2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan posyandu
Menurut Suwandono 2006 dalam Maqbul, 2007, faktor-faktor yang menyebabkan ketidakaktifan Posyandu ada faktor dari dalam maupun dari
luar Posyandu. Faktor yang berasal dari luar posyandu antaranya tingkat pendidikan masyarakat sekitar, keadaan sosial, dan ekonomi masyarakat
sekitar serta jumlah balita di daerah sekitar. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam Posyandu itu sendiri diantaranya kader, dana, dan sarana prasara.
2.1. Kader
Kendala-kendala yang dapat menganggu pelaksanaan Posyandu karena faktor kader adalah: a kurangnya kader, b banyak terjadi angka
putus drop-out kader, c Kepasifan dari pengurus Posyandu karena belum adanya pembentukan atau resuffle pengurus baru dari kegiatan
tersebut, d Keterampilan pengisian Kartu Menuju Sehat KMS, e sistem pencatatan buku register tidak lengkap atau kurang lengkap, f
kader Posyandu sering berganti-ganti tanpa diikuti dengan pelatihan atau training sehingga kemampuan teknis gizi para kader yang aktif tidak
memadai. Hal ini mengakibatkan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tidak dapat dilakukan secara optimal sehingga upaya pencegahan
timbulnya kasus gizi kurang dan buruk menjadi kurang efektif, g Kemampuan kader posyandu dalam melaksanakan konseling dan
penyuluhan gizi menjadi macet. Akhirnya balita yang datang hanya ditimbang, dicatatdituliskan hasil penimbangannya di KMS atau buku
KIA tanpa dimaknakan kemudian mengambil jatah PMT dan pulang. Balita yang sudah selesai mendapatkan imunisasi lengkap tidak mau
Universitas Sumatera Utara
datang lagi ke Posyandu, karena merasa tidak memperoleh manfaat apa- apa.
2.2. Ketersediaan Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan himpitan beras dan hasil potensi
desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpin melalui kegiatan dana sehat Depkes, 2011.
Menurut Sulistyorini, Pebriyanti, dan Proverawati 2010, Ketersediaan dana yang dapat menjadi kendala pelaksanaan Posyandu
adalah: 1 Pelaksanaan kegiatan posyandu tidak didukung dengan anggraan rutin, 2 Dana operasional sangat menurun, sehingga posyandu
menjadi tersendat kondisi ini terkait dengan: a.
Otonomi tidak selalu menjamin Posyandu sebagai hal yang penting dalam pembangunan kesehatan sehingga tidak dijadikan perioritas,
baik dari segi danan maupun pengembangannya. b.
Pemerintah Kabupaten Kota tidak memiliki dana yang cikup untuk mengembangkan dana dan melestarikan Posyandu
c. Kemampuan ekonomi masyarakat semakin menurun sejak terjadinya
krisis ekonomi tahun 1997, sehingga kemandirian masyarakat dalam mempertahankan dan melestarikan Posyandu menjadi sangat kurang
Dana yang digunakan Puskesmas untuk kegiatan posyandu sangat minim sekali dari informasi kepala Puskesmas sebagaian besar
mengatakan bahwa satu-satunya dana yang ada di Puskesmas untuk kegiatan Posyandu berasal dari dana PKPS BBM. Puskesmas tidak
mimiliki dana operasional yang berasal dari APBD dan APBN.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran yang diberikan untuk masalah kesehatan seharusnya memadai buka hanya untuk mengadakan tenaga kesehatan di
Puskesmas tetapi juga untuk program-program kesehatan. 2.3.
Sarana dan prasarana Sarana prasarana merupakan alat yang digunakan untuk menunjang
kegiatan Posyandu. Sehingga sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan Posyandu. Kendala-
kendalanya adalah: a Tempat pelaksanaan Posyandu kurang representatif dikantor kelurahan, polindes, atau gedung PKK, sehingga
tidak memungkinkan menyediakan tempat bermain bagi balita, b ketepatan jam buka posyandu, c kebersihan tempat pelaksanaan
posyandu, d kurang kelengakapan untuk pelaksanaan KIE seperti buku- buku yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan, poster-poster, leaflet,
lembar balik, modul, dan lain-lain, e kurangnya kelengkapan alat ukur dan timbangan, f sarana dan peralatan yang ada dipuskesmas dan
Posyandu masih kurang Sulistyorini, Pebriyanti, dan Proverawati, 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Konsep
Peneliti akan meneliti tentang faktor-faktor pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara. Hal ini dapat dilihat dari kerangka
konsep peneliti dibawah ini:
Skema 3.1 Kerangka Konsep Pelaksanaan
Posyandu Faktor-faktor :
1. Keaktifan kader
2. Ketersediaan dana
3. Sarana dan prasarana
Faktor luar: 1.
Tingkat perkembangan Posyandu
2. Jarak Posyandu
3. Jumlah Kader
Universitas Sumatera Utara