Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Gurami

2.3. Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Gurami

Dalam kegiatan budidaya, pakan memegang peranan yang penting. Pakan merupakan faktor yang berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan ikan karena pakan berfungsi sebagai pemasok energi untuk memacu pertumbuhan Huet, 1971. Ikan gurami Osphronemus gouramy tergolong ikan omnivora yang biasa memakan fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah sejenis tumbuhan kecil yang hidup melayang-layang di perairan, merupakan pakan alami ikan dan hewan lainnya di dalam air serta dapat meningkatkan kadar oksigen siang hari. Zooplankton adalah hewan kecil yang melayang-layang di perairan, merupakan pakan alami ikan dan dapat menjadi parasit ikan Sitanggang Sarwono, 2002. Selain itu ikan gurami juga sering diberi pakan alami pada sore harinya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti daun keladi, ketela pohon, pepaya, ketimun dan kangkung Susanto, 1989. Menurut Ardiwinata 1981, jenis makanan ikan gurami sampai berumur sepuluh hari hanya berasal dari makanan cadangan berupa kuning telur, pada umur 1,5 bulan 1,5 cm berupa makanan hewani rayap, ulat, semut merah. Pada umur 1,5-3,5 bulan 2-3 cm berupa makanan hewani, tumbuh-tumbuhan halus, paku air Azzola dan bungkil halus. Banyaknya makanan yang diperlukan oleh setiap ikan tergantung dari umur dan ukurannya. Ikan-ikan yang masih muda mempunyai tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan yang lebih tua, maka ikan-ikan yang masih muda membutuhkan jumlah makanan yang relatif lebih banyak. Dari hasil pengamatan jarang sekali ditemukan isi perut ikan muda dalam keadaan kosong. Jumlah pakan yang diberikan setiap harinya berkisar antara 5-7 dari total berat tubuh ikan gurami dan diberikan pada pagi dan sore hari. Semakin bertambah umur ikan maka jumlah pakan yang diberikan juga berkurang. Pada usia 1-2 bulan pakan yang diberikan sebesar 7 pada pagi hari dan 3 pada sore hari. Pada usia 2-4 bulan pakan yang diberikan sebesar 6 pada pagi hari dan 3 pada sore hari. Pada usia 4-6 bulan pakan yang diberikan sebesar 5 pada pagi hari dan 3 pada sore hari Puspowardoyo Djarijah, 1992. Universitas Sumatera Utara Pakan yang tidak memenuhi syarat, baik jumlah maupun kualitas, dapat menimbulkan pengaruh kurang baik terhadap ikan peliharaan. Penebaran pakan hendaknya dilakukan tepat pada saat ikan sedang lapar, dengan demikian sebagian besar pakan yang diberikan akan segera dikonsumsi oleh ikan. Pakan yang tidak segera dikonsumsi oleh ikan biasanya akan hanyut atau membusuk di dasar kolam, sehingga dapat menyebabkan timbulnya masalah penyakit Afrianto Liviawaty, 1992.

2.4. Parasit Ikan