Lokasi dan Waktu Penelitian Analisis Multivariat

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Alasan dipilihnya lokasi tersebut yaitu karena dilingkungan tersebut terdapat wanita yang sudah mengalami kanker payudara. Terdapat populasi yang memiliki ciri yang sama yaitu suku, umur, pendidikan, pekerjaan dengan populasi yang ada di kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dan cukup untuk dijadikan sampel. Penelitian ini dimulai dengan penelurusan kepustakaan, melakukan survei awal, konsultasi judul dengan pembimbing, penyusunan proposal, seminar proposal, pengumpulan data penelitian, pengolahan data, penyusunan hasil penelitian, serta seminar hasil penelitian. Keseluruhan proses penelitian tersebut direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret-Agustus Tahun 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang berusia diatas 20 tahun yang ada dan tinggal menetap di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, sebanyak 146 orang.

3.3.2. Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling dimana seluruh populasi dijadikan jadi objek penelitian sebanyak 146 orang. Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah wanita yang tinggal menetap di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, yang sudah berusia diatas 20 tahun bersedia menjadi responden. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan mengikuti perkumpulan para wanita di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat dan melakukan kunjungan ke rumah responden dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data wanita usia diatas 20 tahun yang tinggal menetap di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupatn Karo.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur, harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas instrumen kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai Universitas Sumatera Utara Corrected Item-Total Correlation dengan nilai tabel r sebesar 0,361. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan SPSS, dilihat penafsiran dan indeks korelasinya, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2010. Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengetahuan dan sikap terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item mempunyai korelasi 0,361, maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan dan Sikap No Variabel Corrected Item - Total Corelation Keterangan 1 Pengetahuan Item 1 0,906 Valid Item 2 0,896 Valid Item 3 0,856 Valid Item 4 0,950 Valid Item 5 0,897 Valid Item 6 0,905 Valid Item 7 0,862 Valid Item 8 0,782 Valid Item 9 0,861 Valid Item 10 0,889 Valid 2 Sikap Item 1 0,567 Valid Item 2 0,625 Valid Item 3 0,600 Valid Item 4 0,624 Valid Item 5 0,702 Valid Item 6 0,708 Valid Item 7 0,457 Valid Item 8 0,560 Valid Item 9 0,720 Valid Universitas Sumatera Utara Item 10 0,553 Valid Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat dipergunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas ini dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diambil tetap akan sama Riwidikdo, 2009 Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercayai dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Riyanto 2009. Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel gaya hidup terlihat nilai Cronbach’s Alpha konstanta 0,6, maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Tabel 3.2. Hasil Uji Reabilitas Variabel Pengetahuan dan Sikap No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Pengetahuan 0,941 Reliabel 2 Sikap 0,949 Reliabel Universitas Sumatera Utara 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Dependen dan Independen Variabel dependen adalah SADARI, dan variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga.

3.5.2. Definisi Operasional

1. SADARI adalah responden yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Dikategorikan 1 Melakukan, apabila responden tahu cara melakukannya 0 Tidak melakukan, apabila responden tidak tahu cara melakukannya 2. Pengetahuan wanita usia diatas 20 tahun adalah merupakan segala hal yang diketahui responden tentang SADARI. Dikategorikan 1 Tahu, apabila responden menjawab 6-10 pertanyaan dengan benarskor 50 0 Tidak tahu, apabila responden menjawab 0-5 pertanyaan dengan benarskor ≤ 50 Untuk mengukur pengetahuan disusun 10 pertanyaan dengan skor setiap pertanyaan “benar” bobot nilai 1 dan “salah” bobot nilai 0 3. Sikap wanita usia diatas 20 tahun adalah merupakan pandangan atau perasaan penilaian positif atau penolakan negatif terhadap upaya-upaya yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan wanita tentang SADARI. Universitas Sumatera Utara Dikategorikan 1 Positif, jika jawaban responden memiliki jumlah skor 50 dari 50 = 31-50 Negatif, jika jawaban responden memiliki jumlah skor ≤ 50 dari 50 = 10-30 Untuk mengukur sikap wanita usia diatas 20 tahun tentang SADARI disusun sebanyak 10 pertanyaan dengan jawaban “Sangat Setuju” bobot nilai 5, “Setuju” bobot nilai 4, “Ragu-ragu” bobot nilai 3, “Tidak setuju” bobot nilai 2, “Sangat tidak setuju” bobot nilai 1. 4. Dukungan keluarga adalah ada atau tidak adanya keikutsertaan keluarga dalam memberikan informasi, pengetahuan, motivasidukungan sebagai penguat terbentuknya perilaku dan tidak melarang wanita dalam melakukan SADARI. Dikategorikan 1 Ada Tidak ada 5. Umur adalah lamanya hidup responden dihitung dari tanggal kelahiran sampai ulang tahun terakhir. Dikategorikan 0 20-35 tahun 1 36 tahun 6. Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang diselesaikan oleh responden. Dikategorikan 0 Tingkat Menengah Kebawah Tidak Sekolah, SD, SMP 1 Tingkat Menengah Keatas SMA dan PT 7. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden baik di dalam maupun di luar rumah dan mendapatkan penghasilan. Universitas Sumatera Utara Dikategorikan 0 Bekerja 1 Tidak Bekerja Tabel 3.3. Metode Pengukuran No Variabel Cara dan Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Variabel Dependen 1. SADARI Kuisioner wawancara Ordinal 1 Melakukan 0 Tidak Melakukan Variabel Independen 2. Pengetahuan wanita usia diatas 20 tahun terhadap SADARI Kuisioner wawancara Ordinal 1 Tahu 0 Tidak tahu 3. Sikap wanita usia diatas20 tahun terhadap SADARI Kuisioner wawancara Ordinal 1 Positif 0 Negatif 4. Dukungan keluarga Kuisioner wawancara Ordinal 1 Ada 0 Tidak ada 5. Karakteristik 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan Kuisioner wawancara Kuisioner wawancara Kuisioner wawancara Ordinal Ordinal Ordinal 0 = 20-35 tahun 1 = 36 tahun 0 Tingkat Menengah Kebawah Tidak Sekolah, SD, SMP 1 Tingkat Menengah Keatas SMA dan PT 0 Bekerja 1 Tidak Bekerja

3.6. Metode Analisis Data

3.6.1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel independen yang meliputi sosiodemografi dan perilaku wanita diatas usia 20 tahun.

3.6.2. Analisis Bivariat

Universitas Sumatera Utara Analisis data dilakukan terhadap hasil perolehan jawaban kuesioner dari semua responden. Instrument statistik yang dipakai adalah uji perbedaan dengan Chi Square data kategorik untuk melihat pengaruh faktor predisposing dan reinforcing terhadap perilaku ibu dalam SADARI. Hasil analisis di katakan bermakna apabila nilai pα atau pada derajat kemaknaan 95 α=0,05. Analisis keeratan hubungan dengan melihat nilai RP Ratio Prevalens. Besar kecilnya RP akan menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara 2 variabel. Selanjutnya juga mengetahui Ratio PrevalensRP terhadap kasus dengan menggunakan tabel 2 x 2 sebagai berikut: Tabel 3.4. Ratio Prevalens RP Penyakit Paparan Kasus + Kontrol - Total Terpapar a b a+b Tidak Terpapar c d c+d Total a+c b+d a+b+c+d Nilai besarnya Ratio Prevalens ditentukan dengan rumus RP = a a+b dibagi c c+d , dengan Confidence Interval CI 95. Hasil interpretasi nilai RP adalah sebagai berikut : a. Jika RP lebih dari 1 dan 95 CI tidak mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti mempertinggi risiko. b. Jika RP lebih dari 1 dan 95 CI mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan. Universitas Sumatera Utara c. Jika RP kurang dari 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti mengurangi risiko Handoko, 2010. Sebelumnya dilakukan pengujian normalitas data dengan uji Kolmogrov Smirnov, apabila data tidak normal maka uji alternatifnya adalah menggunakan uji mann Whitney.

