21 5. Pergaulan yang semakin bebas. Perilaku seksual sangat dipengaruhi oleh
lingkungan pergaulannya, terutama pada masa pubertas dimana pengaruh teman sebaya lebih besar dibandingkan orang tua.
Berdasarkan paparan diatas, dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya perilaku seks pranikah pada remaja selain
perubahan hormonal yang terjadi pada diri individu, penundaan usia pernikahan, kurangnya informasi tentang seksualitas karena di lingkungan
masih dianggap tabu, namun juga pengaruh dari luar seperti pergaulan yang semakin bebas.
4. Dampak Premarital Seksual
1. Fisik
Menurut Susanto 2012 dampak perilaku seksual pranikah yang nyata secara fisik adalah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan
aborsi pada remaja. Akibat lainnya adalah terganggunya kesehatan seperti terkena penyakit menular seksual PMS dan terserang
HIVAIDS.
2. Psikis Sarwono 2005 menyebutkan bahwa perilaku seksual pranikah
pada remaja memang tidak berdampak secara langsung, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat ditimbulkannya. Tetapi pada
sebagian perilaku seksual yang lain, dampaknya bisa cukup serius, seperti perasaan bersalah, depresi, dan marah, misalnya para gadis-gadis
yang terpaksa menggugurkan kandungannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 3. Sosial
Susanto 2012 memaparkan bahwa akibat psikososial lainnya adalah ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-
tiba berubah jika seorang gadis tiba-tiba hamil. Terjadi cemoohan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya. Selain itu, akibatnya bisa putus
sekolah dan akibat secara ekonomis karena diperlukan ongkos perawatan dan lain-lain Sarwono, 2012.
Berdasarkan paparan diatas, dapat dilihat bahwa dampak dari perilaku premarital seksual tidak hanya pada masalah fisik saja seperti
kehamilan pada remaja putri, aborsi yang penuh risiko, serta terganggunya masalah kesehatan seperti tertularnya penyakit menular seksual dan HIV
AIDS, tetapi juga memiliki dampak sosial seperti terjadinya cemoohan dan penolakan dari masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak pada
masalah psikologis individu seperti perasaan malu, perasaan bersalah,
perasaan marah, dan puncaknya adalah depresi.
C. Generasi X
Menurut Howe dan Strauss 2000, generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1955 sampai 1981. Sedangkan menurut Lancaster
Stilmmal 2002, generasi X adalah sekelompok orang yang lahir antara tahun 1965 sampai 1980. Martin Tulgan menyebutkan rentang usia
generasi X adalah individu yang lahir pada tahun 1965 sampai pada tahun 1977. Generasi ini memiliki level kepercayaan yang rendah terhadap
otoritas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 Lowe, et. al. 2008 menyebutkan bahwa generasi X adalah
generasi pertama yang dibangkitkan dalam karir. Ciri-ciri utama generasi X adalah skeptis terhadap otoritas dan kemerdekaan, mereka adalah
individu yang tidak berbicara dari pengalaman dan pegetahuan dasar tetapi mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kegiatan
pemasaran dari generasi sebelumnya atau Baby Boomer. Generasi X melihat diri mereka sebagai individu independen secara politik dan sering
menyebut diri mereka sebagai kaum liberal Oblinger Oblinger, 2005. Menurut Zemke et al. 2000 generasi X ini cenderung ingin berwirausaha
dan sudah memulai bisnis sendiri. Hidup stabil, punya keluarga sebagai tujuan hidup, bukan kesuksesan materi.
Berdasarkan paparan diatas, rentang umur untuk mendefinisikan generasi X bermacam-macam, namun dalam penelitian ini rentang umur
yang dipakai adalah generasi yang lahir antara tahun 1965 sampai tahun 1977. Generasi X dibesarkan dalam keluarga dengan kedua orang tua
bekerja, memiliki sifat independen, hidup stabil, dan punya keluarga sebagai tujuan hidup.
D. Generasi Y
Generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir antara tahun 1981 sampai 1999 Lancaster Stilmmal, 2002. Banyak orang dari generasi
ini tumbuh dalam dua pendapatan rumah tangga, kedua orang tua mereka bekerja, dan dengan perceraian yang menjadi norma di banyak keluarga.
Generasi Y juga tumbuh dengan komputer, email, dan komunikasi mobile. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 Mereka menggunakan internet sebagai sumber utama informasi dan sosial.
Bakewell dan Mitchell, 2003.
Zemke et al. 2000 menyebutkan bahwa generasi Y dibesarkan dalam situasi yang damai dan makmur sehingga mereka cenderung bersifat
optimis dan senang berbagi pengalaman dengan orang tua. Generasi ini memiliki hubungan yang erat dengan orang tua mereka. Generasi Y hidup
dengan nilai sosial yang hampir sama dengan orang tua mereka namun tetap melihat generasi mereka berbeda dengan generasi lainnya. Generasi
Y hidup dengan sikap optimis sekaligus rasa takut. Mereka juga memiliki cara dalam mendefinisikan sudut pandang mereka. Dunia mereka
terinterkoneksi melalui komunikasi global dan mereka menyukai
keragaman. Dalam literatur ada beberapa perbedaan pendapat mengenai
rentang usia dari Generasi Y. Sebagai contoh, Martin Tulgan 2002 menyebutkan bahwa Generasi Y meliputi orang-orang yang lahir antara
tahun 1978 sampai 2000. Sedangkan Tapscott 1998 menggambarkan Generasi Y sebagai digital generation yang dilahirkan antara tahun 1976
sampai 2000. Lebih lanjut, Oblinger Oblinger 2005 mengatakan
kohort Generasi Y adalah antara tahun 1981 sampai tahun 1995.
Berangkat dari paparan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa generasi Y adalah generasi yang tumbuh dengan komputer, email,
dan komunikasi mobile. Mereka menggunakan internet sebagai sumber utama informasi dan sosial. Sudut pandang mereka terkoneksi melalui
komunikasi global. Rentang tahun untuk mendefinisikan generasi Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 bermacam-macam, namun dalam penelitian ini generasi Y yang digunakan
adalah tahun 1978 sampai pada tahun 2000.
E. Dinamika antara Perilaku Premarital Seksual dengan Remaja
Generasi X dan Generasi Y
Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak menuju dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami masa pertumbuhan
dan perkembangan. Perkembangan yang terjadi pada remaja tidak hanya perubahan fisik saja, tetapi juga secara kognitif dan sosio-emosi Santrock,
2003.
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih bukan hanya memberi manfaat tetapi juga
menimbulkan pengaruh negatif bagi penggunanya yang kebanyakan adalah remaja. Informasi-informasi atau situs-situs yang dapat diakses dari
internet ada yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tapi ada juga yang dapat merusak mental misalnya situs-situs porno.
Penggunaan internet untuk hal yang negatif yang semakin tak terkendali membuat para remaja semakin bebas untuk mengakses pornografi yang
berdampak pada nilai yang lebih permisif terhadap premarital seksual.
Pada waktu bersamaan, secara kognitif remaja mulai berpikir abstrak dan mulai tertarik dengan yang ada dihadapannya. Remaja yang
sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba akan meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa sarwono, 2005. Semakin
mudahnya media massa untuk mengakses pornografi menjadi salah satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 faktor penyebab premarital seksual pada remaja generasi Y saat ini. Hal ini
membuat sikap remaja menjadi semakin permisif dan cenderung mengabaikan norma dan nilai dalam masyarakat dan agama. Berbeda
dengan generasi X yang pada masa remaja belum mengenal dan belum mendapatkan paparan pornografi dari media massa seperti internet. Hal itu
akan membuat kedua generasi memiliki perbedaan nilai dan pandangan terhadap premarital sekual
, yang pada akhirnya akan menimbulkan
perbedaan perilaku.
27 Perilaku premarital seksual pada remaja Generasi X dan Generasi Y
dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :
F. HIPOTESIS
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti menarik hipotesis: Ada perbedaan perilaku premarital seksual pada remaja generasi X dan
generasi Y mengingat adanya perbedaan pola hidup serta akses media massa yang begitu mudah dan tanpa batas saat ini.
