3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah;
4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani;
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut.
Untuk menilai dan mengukur keberhasilan siswa dipergunakan tes hasil belajar. Terdapat beberapa tes yang dilakukan guru, diantaranya: uji blok,
ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai-nilai yang pada
akhirnya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar setiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas.
Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda. Semua hasil belajar
tersebut merupakan bahan yang berharga bagi guru dan siswa. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak
mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober semester ganjil T.P 20132014
di SMP Negeri 1 Jati Agung .
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Jati Agung tahun pelajaran 20132014 yang terdiri dari 4 kelas.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
a
berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII
b
berjumlah 31siswa sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive random
sampling.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes
kelompok non-ekuivalen. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menggunakankelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen.
Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Hasil pretes
dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut :
Kelompok pretes perlakuan postes
I O
1
X O
2
II O
1
C O
2
Gambar 3. Desain penelitian pretes postes kelompok non-ekuivalen Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O
1
=Pretes, O
2
= Postes, X = Perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, C = metode diskusi Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian.Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1.
Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : 1
Membuat surat izin penelitian pendahuluan untuk sekolah sebagai
tempat diadakannya penelitian.
2 Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti
3 Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4 Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS untuk
setiap pertemuan.
5 Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretes dan postes. Soal pretes
diberikan pada awal pertemuan pertama, sedangkan soal postes
diberikan pada akhir pertemuan terakhir.
6 Membuat lembar observasi yang digunakan sebagai acuan untuk
mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran.
7 Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
8 Membuat kartu warna yang berbeda untuk tiap anggota kelompok asal
yang masing-masing kelompok asal terdiri dari 6 siswa. Siswa ahli 1
: Kartu warna merah Siswa ahli 2
: Kartu warna kuning Siswa ahli 3
: Kartu warna hijau Siswa ahli 4
: Kartu warna ungu Siswa ahli 5
: Kartu warna biru Siswa ahli 6 : Kartu warna pink
Kelima warna kartu tersebut dibagikan pada masing-masing anggota kelompok asal, sehingga terbentuk 6 kelompok ahli, maka peneliti
harus membuat 30 kartu berwarna, dengan rincian sebagai berikut: Warna merah
: 6 lembar Warna kuning
: 6 lembar Warna hijau
: 6 lembar Warna biru
: 6 lembar Warna ungu
: 6 lembar Warna Pink : 6lembar
Siswa yang mempunyai kartu berwarna sama pada kelompok asal berkumpul untuk mendiskusikan materi yang akan mereka bahas di
dalam kelompok ahli.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mengukur aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw untuk kelas eksperimen dan metode diskusiuntuk kelas kontrol.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
A. Kelas Eksperimen Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pendahuluan
1. Guru memberikan pretes pada awal pertemuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa 2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Siswa diberikan pertanyaan apersepsi oleh guru:
Pertemuan I : “Mengapa dari sebutir kacang kedelai dapat berubah menjadi kecambah? Apa yang terjadi
pada kedelai tersebut?” Pertemuan II : “sebutkan contoh proses perkembangan Pada
saat kapan proses perkembangan terjadi?” 4.
Siswa menerima motivasi dari guru :
Pertemuan I : siswa memperoleh penjelasan sederhana mengenai pentingnya mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan