Tinjauan Pustaka DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

20 Gambar 2.13 Proses yang terjadi pada mesin pengering pakaian. Pada dasarnya fungsi evaporator sebagai unit proses pendinginan dan dehumidifikasi untuk menghasilkan udara yang bersuhu dingin dan mengurangi kadar air dalam udara. Dimana udara tersebut digunakan untuk proses pemanasan, sehingga terjadi kenaikan suhu udara dan penurunan kelembaban udara. Kemudian udara tersebut digunakan untuk proses pendinginan evaporatif, sehingga terjadi kenaikan kelembaban dan penurunan suhu udara. Menentukan laju aliran massa udara pada duct dapat dihitung dengan Persamaan 2.3. ṁ udara = ρ udara . Q udara … 2.3 dengan ṁ udara adalah laju aliran massa udara pada duct, ρ udara adalah densitas udara, dan Q udara adalah debit aliran udara. Menentukan kemampuan mengeringkan massa air dapat dihitung dengan Persamaan 2.4. M 2 = ṁ udara . Δw . 3600 … 2.4 dengan M 2 adalah kemampuan mengeringkan massa air, ṁ udara adalah laju aliran massa udara pada duct, dan Δw adalah massa air yang berhasil diuapkan.

2.2 Tinjauan Pustaka

Maruca 2007 dalam dokumen paten US. Pat. No 7,191,546 B2 yang berjudul “Low Temperature Clothes Dryer”, menggambarkan pengeringan pakaian kabinet yang memiliki ruang pengering, kipas sirkulasi, pompa panas dan 21 heater yang berfungsi baik sebagai dehumidifier dan pemanas. Heater dan sensor digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan suhu udara dalam ruang pengering setidaknya sekitar 90 o F. Kemudian kondensor bertindak sebagai pemanas, dan evaporator yang bertindak sebagai dehumidifier. Udara disirkulasi oleh kipas ke dalam kabinet melalui inlet, yang sudah dipanaskan oleh kondensor, kemudian beredar di seluruh pakaian dalam ruang pengering. Selanjutnya udara dihisap ke saluran pendingin dimana kelembaban udara dihilangkan oleh evaporator dan air ditampung pada wadah tampungan. Meda 1983 dalam dokumen paten Eropa No 0 094 356 A1, yang berjudul “Drier, In Particular A Clothes-Drying Cabinet” menggambarkan pengeringan pakaian kabinet yang memiliki ruang pengering, kipas sirkulasi, dan pompa panas yang berfungsi baik sebagai dehumidifier dan pemanas. Pompa panas meliputi kompresor, kondensor yang bertindak sebagai pemanas, dan evaporator yang bertindak sebagai dehumidifier. Udara disirkulasi oleh kipas ke dalam kabinet melalui inlet, dipanaskan oleh kondensor, beredar di seluruh pakaian dalam ruang pengering, dan diarahkan ke saluran pendingin dimana kelembaban udara dihilangkan oleh evaporator dan air ditampung pada wadah tampungan. Keimei; Shigeharu, dan Shingo 1992 dalam dokumen paten Jepang No 40899099, yang berjudul “Clothing Dryer”. Menjelaskan pengering pakaian memiliki lemari utama, sebuah dehumidifier dan pemanas. Udara disirkulasikan keluar melalui sistem kipas. Sebuah sensor suhu dioperasikan untuk mengatur suhu dalam kabinet dan exhaust ports akan membuka jika suhu di ruangan terlalu tinggi. Pakaian dapat dikeringkan pada gantungan atau pada rak pengeringan. 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat penelitian yang digunakan yaitu mesin pengering pakaian dengan benda uji kain salur. Gambar 3.1 memperlihatkan skematik alat yang dijadikan penelitian. Gambar 3.1 Skematik mesin pengering pakaian. Gambar 3.2 Kain salur polyester.