Remaja Generasi X
Remaja Generasi Y
Perbedaan Perilaku Premarital Seksual Perbedaan Persepsi Dan Nilai Mengenai
Seks Pranikah Media Massa Internet
Belum Berkembang Media Massa Internet
Sudah Berkembang
Menambah wawasan pengetahuan remaja tentang
perilaku seksual
Remaja menjadi memiliki wawasan tentang perilaku
seksual yang lebih luas
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental. Menurut Creswell 2008, penelitian kuantitatif merupakan
metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan oleh peneliti adalah
analisis komparatif deskriptif yang mengkaji perbedaan perilaku premarital seksual pada remaja generasi X dan generasi Y. Analisis komparatif deskriptif
adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam
waktu yang berbeda Siregar, 2013.
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel-variabel yang masuk dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas Vi
: Generasi generasi X dan generasi Y Variabel tergantung Vd
: Perilaku Premarital Seksual
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Premarital Seksual
Premarital seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya, melalui perbuatan yang tercermin
dalam tahap-tahap perilaku seksual dari tahap yang paling ringan hingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 tahap yang paling berat yang dilakukan sebelum pernikahan yang resmi
secara hukum maupun agama. Tahapan aktivitas seksual dibedakan atas dua kategori yaitu perilaku seksual yang dilakukan sendiri Auto-erotic
Behavior dan perilaku seksual yang dilakukan dengan orang lain
Sosioseksual Behavior .” Perilaku seksual yang dilakukan sendiri,
meliputi fantasi seksual, masturbasi onani, dan membaca buku, gambar- gambar porno atau melihat pornografi di internet. Sedangkan perilaku
seksual yang dilakukan dengan orang lain, seperti berpegangan tangan, berpelukan, ciuman kissing, necking, petting, dan puncaknya adalah
berhubungan intim bersenggama Intercouse.
2. Generasi X
Generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1965 sampai
1977 yang sekarang pada tahun 2016 berusia sekitar 39 sampai 51 tahun.
3. Generasi Y
Generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir antara tahun 1978
sampai 2000 yang pada tahun 2016 berusia sekitar 16 sampai 38 tahun.
D. SUBJEK PENELITIAN
Sampel penelitian diambil secara purposif sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan ciri-ciri atau kriteria-kriteria dari sebuah populasi yang telah
ditentukan Siregar, 2013. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah
dua kelompok, yaitu :
30
Kelompok generasi X dengan kriteria :
1. Laki-laki dan perempuan
2. Usia berkisar antara 39-51 tahun
3. Mampu membaca dan Berbahasa Indonesia
4. Pernah pacaran sebelum menikah
Kelompok generasi Y dengan kriteria : 1.
Laki-laki dan perempuan 2.
Usia berkisar antara 17-18 tahun 3.
Mampu Berbahasa Indonesia 4.
Sedang berpacaran dan belum menikah
E. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan skala yang disebarkan kepada remaja untuk mewakili generasi Y dan orang tua untuk mewakili generasi X yang bersedia
mengisi kuesioner. Peneliti membagikan kuesioner yang berisi skala penelitian yang dikemas dalam sebuah amplop. Sebelum pengisian kuesioner peneliti
memberikan informasi singkat tentang tujuan, manfaat dan peran serta responden dalam penelitian. Kemudian peneliti membagikan amplop yang sudah
disediakan dan meminta subjek untuk membuka dan membaca lembar inforned consent
serta meminta responden untuk memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan untuk menjadi subjek penelitian dalam lembar kuesioner. Peneliti
menunggu pengisian kuesioner sampai selesai. Kemudian peneliti meminta responden untuk memeriksa kelengkapan data di tempat pengambilan data yang
bertujuan agar bila ada kekurangan dapat segera dilengkapi. Kuesioner yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 telah diisi akan dimasukkan kembali ke dalam amplop yang telah disediakan lalu
ditutup kembali dengan rapat untuk menjaga kerahasiaan data mengingat data ini
bersifat sangat privacy.
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1. Metode