cm dan diameter 15 cm dan ditekan sampai benda uji beton tersebut hancur. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat sampel benda uji beton berumur 28 hari dihitung sejak hari pengecoran untuk benda uji dengan agregat halus pasir Pantai Cermin dan benda uji dengan agregat halus pasir biasa. Universitas sumatera utara Gambar 4.2. Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton Hasil pengujian kuat tekan beton dengan agregat halus pasir biasa : No. Sampel Berat kg Luas mm 2 Kuat Tekan MPa 1 12,2 17662,5 19,438 2 12,1 17662,5 22,308 3 12,1 17662,5 20,136 4 12,2 17662,5 19,929 Kuat Tekan Rata – Rata MPa 20,452 Tabel 4.2. Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Agregat Halus Pasir Biasa Hasil pengujian kuat tekan beton dengan agregat halus pasir pantai : No. Sampel Berat kg Luas mm 2 Kuat Tekan MPa 1 12,9 17662,5 16,985 2 12,7 17662,5 19,023 3 12,5 17662,5 18,249 4 12,5 17662,5 16,418 Kuat Tekan Rata – Rata MPa 17,668 Tabel 4.3. Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Agregat Halus Pasir Pantai Universitas sumatera utara No. Sampel Luas mm 2 Kuat Tekan Sampel Silinder dengan Pasir Biasa MPa Kuat Tekan Sampel Silinder dengan Pasir Pantai MPa Penurunan Kuat Tekan 1 17662,5 19,438 16,985 12,619 2 17662,5 22,308 19,023 14,725 3 17662,5 20,136 18,249 9,371 4 17662,5 19,929 16,418 17,617 Rata – rata 20,452 17,668 13,583 Tabel 4.4. Tabel Persen Penurunan Kuat Tekan Beton NB : Persen penurunan kuat tekan = �−� � x 100 dimana : a = Kuat tekan sampel silinder dengan pasir biasa b = Kuat tekan sampel silinder dengan pasir pantai Universitas sumatera utara Grafik 4.2. Grafik Nilai Kuat Tekan Beton dengan Agregat Halus Pasir Biasa 19,438 22,308 20,136 19,929 10 12 14 16 18 20 22 24 I II III IV K UAT T E K AN M P a VARIASI SAMPEL Universitas sumatera utara Grafik 4.3. Grafik Nilai Kuat Tekan Beton dengan Agregat Halus Pasir Pantai 16,985 19,023 18,249 16,418 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 I II III IV K UAT T E K AN M P a VARIASI SAMPEL Universitas sumatera utara Dari hasil pengujian kuat tekan beton, dapat dilihat bahwa beton dengan agregat halus pasir biasa memiliki kuat tekan rata – rata lebih tinggi daripada beton dengan agregat halus pasir Pantai Cermin. Pada grafik di atas, terlihat bahwa beton dengan agregat halus pasir biasa memiliki kuat tekan rata – rata lebih tinggi daripada beton dengan agregat halus dengan pasir pantai sehingga grafik kuat tekan beton dengan agregat halus pasir biasa berada di atas grafik kuat tekan beton dengan agregat halus pasir pantai.

4.4. Kuat Tarik Belah Beton