Remaja dan Perilaku Seksual Pengertian Premarital Seksual

13 persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan, dan nilai- nilai baru dalam seleksi pemimpin. d Perkembangan Emosi Masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Namun meskipun emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak terkendali, dan tampaknya irasional tetapi seiring perkembangannya akan terjadi perbaikan perilaku emosional pada diri remaja. Dari paparan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa remaja merupakan tahapan perkembangan yang berada diantara masa kanak-kanak dan dewasa, yang mana terdapat berbagai aspek yang terus berkembang, baik secara fisik, intelek kognitif, sosial, maupun emosi.

3. Remaja dan Perilaku Seksual

Seksualitas merupakan suatu bagian yang normal dari kehidupan remaja Nichols dkk dalam Santrock, 2007. Perilaku seksual remaja merupakan bagian dari perilaku sosial yang bersifat wajar, disebut perilaku sosial karena perilaku seksual remaja melibatkan orang lain terutama lawan jenis. Perilaku seksual remaja adalah segala tingkah laku yang diakibatkan adanya dorongan hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan oleh individu dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Meski begitu, mayoritas remaja memiliki sikap seksual yang sehat dan terlibat dalam perilaku seksual yang akan mendukung perjalanan mereka memasuki masa dewasa Crockettt, Raffaelli, Moilanen dalam Santrock, 2003.

B. Premarital Seksual

1. Pengertian Premarital Seksual

Premarital seksual atau hubungan seksual pranikah merupakan tindakan seksual tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu Anonim, 2002. Indrijati 2001, menyebutkan bahwa perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukai atau saling mencintai, yang dilakukan sebelum perkawinan. Sedangkan menurut Sarwono 2005, perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan, ataupun diri sendiri. Crooks Carla dalam Daryanto, 2009 mendefinisikan hubungan seksual pranikah sebagai hubungan kelamin yang dilakukan oleh seorang pria dan wanita yang terjadi sebelum ada ikatan resmi pernikahan atau dalam istilah asing disebut premarital heterosexual intercourse. Senada dengan itu, Simanjuntak dalam Prastawa Lailatushifah, 2009 15 menyatakan bahwa perilaku seksual pranikah adalah segala macam tindakan seperti bergandengan tangan, berciuman sampai dengan bersenggama yang dilakukan dengan adanya dorongan hasrat seksual yang dilakukan sebelum ada ikatan pernikahan yang sah. Seks pranikah adalah suatu aktivitas seksual yang didorong oleh hasrat seksual, yang dilakukan oleh pria dan wanita sebelum adanya ikatan resmi pernikahan menurut agama dan hukum, mulai dari bentuk perilaku seks yang paling ringan sampai tahapan senggama Daryanto Tifanni, 2009. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya, melalui perbuatan yang tercermin dalam tahap-tahap perilaku seksual dari tahap yang paling ringan seperti bergandengan tangan hingga tahap yang paling berat seperti bersenggama yang dilakukan sebelum pernikahan yang resmi secara hukum maupun agama.

2. Bentuk-Bentuk Premarital Seksual