Parameter-Parameter Dalam Psychrometric Chart Proses-proses Yang Terjadi Pada Udara Di Mesin Pengering Pakaian

15

2.1.5.1 Parameter-Parameter Dalam Psychrometric Chart

Parameter-parameter udara dalam Psychrometric chart, diantaranya a Temperatur kering b Temperatur basah c Temperatur titik embun d kelembaban spesifik e Volume spesifik f entalpi g kelembaban relatif. Berikut ini penjelasannya : a. Temperatur bola kering T db Temperatur bola kering adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan slink psikrometer pada termometer dengan bola kering. b. Temperatur bola basah T wb Temperatur bola basah adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan slink psikrometer pada termometer bola basah. c. Temperatur titik embun T dp Temperatur titik embun adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi pengembunan ketika didinginkan. d. Kelembaban spesifik w Kelembaban spesifik adalah jumlah kandungan uap air di udara dalam setiap kilogram udara kering kg air kg udara kering. e. Volume spesifik V Volume spesifik adalah volume udara campuran dalam m 3 kg udara kering. f. Entalpi h Entalpi adalah energi kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud suatu zat yang dinyatakan dalam satuan kJkg udara kering. g. Kelembaban relatif RH Kelembaban relatif RH adalah persentase perbandingan jumlah air yang terkandung dalam 1 m 3 dengan jumlah air maksimal yang dapat terkandung dalam 1 m 3 tersebut. 16 Gambar 2.8 Skematik psychrometric chart. 17

2.1.5.2 Proses-proses Yang Terjadi Pada Udara Di Mesin Pengering Pakaian

Dalam Psychrometric Chart Proses-proses yang terjadi pada udara di mesin pengering pakaian dalam psychrometric chart, diantaranya a Proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling dan dehumidifikasi b Proses pemanasan heating c Proses pendinginan evaporatif. Berikut ini penjelasannya : Gambar 2.9 Proses-proses yang terjadi pada udara dalam psychrometric chart. a. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling and dehumidify. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban adalah proses penurunan kalor sensibel dan penurunan kalor laten ke udara. Pada proses pendinginan dan penurunan kelembaban, terjadi penurunan temperatur bola kering, temperatur bola basah, entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan kelmbaban spesifik. Sedangkan kelembaban relatif mengalami peningkatan. 18 Gambar 2.10 Proses pendinginan dan penurunan kelembaban. b. Proses pemanasan heating. Proses pemanasan heating adalah proses penambahan kalor sensibel ke udara. Pada proses proses pemanasan, terjadi peningkatan temperatur bola kering, temparatur bola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik embun dan kelembaban spesifik tetap konstan. Namun kelembaban relatif mengalami penurunan. Gambar 2.11 Proses pemanasan. 19 c. Proses pendinginan evaporatif evaporative cooling Proses pendinginan evaporatif adalah proses pengurangan kalor sensibel ke udara sehingga suhu udara tersebut menurun. Proses ini disebabkan oleh perubahan temperatur bola kering dan rasio kelembaban. Pada proses pendinginan evaporatif, terjadi penurunan temperatur kering dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik embun, kelembaban relatif dan kelembaban spesifik mengalami peningkatan. Namun entalpi dan temperatur bola basah tetap konstan. Gambar 2.12 Proses pendinginan evaporatif.

2.1.6 Proses Yang Terjadi Pada Mesin Pengering Pakaian