39 3.
Setelah refrigeran terisi ke dalam siklus mesin, lepaskan selang pressure gauge
. Cek lubang katup, sambungan pipa-pipa dengan busa sabun guna mengetahui kebocoran.
3.3.4 Skematik Pengambilan Data
Untuk mempermudah pemahaman tentang kerja mesin pengering pakaian, alur dan sistem kerja ditampilkan dalam skematik mesin pengering pakaian yang
diteliti tersaji pada Gambar 3.24.
Gambar 3.24 Skematik pengambilan data. Keterangan Gambar 3.24 skematik mesin pengering pakaian :
a. Termokopel T
in
Termokopel berfungsi mengukur suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering.
b. Termokopel T
1
Termokopel berfungsi mengukur suhu udara kering setelah melewati evaporator.
c. Termokopel T
2
Termokopel berfungsi mengukur suhu udara kering setelah melewati kondensor.
40 d.
Termokopel T
out
Termokopel berfungsi mengukur suhu udara kering setelah keluar dari mesin pengering.
e. Hygrometer RH
in
Hygrometer berfungsi mengukur kelembaban udara sebelum masuk mesin
pengering. f.
Hygrometer RH
2
Hygrometer berfungsi mengukur kelembaban udara setelah melewati
kondensor. g.
Hygrometer RH
out
Hygrometer berfungsi mengukur kelembaban udara setelah keluar dari mesin
pengering. h.
Pressure gauge P
1
Pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan refrigeran yang masuk
kompresor. i.
Pressure gauge P
2
Pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan refrigeran yang keluar
kompresor. j.
Anemometer v Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran udara pada duct.
3.3.5 Langkah-langkah Pengambilan Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian di ambil pada tempat terbuka dan pada musim kemarau. Perubahan
suhu sekitar dan kelembaban dalam penelitian ini diabaikan, karena suhu sekitar dan kelembabannya selalu berubah-ubah sesuai cuaca.
b. Pastikan bahwa termokopel, hygrometer, dan timbangan digital yang
digunakan sudah dikalibrasi. c.
Pastikan bahwa kipas berkerja. Serta pastikan saluran pembuangan air tidak tersumbat.
41 d.
Letakkan alat bantu penelitian pada tempat yang sudah ditetapkan. e.
Kemudian nyalakan mesin pengering pakaian, kipas 1 dan kipas 2. f.
Atur frekuensi motor kipas pada inverter variable frequency drive sampai 50 Hz.
g. Kemudian catat massa kosong rangka dan hanger. Selanjutnya timbang dan
catat massa pakaian kering MPK
.
h. Selanjutnya tutup semua pintu lemari mesin pengering dan tunggu sampai 30
menit, guna mesin pengering pakaian mencapai suhu kerja yang konstan. i.
Basahi dan peras pakaian sampai air tidak menetes kembali. Kemudian timbang dan catat massa pakaian basah awal MPBA. Untuk percobaan
kedua dan ketiga massa pakaian basah awal harus didapat hasil yang sama dengan percobaan pertama.
j. Cek tekanan P
1
dan P
2
, kemudian tutup semua pintu. k.
Atur alarm stopwatch menjadi per 15 menit. l.
Data yang perlu dicatat per 15 menit, antara lain : MPBSt
: Massa pakaian basah saat t, kg RH
in
: Kelembaban udara sebelum masuk mesin pengering, . T
in
: Suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering, °C. T
1
: Suhu udara kering setelah melewati evaporator, °C. RH
2
: Kelembaban udara setelah melewati kondensor, T
2
: Suhu udara kering setelah melewati kondensor, °C. RH
out
: Kelembaban udara setelah keluar dari mesin pengering, T
out
: Suhu udara kering setelah keluar dari mesin pengering, °C. v
: Kecepatan aliran udara, mdetik P
1
: Tekanan refrigeran yang masuk kompresor, Psi P
2
: Tekanan refrigeran yang keluar kompresor, Psi m.
Hasil dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan hasil kalibrasi alat bantu dan massa pakaian dikurangi dengan massa kosong.
42 Tabel 3.1 Tabel yang dipergunakan untuk pengisian data.
No Waktu
Massa pakaian
kering Massa
pakaian basah awal
Massa pakaian
basah saat t P
1
P
2
menit kg
kg kg
Psi Psi
1 2
15 3
30 4
45 5
60 Tabel 3.2 Lanjutan tabel yang dipergunakan untuk pengisian data.
No Waktu
RH
in
T
in
T
1
RH
2
T
2
RH
out
T
out
v Menit
o
C
o
C
o
C
o
C mdetik
1 2
15 3
30 4
45 5
60
3.4 Cara Menganalisi Hasil dan Menampilkan Hasil
Cara yang digunakan untuk menganalisis hasil menampilkan hasil, sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam tabel seperti Tabel 3.1.
Kemudian hitung rata-rata dari 3 kali percobaan tiap variasinya. b.
Setelah diperoleh rata-rata, kemudian menghitung massa air yang menguap dari pakaian M
1
tiap variasi. Massa air yang menguap dari pakaian M
1
dapat dihitung dengan Persamaan 3.1. M
1
= MPBA – MPK
… 3.1 dengan M
1
adalah massa air yang menguap dari pakaian, MPBA adalah massa pakaian basah awal, dan MPK adalah massa pakaian kering.