3.6.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui analisis hubungan lebih dari satu variabel independen pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan satu variabel dependen yaitu SADARI, secara bersamaan serta untuk mengetahui variabel dominan yang berhubungan. Pada penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik ganda dengan tingkat kemaknaan α 0,05. BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Univariat

4.1.1 SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri.

Distribusi frekuensi berdasarkan SADARI di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014 sebagian besar yaitu Universitas Sumatera Utara 75 orang 51,4 tidak melakukan SADARI dan sebanyak 71 orang 48,6 melakukan SADARI seperti pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Sadari Sadari n Tidak melakukan 75 51,4 Melakukan 71 48,6 Jumlah 146 100,0

4.1.2 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, karakteristik responden yang dilihat meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa berdasarkan umur 83 orang 56,8 berada pada umur 20-35 tahun dan sebanyak 63 orang 43,2 berada pada umur 36 tahun. Berdasarkan pendidikan responden 77 orang 52,7 dengan pendidikan menengah kebawah dan sebanyak 69 orang 47,3 dengan pendidikan menengah keatas. Berdasarkan pekerjaan responden yang tidak bekerja sebanyak 85 orang 58,2 dan yang bekerja sebanyak 61 orang 41,8, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik Jumlah n Proporsi Umur 20-35 tahun 83 56,8 36 tahun 63 43,2 Pendidikan Menengah kebawah 77 52,7 Menengah keatas 69 47,3 Pekerjaan Tidak Bekerja 85 58,2 Bekerja 61 41,8 Universitas Sumatera Utara Jumlah 146 100,0

