Sasaran RIS-PNPM Mandiri Prinsip RIS-PNPM Mandiri

e. Kader Desa KD Di masing-masing lokasi desa sasaran akan disediakan 1 satu tenaga Kader Desa. KD berasal dari masyarakat setempat yang mampu mendorong masyarakat untuk melaksanakan kegiatan RIS-PNPM Mandiri sesuai dengan kriteria dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, ada pula fasilitator masyarakat FM yang merupakan unsur pendampingan pelaksanaan program secara langsung di desa. Jumlah fasilitator bervariasi disesuaikan dengan jumlah desa sasaran dengan mempertimbangkan aksesbilitas pendampingan dan kondisi lapangan. Fasilitator masyarakat FM mempunyai tugas memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan RIS-PNPM Mandiri dan penerapan prinsip- prinsip program.

6. Indikator Kinerja RIS-PNPM Mandiri

Menurut Pedoman Pelaksanaan RIS-PNPM Mandiri 2009, kinerja pelaksanaan RIS-PNPM Mandiri diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: a Masyarakat di lokasi sasaran mempunyai akses yang lebih mudah ke pusat kegiatan perekonomian, dan atau mempunyai akses yang lebih mudah dan atau lebih murah untuk mendapatkan air minum, dan memiliki pelayanan sanitasi yang memadai baik di lingkungan sarana umum sekolah dan pelayanan kesehatan; b Terbentuknya lembaga pelaksana program OMS yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan RIS-PNPM Mandiri, dan mampu mewujudkan peningkatan infrastruktur perdesaan melalui penyusunan PJM Pronangkis dan penyusunan RKM serta pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan; c Terbentuknya lembaga masyarakat pengelola yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur terbangun.

7. Indikator Keberhasilan RIS-PNPM Mandiri

Menurut Purba 2005, keberhasilan suatu proyek pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu: a. Kesesuaian bentuk sarana yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dari rencana yang telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat atau musyawarah warga masyarakat dan Fasilitator tehnik dalam menentukan sarana yang ada di desa seperti pembangunan infrastruktur jalan yang sesuai dengan panduan teknis suatu program. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang mendesak bagi masyarakat miskin dan diusulkan oleh masyarakat melalui PJM Pronangkis. b. Kesesuaian tindakan aktor yang terlibat Setiap aktor atau Pelaku RIS-PNPM Mandiri memiliki peran masing- masing sesuai dengan keahliannya dan mendasar pada prosedur teknis Pelaku RIS-PNPM Mandiri yang telah direncanakan bersama. Dalam hal ini Pelaku RIS-PNPM Mandiri harus memiliki fungsi masing- masing dengan harapan bahwa kinerja suatu organisasi RIS-PNPM Mandiri dapat efektif dan efisien dalam menjalankan suatu program. c. Memperoleh rekomendasi kebijakanregulasi. Hasil kebijakan harus memperoleh rekomendasi dari pihak-pihak yang membuat kebijakan seperti pemerintah. Tujuan rekomendasi kebijakan adalah untuk memberikan alternatif kebijakan yaang paling unggul dibanding dengan alternatif kebijakan yang lain. Dimana proses pemilihan alternatif tersebut harus mendasar pada seperangkat kriteria yang jelas dan transparan, sehingga ada alasan yang masuk akal bahwa suatu alternatif kebijakan dipilih atau ditolak. d. Mempermudah transportasi, menghemat biaya dan mendapatkan keuntungan serta mensejahterakan masyarakat. Progam RIS-PNPM Mandiri dalam pelaksanaannya tentunya mempunyai sasaran yang dapat dinikmati masyarakat banyak, khususnya masyarakat lokasi proyek tersebut, apabila dikelola sesuai dengan ketentuan dan tidak menyimpang dari aturan yang telah digariskan, sehingga apa yang diharapkan pada poin d tersebut terlaksana. e. Membangun sistem monitoring untuk program pembangunan selanjutnya. Program yang terlaksanakan dapat dijadikan acuan dalam pembangunan selanjutnya. Dengan adanya sistem monitoring diharapkan hasil pembangunan tersebut dapat berkelanjutan kedepannya. Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76