Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang semakin pesat, kebutuhan akan informasi mengenai suatu perusahaan semakin tinggi. Hal ini mendorong perusahaan untuk menyajikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan melalui laporan keuangan. Salah satu pihak yang berkepentingan dalam menggunakan informasi yang disampaikan perusahaan adalah investor. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK, pada bagian kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif. Empat karakteristik kualitatif tersebut adalah dapat dipahami, andal, relevan dan dapat diperbandingkan. Karakteristik informasi yang andal dapat terpenuhi jika suatu laporan keuangan diaudit sebelum dipublikasikan. Audit merupakan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan yang dilakukan oleh auditor sehingga menimbulkan opini audit. Menurut Mulyadi 2009: 19, opini audit merupakan pernyataan auditor terhadap pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum. Hal ini menunjukkan bahwa opini auditor adalah suatu informasi penting yang harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 diperhatikan oleh investor dan pengguna laporan keuangan lainnya untuk memberikan keyakinan dalam mengambil keputusan investasi. Selain memenuhi karakteristik informasi yang andal suatu laporan keuangan juga harus memenuhi karakteristik informasi yang relevan. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts SFAC nomor 2, suatu laporan keuangan dapat dikatakan relevan bila dapat memberikan gambaran dimasa lalu feedback value , dapat memberikan gambaran dimasa depan predictive value , dan disajikan tepat waktu timeliness . Jika terdapat penundaan atau keterlambatan yang tidak semestinya dalam penyampaian laporan keuangan maka informasi yang yang disajikan akan kehilangan relevansinya dan mempengaruhi kualitas keputusan yang akan diambil oleh investor dan pengguna laporan keuangan lainnya. Menurut Nurmalasari 2014 salah satu kondisi yang menyebabkan keterlambatan penyampaian laporan keuangan yaitu pemberian opini audit selain opini wajar tanpa pengecualian. Suatu perusahaan akan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu bila mendapatkan opini auditor yang baik, karena hal ini menjadi informasi yang baik good news bagi para pengguna. Sebaliknya opini auditor yang kurang baik mengenai penyajian laporan keuangan menjadi berita buruk bad news bagi para pengguna laporan keuangan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang sahaminvestor. Manajemen memiliki kepentingan pribadi yang menginginkan penilaian yang baik atas kinerjanya sehingga dapat berdampak pada peningkatan imbalankompensasi atas hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 kinerjanya. Berbeda dengan pihak manajemen, pemegang sahaminvestor menginginkan agar manajemen dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan mereka dan memberikan informasi mengenai keadaan perusahaan yang sebenarnya agar dapat menentukan keputusan investasi yang tepat. Berita buruk yang dimiliki perusahaan dapat membuat pemegang sahaminvestor membuat penilaian yang buruk bagi perusahaan dan manajemen. Penilaian buruk atas perusahaan dan kinerja manajemen ini dapat berdampak pada menurunnya imbalankompensasi bagi pihak manajemen. Menghindari terjadinya hal tersebut, pihak manajemen menunda penyampaian berita buruk tersebut dan memberikan informasi lain yang dapat mengalihkan perhatian pemegang sahaminvestor atas berita buruk yang dimiliki perusahaan. Reaksi investor dan para pengguna laporan lainnya atas kondisi perusahaan akan dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Rezaei dan Parandis 2015, mengatakan bahwa waktu pengungkapan informasi dapat dilihat sebagai sinyal apakah perusahaan memiliki kabar baik atau kabar buruk untuk diceritakan. Pelepasan informasi keuangan awal mungkin menandakan perusahaan memiliki beberapa kabar baik yang mendasar yang manajemen ingin pasar ketahui sesegera mungkin. Sedangkan keterlambatan pengungkapan laporan keuangan menunjukkan berita buruk yang dimiliki perusahaan. Menurut Fantry dalam Nugroho, 2011, keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat berdampak pada harga saham-saham emiten yang terlambat dalam menyampikan laporan keuangan. Keputusan- 4 keputusan yang diambil oleh investor dapat tercerminkan dalam perubahan harga saham perusahaan di pasar modal. Teori sinyal menjelaskan hubungan antara publikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan informasi yang diter ima oleh pasar. Jama’an 2008, menyatakan bahwa teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan mengenai kondisi perusahaan yang sebenarnya, karena tidak semua informasi mengenai perusahaan diketahui oleh pihak luar perusahaan terutama investor. Beberapa peneliti telah meneliti mengenai pengaruh dan hubungan opini auditor dan keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan harga saham. Nurmalasari 2014, menunjukkan bahwa opini audit dan perubahan opini audit memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel reporting delay . Perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan opini yang lebih baik dari opini tahun sebelumnya memberikan berita baik bagi investor sehingga mengurangi terjadinya reporting delay . Manaf dan Hendy 2015, menunjukkan bahwa opini auditor dan kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kurnia 2015, menunjukkan bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan solvabilitas, opini auditor, kualitas auditor, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Argonawan Suranta 2013, menunjukkan bahwa adanya perbedaan reaksi pasar atas 5 keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil dari penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang inkonsisten, maka penulis tertarik untuk meneliti “Analisis Hubungan Opini Auditor, Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan, dan Harga Saham.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 54 113

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 51 84

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 58 98

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 36 82

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 36 105

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (TIMELINESS) ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 49

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu dalam Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 0 22

Kelayakan Pemberian Opini Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) IMG 20151123 0001

1 3 1