4.1.3 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan diukur dalam 10 pertanyaan, seluruh pertanyaan responden mengenai cara melakukan sadari, posisi melakukan sadari yang benar, mengetahui ada tidaknya benjolan, kapan dilakukan sadari, pemeriksaan sadari, tujuan dilakukan sadari, hal-hal yang diamati saat melakukan sadari, kelainan di payudara, serta kesadaran melakukan sadari upaya pencegahan secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan No Pertanyaan Salah Benar Total n n n 1 Mengetahui cara melakukan SADARI yang baik dan benar 69 47,3 77 52,7 146 100,0 2 Mengetahui posisi melakukan SADARI yang baik sebaiknya 60 41,1 86 58,9 146 100,0 3 Mengetahui dalam SADARI, langkah apa yang kita lakukan jika ingin mengetahui ada tidaknya benjolan pada payudara. 60 41,1 86 58,9 146 100,0 4 Mengetahui SADARI sebaiknya dilakukan pada saat 1 minggu 68 46,6 78 53,4 146 100,0 Universitas Sumatera Utara setelah haid pertama haid terakhir 5 Mengetahui pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan setiap 1 bulan sekali. 58 39,7 88 60,3 146 100,0 6 Mengetahui tujuan dilakukannya SADARI. 63 43,2 83 56,8 146 100,0 7 Mengetahui apa saja yang dapat kita amati saat kita melakukan SADARI 62 42,5 84 57,5 146 100,0 8 Mengetahui ketika anda sedang melakukan SADARI kemudian anda menemukan kelainan pada payudara anda, maka yang harus lakukan 75 51,4 71 48,6 146 100,0 9 Mengetahui Selain berdiri SADARI juga dapat dilakukan dengan cara Berbaring di tempat tidur 75 51,4 71 48,6 146 100,0 10 Mengetahui SADARI sebaiknya dilakukan mulai waktu Usia 20 tahun 68 46,6 78 53,4 146 100,0 Tingkat pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai cara melakukan sadari, posisi melakukan sadari yang benar, mengetahui ada tidaknya benjolan, kapan dilakukan sadari, pemeriksaan sadari, tujuan dilakukan sadari, hal-hal yang diamati saat melakukan sadari, kelainan di payudara, serta kesadaran melakukan SADARI upaya pencegahan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI, yang paling banyak menjawab benar adalah pertanyaan nomor “5” yaitu pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan adalah setiap 1 bulan sekali sebanyak 88 orang 60,3 dan yang paling banyak menjawab salah adalah pertanyaan nomor “8 ” dan 9 yaitu saat sedang melakukan SADARI kemudian menemukan kelainan pada payudara dan membiarkannya sebanyak 75 orang 51,4, selain berdiri SADARI juga dapat dilakukan dengan cara jongkok sebanyak 75 orang 51,4. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014 tentang SADARI dapat diuraikan bahwa, responden sebagian mempunyai tingkat pengetahuan tidak tahu sebanyak 76 orang 52,1 dan yang mempunyai tingkat pengetahuan tahu sebanyak 70 orang 47,9 seperti pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan n Tidak tahu 76 52,1 Tahu 70 47,9 Jumlah 146 100,0 4.1.4. Sikap Sikap diukur dalam 10 pertanyaan, seluruh pernyataan sikap berisi mengenai hal-hal yang dilakukan masyarakat dalam memeriksa payudara sendiri untuk mencegah terjadinya kanker payudara secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Responden Berdasarkan Sikap No Pernyataan STS TS RR S SS Total n n n n n n 1 Pemeriksaan SADARI penting untuk dilakukan sebagai salah satu deteksi dini penyakit kanker payudara 22 15,1 66 45,2 32 21,9 18 12,3 8 5,5 146 100 2 Penyakit kanker payudara tidak dapat dideteksi diketahui dengan 18 12,3 69 47,3 34 23,3 18 12,3 7 4,8 146 100 Universitas Sumatera Utara Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek yang memengaruhi seseorang melakukan SADARI yang paling banyak menjawab “tidak setuju” adalah pernyataan nomor 2 yaitu penyakit kanker payudara tidak dapat dideteksi diketahui dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI sebanyak 66 orang 45,2 dan yang paling sedikit menjawab “sangat setuju” adalah pernyataan nomor 6, 7, 8, 9 yaitu jika keluarga melarang anda untuk melakukan SADARI maka anda akan tetap memeriksakan diri, pemeriksaan payudara sendiri SADARI 3 Pada saat mendapat informasi tentang SADARI untuk pemeriksaan dini kanker payudara sebaiknya anda segera melakukannya 20 13,7 66 45,2 33 22,6 22 15,1 5 3,4 146 100 4 SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan yaitu 1 minggu setelah haid pertama haid terakhir 18 12,3 61 41,8 39 26,7 23 15,8 5 3,4 146 100 5 SADARI sebaiknya dilakukan setelah ada gejala-gejala kanker payudara 20 13,7 58 39,7 32 21,9 30 20,5 6 4,1 146 100 6 Jika keluarga melarang anda untuk melakukan SADARI, maka anda akan tetap memeriksakan diri 28 19,2 49 33,6 34 23,3 31 21,2 4 2,7 146 100 7 SADARI merupakan salah satu cara untuk mencegah kanker payudara. 27 18,5 52 35,6 35 24,0 28 19,2 4 2,7 146 100 8 Salah satu cara yang bagus dalam mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI 30 20,5 58 39,7 28 19,2 25 17,1 5 3,4 146 100 9 SADARI merupakan suatu pemeriksaan deteksi dini kanker payudara yang mudah untuk dilakukan dan sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap orang 27 18,5 59 40,4 27 18,5 28 19,2 5 3,4 146 100 10 SADARI adalah hal penting dilakukan oleh setiap orang karena SADARI salah satu cara mendeteksi secara dini kanker payudara, maka perlu untuk melakukan SADARI secara teratur sekalipun tidak ada dukungan dari keluarga 28 19,2 58 39,7 21 14,4 31 21,2 8 5,5 146 100 Universitas Sumatera Utara SADARI merupakan salah satu cara untuk mencegah kanker payudara, salah satu cara yang bagus dalam mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI, SADARI merupakan suatu pemeriksaan deteksi dini kanker payudara yang mudah untuk dilakukan dan sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap orang sebanyak 5 orang 3,4. Berdasarkan distribusi frekuensi sikap responden di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014 tentang sikap responden dapat diuraikan bahwa, responden sebagian mempunyai sikap negatif sebanyak 88 orang 60,3 dan yang mempunyai sikap positif sebanyak 58 orang 39,7, dimana sikap responden dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Sikap n Negatif 88 60,3 Positif 58 39,7 Jumlah 146 100,0

