b Formulir dan slip yang digunakan dalam sistem pemberian kredit
Tabel 3.3 Perbandingan kajian teori tentang formulir dan slip yang
digunakan dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CU Dharma Bakti.
Teori Temuan
Lapangan Keterangan
Formulir menjadi anggota Buku daftar anggota masuk
Buku daftar anggota keluar Buku tamu
Slip uang masuk Slip uang keluar
Slip memo Kartu simpanan dan pinjaman
anggota Buku daftar pinjaman anggota
Buku anggota Surat permohonan pinjaman
Surat perjanjian pinjaman Buku tabelaris dan buku kas
Sumber: Munaldus 2014: 10-11, Peraturan Mentri Negara Koperasi, dan Usaha Kecil
dan Menengah
Republik Indonesia
Nomor: 19PerM.KUKMXI2008 Pasal 5 Ayat 2d Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
c Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit
Tabel 3.1 Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur yang
membentuk sistem pemerian kredit dengan yang ada di CU Dharma Bakti.
Teori Temuan
Lapangan Keterangan
Prosedur permohonan kredit Prosedur evaluasi dan analisis
kredit Prosedur keputusan pinjaman
Prosedur perjanjian pinjaman Prosedur pencairan pinjaman
Sumber: Tohar 2001: 108-111
Pada perusahaan ini dikatakan baik apabila terdapat kesesuaian antara sistem pemberian kredit yang dijalankan dengan teori yang ada
serta didasarkan pada Peraturan Mentri Negara Koperasi, dan Usaha Kecil
dan Menengah
Republik Indonesia
Nomor 19PerM.KUKMXI2008 Pasal 5, 10, dan 19 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Hal tersebut dapat terlihat dari aspek sistem pemberian kredit antara lain
bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit, formulir dan slip yang digunakan serta jaringan prosedur yang membentuk sistem
pemberian kredit yang dibandingkan dengan teori yang ada, antara lain teori dari Anwari 1981: 31-59, Munaldus 2014: 10-11, dan Tohar
2000: 108-111. Perbandingan tersebut juga harus mempertimbangkan kedaan dan kebutuhan dari CU. Jika teori, praktik yang dijalankan, dan
kebutuhan perusahaan telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan maka dapat dikatakan sistem pemberian kredit yang dijalankan sudah
baik.
62
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya CU Dharma Bakti
CU Dharma Bakti merupakan sebuah lembaga koperasi jasa keuangan yang berlokasi di Jalan Kabupaten, Dusun Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta. Berdirinya CU Dharma Bakti diawali dari situasi ekonomi masyarakat yang pada umumnya berada digaris cukup dan membutuhkan
bantuan ekonomi. Melihat hal tersebut didirikanlah sebuah koperasi yang saat itu masih berlokasi di Gereja Mlati.
CU Dharma Bakti berdiri tanggal 31 Desember 1981 didirikan oleh Romo Fx. Murdisusanto beserta enam pengurus Gereja Mlati yaitu Th. Tin
Sunardi, Drs. Y. Sukardi, M.Suratmi, dan Au. Mulatinah Raharjo dan dikembangkan oleh Romo FA. Suntoro Pr. Pada tahun 1990, jumlah anggota
koperasi mencapai 120 orang, jika dicermati dari pertumbuhan anggota terasa sangat lamban. Karena anggota terbatas dalam lingkup gereja. Melihat keadaan
CU yang sulit berkembang maka Romo FA Suntoro Pr, memberikan solusi dengan cara CU Dharma Bakti harus keluar dari Gereja dan mulai saat itu
pelayanan CU Dharma Bakti tidak dilakukan di Gereja tetapi menyewa di rumah Bpk. C. Wignyo Sudarmo di sebelah selatan Gereja.
Pada awal berdiri CU beranggotakan 25 orang dengan simpanan pokok Rp 50,- dan simpanan wajib Rp 250,-. Setiap orang memiliki simpanan Rp
500,- sehingga terkumpul modal Rp 15.000,- ditambah dari Paroki Rp 25.000,- . Pelayanan dilaksanakan setiap minggu kedua setelah misa.
Besar pinjaman sesuai dengan kemampuan keuangan sedang angunan adalah kepercayaan dan iman.
Pada awalnya terjadi perdebatan diantara pengurus untuk mencari legalitas Badan Hukum atau tidak karena beberapa pengurus berpendapat
bahwa setelah memiliki Badan Hukum maka akan selalu tergantung peraturan, sementara beberapa pengurus lainnya berpendapat bahwa Badan Hukum
merupakan payung serta legalitas sehingga CU Dharma Bakti tidak dianggap liar. Melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya pada bulan Maret 1999,
CU Dharma Bakti resmi memiliki Badan Hukum dengan No 45IIIBHDK1999 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Maret 1999.
Setelah menggunakan Badan Hukum maka mulai terbuka kerja sama dengan lembaga-lembaga lain, antara lain Dinas Koperasi Kabupaten Sleman,
serta Puskopdit. Semakin banyak jumlah anggota membutuhkan penanganan yang serius. Sedangkan kepengurusan yang ada sifatnya adalah sambilan
artinya pengurus tidak bisa melayani secara full time. Adanya Badan Pengelola, Pengurus mempercayakan koperasi kepada seorang manajer. Manajer yang
mengaturmengelola koperasi secara full time dan dibantu oleh para pegawai yang terdiri atas petugas lapangan dan administrasinya.
B. Visi dan Misi Credit Union
Visi CU Dharma Bakti adalah terwujudnya lemaga keuangan yang mandiri, professional, legal dan terpercaya melalui swadaya, solidaritaa, dan
pendidikan. Sedangkan misi CU Dharma Bakti adalah membina sikap gotong
royong dan kerjasama atas dasar saling percaya dalam membangun ekonomi anggota berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Secara umum pengertian struktur organisasi adalah suatu gambaran secara sistematis mengenai bagian, tugas dan tanggung jawab serta
hubungannya yang terdapat dalam suatu bagian atau lembaga. Diperlukan pengorganisasian yang baik agar bagian-bagian organisasi itu dapat berjalan
dengan lancar dan terarah yang meliputi tugas, wewenang, tanggungjawab dapat dilakukan secara seimbang sesuai dengan peranan masing-masing.
Struktur organisasi CU Dharma Bakti adalah seperti terlihat pada gambar 4.1.