semu dimana pasir basah total dengan pori-pori penuh air. Absorbsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat pasir yang hilang terhadap berat
pasir kering dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering. Hasil pengujian harus memenuhi :
Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu.
3.2.6. Analisa Ayakan Batu Kerikil ASTM C136 - 84a ASTM D 448 - 86
a. Tujuan : Untuk menyelidikigradasi butiran agregat dan menentukan nilai modulus
kehalusan Fineness Modulus kerikil. b. Hasil pemeriksaan : 7,41 OK
c. Pedoman :
1. 100
mm 0.15
ayakan hingga
tertahan Kumulatif
FM =
................ 3.2
2. Agregat kasar untuk campuran beton adalah agregat kasar dengan rentang
moduluskehalusan FM antara 5.5 s d 7.5.
Universitas sumatera utara
3.2.7. Pemeriksaan Kadar Lumpur Ayakan no.200 ASTM C 117 – 90
a. Tujuan : Untuk memeriksa kandungan lumpur pada kerikil.
b. Hasil pemeriksaan : 0,95 OK c.
Pedoman :
Kandungan lumpur pada agregat kasar kerikil tidak boleh melebihi 1 dari berat kering. Apabila kadar lumpur melebihi 1 maka agregat kasar kerikil
harus melalui proses pencucian.
3.2.8. Pemeriksaan Berat Isi Batu Kerikil ASTM C 29 C 29M – 90
a. Tujuan : Untuk mengetahui berat isi agregat kasar kerikil dalam keadaan padat
dan longgar. b. Hasil pemeriksaan :
- Berat isi dalam keadaan rojok padat : 1741,28 kg m
3
- Berat isi dalam keadaan longgar : 1636,68 kg m
3
c. Pedoman : Dengan mengetahui berat isi agregat kasar kerikil maka kita dapat mengetahui
berat batu becah dengan hanya mengetahui volumenya.
Universitas sumatera utara
3.2.9. Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorbsi Batu Kerikil ASTM C 127 – 88
a. Tujuan : Untukmenentukan berat jenisdan jumlah penyerapan air absorbsi agregat kasar
kerikil . b.
Hasil Pemeriksaan : - Berat jenis SSD
: 2,49 ton m
3
- Berat jenis kering : 2,45 ton m
3
- Berat jenis semu : 2,56 ton m
3
- Absorbsi : 1,63
c. Pedoman :
Berat jenis SSD adalah perbandingan antara berat kerikil dalam keadaan SSD dengan volume kerikil dalam keadaan SSD. Keadaan SSD Saturated Surface
Dry adalah keadaan dimana permukaan batu pecah jenuh dengan uap air, keadaan kerikil dalam kondisi kering dimana pori batu pecah berisikan udara
dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan semu dimana pasir basah total dengan pori yang dipenuhi air. Absorbsi atau penyerapan air adalah
persentase dari berat kerikil yang hilang terhadap berat kerikil kering, dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering.
Hasil pengujian harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu.
Universitas sumatera utara
3.3. Perencanaan Campuran Beton Concrete Mix Design