4.1.5. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah keikutsertaan dalam memberikan informasi dan pengetahuan dan juga dukungan keluarga sebagai penguat terbentuknya perilaku wanita dalam melakukan SADARI. Berdasarkan distribusi frekuensi dukungan keluarga di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014 tentang dukungan keluarga dapat diuraikan bahwa, responden Universitas Sumatera Utara sebagian tidak ada mendapat dukungan keluarga sebanyak 76 orang 52,1 dan ada mendapat dukungan keluarga sebanyak 70 orang 47,9 seperti pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga n Tidak ada 76 52,1 Ada 70 47,9 Jumlah 146 100,0 4.2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pengetahuan, sikap, dan dukungan keluargadan variabel dependen SADARI. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai p 0,05.

4.2.1. Hubungan Pengetahuan dengan Sadari

Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan SADARI di dapat hasil bahwa pengetahuan responden yang tidak tahu 76 orang yaitu tidak melakukan SADARI sebanyak 59 orang 77,6 dan melakukan SADARI sebanyak 17 orang 22,4. Pengetahuan responden yang tahu 70 orang yaitu tidak melakukan SADARI sebanyak 16 orang 22,9 dan melakukan SADARI sebanyak 54 orang 77,1. Hasil uji statistik dengan uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan SADARI p=0,00. Dari analisis ini diperoleh juga nilai Universitas Sumatera Utara RP Ratio Prevalens = 3,39 RP 1 artinya pada kelompok yang berpengetahuan tahu 3,39 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI Sudigdo, 2008.

4.2.2. Hubungan Sikap dengan Sadari

Berdasarkan hasil analisis hubungan sikap dengan SADARI didapat hasil bahwa sikap negatif ada sebanyak 88 orang yaitu yang tidak melakukan SADARI sebanyak 64 orang 72,7 dan yang melakukan SADARI sebanyak 24 orang 27,3. Sikap positif ada sebanyak 58 orang yaitu yang tidak melakukan SADARI sebanyak 11 orang 19 dan yang melakukan SADARI sebanyak 47 orang 81. Hasil uji statistik dengan uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan SADARI p=0,00. Dari analisis ini diperoleh juga nilai RP Ratio Prevalens = 3,83 RP 1 artinya pada kelompok yang bersikap positif 3,83 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI Sudigdo, 2008.

