23
Selain informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, waktu penyampaian laporan keuangan juga manjadi hal yang dapat mempengaruhi
kualitas dari laporan keuangan yang menjadi sinyal bagi para pengguna. Berdasarkan teori sinyal, waktu pengumuman laporan keuangan yang berisi
opini auditor merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
G. Teori Keagenan
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham sebagai
principal
dan manajemen sebagai agen. Manajeman merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan
pemegang saham. Oleh kerena itu, pihak manajemen sebagai agen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
Jensen dan Meckling 1976 dalam Godfrey
et al
, menjelaskan hubungan keagenan yang timbul dimana ada kontrak antara satu pihak
principal
dengan pihak lain agen untuk melakukan suatu jasa atas nama
principal
. Dengan kontrak ini,
principal
mempercayakan beberapa pengambilan keputsan kepada pihak agen.
Setiawan 2013, mengungkapkan bahwa hubungan keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara
principal
dan agen. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai sifat dasar
mementingkan kepentingan sendiri. Pemegang saham
principal
dan manajemen agen memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing
menginginkan tujuan mereka terpenuhi, akibat yang terjadi adalah munculnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
konflik kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat-cepatnya atas investasi yang mereka tanamkan
sedangkan manajer menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kopensasi atau intensif yang sebesar-besarnya atas kinerjanya
dalam menjalankan perusahaan. Menurut Eisenhardt dalam Setiawan 2013, teori keagenan
menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri
self interest
, 2 manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang
bounded rationality
, dan 3 manusia selalu menghindari resiko
risk averse
. Pihak agen termotivasi untuk memaksimalkan
fee
kontraktual yang diterima sebagai sarana dalam pemenuhan kebutuhan ekonomis dan psikologisnya. Sebaliknya, pihak
principal
termotivasi untuk mengadakan kontrak atau memaksimalkan
returns
dari sumber daya untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Konflik kepentingan ini terus meningkat
karena pihak
principal
tidak dapat memonitor aktivitas agen sehari-hari untuk memastikan bahwa agen bekerja sesuai dengan keinginan para pemegang
saham. Sebaliknya, agen sendiri memiliki lebih banyak informasi penting mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara
keseluruhan. Hal inilah yang memicu timbulnya ketidakseimbangan informasi antara
principal
dan agen. Kondisi ini dinamakan dengan asimetri informasi. Adanya asimetri informasi dapat mendorong agen untuk
menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui
principal
untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memaksimalkan keuntungan bagi agen. Agen dapat termotivasi untuk melaporkan informasi yang tidak sebenarnya kepada
principal
, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agen.
Rezaei dan Shahroodi 2015, mengungkapkan bahwa adanya suatu berita yang buruk bagi perusahaan dapat membuat manajemen takut untuk
mengungkapkan kabar tersebut. Hal ini terjadi karena kabar buruk yang tidak menguntungkan tersebut dapat menyebabkan penurunan harga saham.
Penurunan harga saham dapat meningkatkan biaya modal perusahaan dan menyebabkan pengurangan kompensasi bagi manajemen. Faktor-faktor ini
dapat mendorong manajemen untuk menunda pengungkapan opini auditor yang kurang baik. Dengan melakukan penundaan tersebut kekhawatiran karir
bisa menggoda para manajer untuk menahan berita buruk. Keprihatinan karir ini timbul dari pengaruh pengungkapan berita buruk mengenai kompensasi
manajemen yang
menyebabkan manajer
mengalami pengurangan
pembayaran kompensasi akibat turunnya harga saham.
H. Penelitian Terdahulu