Realibilitas Cronbach Alfa 1-
∑
1- 1-
1-
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh realibilitas 0,959. Berdasarkan kriteria realibilitas di atas, maka skala konsep diri tersebut memiliki realibilitas
sangat tinggi karena realibilitas terletak antara 0,90 - 1,00 maka dikatakan memiliki realibilitas sangat tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa, skala konsep
diri tersebut dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian. Adapun hasil uji coba ini terlampir pada lampiran 4 hasil uji coba.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan
hipotesis. Arikunto 2006 menyatakan bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan, yaitu mencoba sesuatu, lalu
dicermati akibat dari perlakuan tersebut. Maka dari itu pendekatan yang efektif adalah hanya dengan membandingkan niai-nilai pretest dan posttest. Penelitian
ini menggunakan teknik analisis data dengan uji Wilcoxon. yaitu dengan mencari perbedaan mean pretest dan posttest.
Melalui uji wilcoxon ini akan diketahui signifikan perbedaan pretest dan posttest. Selain itu untuk menguji hipotesis, menerima atau menolak Ho,
akan dibandingkan dengan dengan melihat taraf signifikan 0,05
atau 5. Jika maka Ho ditolak, sedangkan jika
maka Ho diterima Sudjana, 2002. Adapun rumus uji Wilcoxon ini adalah sebagai berikut Sudjana 2005:273:
Z
=
√
Keterangan : Z : Uji Wilcoxon
T : Total Jenjang selisih terkecil antara nilai pretest dan posttest N : Jumlah data sampel
Sedangkan kaidah pengambilan keputusan terhadap hipotesis dengan analisis data uji wilcoxon ini dilakukan dengan berdasarakan angka probabilitas, dasar
pengambilan keputusan yakni:
Jika probabilitas sig. 0,05, maka Ha diterima Jika probabilitas sig. 0,05, maka Ha ditolak
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SMA PGRI 1 Tumijajar, maka dapat diambil
kesimpulan, yaitu:
1. Kesimpulan Statistik
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa konsep diri negatif pada siswa menjadi berkurang setelah pemberian teknik assertive training. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis
menggunakan uji wilcoxon diperoleh z
hitung
= -2,805
b
dan z
tabel
0,05 =1, z
hitung
z
tabel
maka, Ha diterima. Dapat diartikan bahwa tedapat penurunan yang signifikan antara skor konsep diri negatif sebelum dan setelah
diberikan teknik assertive training.
2. Kesimpulan Penelitian
Konsep diri negatif siswa berkurang setelah pemberian teknik assertive training. Hal ini ditunjukkan dari perubahan sikap serta perilaku kesepuluh
siswa pada setiap pertemuan assertive training telah mengarah pada berkurangnya konsep diri yang negatif. Sedangkan perubahan yang terjadi
pada kesepuluh subjek antaralain menerima kelebihan dan kekurangan,
mengenal dan mampu mengembangkan bakat yang dimiliki, optimis dalam menggapai cita-cita. mereka juga mampu mengadakan komunikasi
dengan orang lain, mampu mengevaluasi diri, menyadari keragaman perasaan, keinginan, dan perilaku yang dimiliki setiap orang. Perubahan-
perubahan inilah yang ditunjukkan oleh kesepuluh subjek penelitian yang sekaligus menunjukkan berkurangnya konsep diri negatif setelah
pemberian teknik assertive training. Dengan demikian teknik assertive training dapat mengurangi konsep diri negatif pada siswa.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat:
1. Kepada Guru Bimbingan Konseling
Kepada guru bimbingan konseling hendaknya dapat membantu siswa
mengurangi konsep diri negative dengan teknik assertive training. 2.
Kepada Kepala Sekolah Diharapkan dapat lebih mendukung guru bimbingan dan konseling dalam
melaksanakan setiap kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini terutama kepala sekolah lebih memberikan dukungan terutama
dalam pengadaan semua fasilitas yang mendukung keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.