4.2.3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Sadari

Berdasarkan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan SADARI didapat hasil bahwa tidak ada mendapat dukungan keluarga sebanyak 76 orang yaitu yang tidak melakukan SADARI sebanyak 58 orang 76,3 dan yang melakukan SADARI sebanyak 18 orang 23,7. Ada mendapat dukungan keluarga sebanyak 70 orang yaitu yang tidak melakukan SADARI sebanyak 17 orang 24,3 dan yang melakukan SADARI sebanyak 53 orang 75,7. Hasil uji statistik dengan uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan SADARI p=0,00. Dari analisis ini diperoleh juga nilai RP Ratio Prevalens Universitas Sumatera Utara = 3,14 RP 1 artinya pada kelompok yang mendapat dukungan keluarga 3,14 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI Sudigdo, 2008 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga dengan SADARI di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014 Variabel Independen SADARI Jumlah P χ 2 RP 95 CI Tidak melakukan Melakukan n n n Pengetahuan Tidak tahu 59 77,6 17 22,4 76 100,0 0,00 3,39 43,76 2,17-5,31 Tahu 16 22,9 54 77,1 70 100,0 Sikap Negatif 64 72,7 24 27,3 88 100,0 0,00 11,39 3,83 2,21-6,62 Positif 11 19 47 81 58 100,0 Dukungan Keluarga Tidak ada 58 76,3 18 23,7 76 100,0 0,00 39,48 3,14 2,04-4,84 Ada 17 24,3 53 75,7 70 100,0

4.3. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengetahuan, sikap wanita usia diatas 20 tahun, dan dukungan keluarga terhadap SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik berganda. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi Universitas Sumatera Utara logistik berganda adalah variabel dengan p 0,25 pada hasil uji Chi Square yaitu pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik dengan model enter seperti diujikan pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Hasil Akhir Regresi Logistik Berganda Variabel B Sig Exp B 95CI Lower Upper Pengetahuan 1,270 0.01 3,56 1,33 9,47 Sikap 1,150 0.02 3,15 1,14 8,70 Dukungan 1,223 0.00 3,39 1,35 8,50 Constant -1,693 0.00 0,50 Setelah dilakukan analisis multivariat, didapatkan hasil bahwa pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga berhubungan terhadap SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Hasil analisis regresi logistik juga menunjukkan bahwa variabel-variabel pengetahuan dengan nilai p=0,01, sikap dengan nilai p=0,02, dukungan keluarga dengan nilai p=0,00 terhadap SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan SADARI adalah variabel pengetahuan dengan nilai koefisien regresi B=3,56. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel tingkat pengetahuan diperoleh nilai Exp B sebesar 3,56 artinya pada kelompok yang berpengetahuan tahu 3,56 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI dibandingkan yang tidak melakukan SADARI, variabel sikap diperoleh nilai Exp B sebesar 3,15 artinya pada kelompok sikap positif 3,15 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI dibandingkan yang tidak melakukan SADARI, variabel dukungan keluarga diperoleh Universitas Sumatera Utara nilai Exp B sebesar 3,39 sehingga dapat disimpulkan pada kelompok yang ada dukungan keluarga 3,39 kali lebih besar kemungkinan melakukan SADARI dibandingkan yang tidak melakukan SADARI. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi kemungkinan melakukan SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo adalah sebagai berikut: P x = 1 1 + e −a+b1x1+b2x2…+bixi �� = 1 1+ � −−1,693 +1,270 ������� ℎ��� +1,150 ����� +1,223 �������� Keterangan: P = Probabilitas SADARI X 1 = Tingkat pengetahuan koefisien regresi 1,270 X 2 = Tingkat sikap koefisien regresi 1,150 X 3 = Dukungan keluarga koefisien regresi 1,223 a = Konstanta -1,693 e = 2,71828 Hasil persamaan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa jika pengetahuan X 1 , sikap X 2 , dan dukungan keluarga ditingkatkan ke arah yang lebih baik, maka hal ini akan menyebabkan kesadaran melakukan SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Dapat dihitung ramalan probalilitas responden untuk melakukan SADARI dapat dihitung dengan persamaan berikut : Universitas Sumatera Utara y = -1,693+ 1,270 pengetahuan + 1,150 sikap + 1,223 dukungan keluarga = -1,693+ 1,270 1 + 1,150 1 + 1,223 1 y = - 1,95 Dengan nilai probalilitasnya adalah : p = 11+e -y = 1 1+2,7 -1,95 = 0,87 Persamaan diatas menyatakan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tahu, bersikap positif, dan ada dukungan keluarga memiliki probabilitas sebesar 87 melakukan SADARI. BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Wanita