Sumber air yang digunakan pada penelitian ini adalah jaringan PDAM Tirtanadi yang terdapat di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2.3. Beton Segar Fresh Concrete
Beton segar adalah beton yang belum mengalami pengerasan. Beton segar yang baik adalah beton segar yang dapat diaduk, diangkut, dituang, dipadatkan,
tidak mengalami segregasi terpisahnya kerikil dari adukan dan tidak mengalamibleeding terpisahnya air dan semen dari adukan .Ada 3 tiga sifat
penting dari beton segar, antara lain : workability, segregation, dan bleeding.
2.3.1. Kemudahan Pengerjaan Workability
Kelecakan adalah kemudahan mengerjakan beton, dimana menuang placing dan memadatkan compacting tidak menyebabkan munculnya efek negatif
berupa pemisahan segregation , dan pendarahan bleeding . Hal – hal yang mempengaruhi workability antara lain :
1. Kandungan semen,
2. Jumlah air pada beton,
3. Gradasi campuran pasir dan kerikil,
4. Bentuk butiran agregat kasar,
5. Cara pemadatan dan alat pemadat.
Universitas sumatera utara
Adapun faktor – faktor lain yang mempengaruhi workability, antara lain : 1.
Gradasi, bentuk dan kualitas permukaan butir agregat, 2.
Rasio antara agregat halus dan agregat kasar, 3.
Diameter maksimum agregat, 4.
Absorpsi.
Kelecakan yang kita syaratkan untuk suatu pengecoran tertentu tergantung pada : 1.
Alat pemadat yang dipakai, 2.
Jenis struktur tulangan rapat atau tidak , 3.
Fasilitas peralatan yang tersedia di lapangan.
Workability beton dapat diukur dengan melakukan slump test yang didasarkan pada ASTM C 143 – 74. Percobaan ini menggunakan kerucut yang disebut
kerucut Abrams. Ada 3 tiga jenis slump test, yaitu :
1. Slump Runtuh Collapse Slump , terjadi pada kerucut adukan beton yang
runtuh seluruhnya akibat adukan beton yang terlalu cair. 2.
Slump Geser Shear Types of Slump , terjadi bila separuh puncak kerucut adukan beton tergeser dan tergelincir ke bawah pada bidang miring.
3. Slump Sejati True Slump , yaitu penurunan umum dan seragam tanpa
adukan beton yang pecah.
Universitas sumatera utara
2.3.2. Pemisahan Kerikil Segregation
Segregasi dapat terjadi karena turunnya butiran ke bagian bawah beton segar, atau terpisahnya agregat kasar dari campuran, akibat cara penuangan dan pemadatan
yang salah. Faktor – faktor yang menyebabkan segregasi adalah :
1. Ukuran partikel yang lebih besar dari 25 mm,
2. Berat jenis agregat kasar yang berbeda dengan agregat halus,
3. Kurangnya jumlah material halus dalam campuran,
4. Bentuk butir yang tidak rata dan tidak bulat,
5. Campuran yang terlalu basah atau terlalu kering.
2.3.3 Pemisahan Air Bleeding