A. Kerangka Berpikir
Diperlukan model pembelajaran untuk dapat melatih keterampila berpikir kritis siswa, yang mengaharuskan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Salah
satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran POE. Model pembelajaran POE yaitu
model pembelajaran dimana guru menggali pemahaman siswa dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tugas utama yaitu Predict prediksi,
Observe observasi dan Explain menjelaskan.
Pada tahap pertama yaitu predict prediksi, dalam pembelajaran guru akan menunjukan suatu fenomena yang terjadi saat itu, kemudian siswa diminta untuk
memperkirakan peristiwa yang akan datang. Dalam kegiatan ini siswa akan mem- buka memorinya yang berhubugan dengan fenomena yang akan dipredikskan atau
mengingat pengalaman yang berkaitan dengan fenomena yang akan diprediksikan dan mencari informasi yang berhubungan dengan fenomena yang akan dipre-
diksikan. Pada tahap kedua yaitu observe observasi siswa akan melakukan kegiatan menggamati fenomena yang terjadi sehingga siswa dapat mengunakan
segenap panca indera untuk memperoleh informasi atau data mengenai benda atau fenomena yang terjadi. Pada tahap ketiga yaitu explain menjelaskan merupakan
kegiatan dimana guru meminta siswa untuk memaparkan hasil pengamatan mereka serta menjelaskannya, terutama tentang kesesuaian antara dugaan awal
dengan hasil eksperimen dari tahap observasi sehingga akhirnya siswa dapat menarik kesimpulan berdasarkan proses yang dilakukan, sehingga melalui tahap-
tahap ini siswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan.
9
Berdasarkan uraian diatas apabila pada pembelajaran kimia khususnya pada materi laju reaksi digunakan model pembelajaran POE diharapkan efektif dalam
meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang efektifitas model pembelajaran POE pada materi laju
reaksi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung.
B. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1.
Siswa-siswi kelas XI IPA
1
semester ganjil SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013 yang menjadi subjek penelitian mempunyai
kemampuan dasar yang sama. 2.
Perbedaan n-gain keterampilan mengidentifikasi kesimpulan siswa semata- mata terjadi karena perubahan perlakuan dalam proses belajar.
3. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan
mengidentifikasi kesimpulan pada materi laju reaksi siswa kelas XI IPA
1
SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013 pada kelas sampel diusahakan sekecil mungkin sehingga dapat diabaikan.
C. Hipotesis Penelitian