Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Harga jeruk lokal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan jeruk lokal diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Harga apel adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan apel diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Harga pepaya lokal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan pepaya lokal diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang atau individu yang menjadi tanggungan keluarga diukur berdasarkan anggota yang menjadi tanggungan keluarga atau tinggal dalam satu rumah dinyatakan dalam satuan jiwa. Jumlah pendapatan rumah tangga adalah jumlah uang yang didapatkan oleh responden dan anggota keluarga lain yang bekerja dalam satuan rupiah per bulan Rpbln. Usia adalah usia responden atau konsumen rumah tangga yang diukur dalam satuan tahun. Pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh konsumen, diukur berdasarkan lamanya bersekolah dengan satuan tahun. Elastisitas permintaan adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga, pendapatan dan harga barang lain terhadap perubahan permintaan. Elastisitas harga semangka adalah besarnya perubahan permintaan suatu barang jika harga barang tersebut berubah dalam satuan persen Elastisitas pendapatan adalah besarnya perubahan permintaan atas suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen diukur dalam satuan persen. Elastisitas silang adalah besarnya perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain dalam satuan persen. Barang substitusi adalah barang yang dapat saling menggantikan dengan barang lain, yang ditandai dengan elastisitas silang bernilai positif. Barang komplementer adalah barang yang dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan barang lain atau barang yang saling melengkapi dengan barang lain, yang ditandai dengan nilai elastisitas silang bernilai negatif.

B. Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung. Lokasi ini dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kota Bandar Lampung merupakan ibukota provinsi sehingga menjadi pusat berbagai aktivitas termasuk aktivitas ekonomi dimana masyarakatnya memiliki banyak perbedaan karakteristik seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lain sebagainya yang akan berdampak pada permintaan konsumen terhadap buah semangka oleh konsumen rumah tangga yang berbelanja buah di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengambilan sampel bertahap multistage sampling, dimana metode yang dilakukan jika pengambilan sampelnya dilaksanakan dalam dua tahap, atau lebih sesuai dengan kebutuhan Sugiarto, 2001. Dalam penelitian ini pertama-tama sampel pasar yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah pasar yang memiliki jumlah pedagang buah- buahan terbesar yaitu Pasar Way Halim di Kecamatan Kedaton, Pasar Panjang di Kecamatan Panjang dan Pasar Cimeng di Kecamatan Teluk Betung Selatan. Selanjutnya untuk memilih konsumen yang akan diambil sebagai responden rumah tangga sebagai sampel di pasar dilakukan dengan menggunakan metode aksidental, dimana sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada karena sampel yang diambil merupakan individu-individu yang sukar untuk ditemui karena alasan sibuk, tidak mau diganggu dan tidak bersedia diambil sebagai sampel Bungin, 2005. Hal ini berdasarkan penilaian peneliti bahwa sampel yang dipilih benar-benar bersedia untuk diwawancara dan memberikan informasi yang bersifat mewakili terhadap pertanyaan yang disampaikan karena responden yang diwawancara adalah ibu rumah tangga yang sedang berbelanja dipasar yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang akan diambil dari daerah yang dipilih di Kecamatan Kedaton untuk Pasar Way Halim yang jumlah populasi diambil berdasarkan jumlah penduduk di daerah tersebut sebanyak 88.314 jiwa, Kecamatan Panjang untuk Pasar Panjang sebanyak 63.504 jiwa dan Kecamatan Teluk