PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

ILHAM JATI PUSPA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 181 siswa dan sampel 125 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui angket dan observasi. Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga menggunakan uji t sedangkan hipotesis keempat menggunakan uji F. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan konsep diri terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan konsep diri terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF SELF-CONCEPT BY ACTIVITY

STUDY ON INTEGRATED STUDENT LEARNING OUTCOMES SOCIAL SCIENCE CLASS VIII SMP STATE 2 TUMIJAJAR

LESSON YEAR 2014/2015 By

ILHAM JATI PUSPA

This study aims to determine the effect of self-concept through learning activities on learning outcomes Social Science Integrated eighth grade students of SMP Negeri 2 Tumijajar academic year 2014/2015. The method used in this research is descriptive approach verification of ex post facto and surveys. The population in this study amounted to 181 students and 125 students sampled using simple random sampling technique. Data were collected through questionnaires and observation. Hypothesis testing first, second and third using the t test while the fourth hypothesis using F test data analysis obtained the following results: (1) There is a positive and significant effect on the activity of self-concept class VIII student of SMP Negeri 2 Tumijajar academic year 2014/2015. (2) There is a significant and positive impact of learning activities on learning outcomes Social Science Integrated eighth grade students of SMP Negeri 2 Tumijajar academic year 2014/2015. (3) There is a positive and significant influence self concept on learning outcomes Social Science Integrated eighth grade students of SMP Negeri 2 Tumijajar academic year 2014/2015. (4) There is a positive and significant influence self concept through learning activities on learning outcomes Social Science Integrated eighth grade students of SMP Negeri 2 Tumijajar academic year 2014/2015.

Keywords: learning activities, learning outcomes Social Science Integrated and selft-concept


(3)

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh :

ILHAM JATI PUSPA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(4)

(5)

(6)

(7)

Penulis di lahirkan di Desa Daya Murni, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung pada tanggal 15 Oktober 1992 dengan nama lengkap Ilham Jati Puspa. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, Pasangan Bapak Sogiman dan Ibu Partini.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis.

1. SD Negeri 1 Daya Asri diselesaikan pada tahun 2005 2. SMP Negeri 1 Tumijajar diselesaikan pada tahun 2008 3. SMA Negeri 1 Tumijajar diselesaikan pada tahun 2011

Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Undangan. Pada tahun 2014, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Solo, Bali, Jogjakarta, Bandung dan Jakarta. Serta pada bulan Juli-September mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Kuripan Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Pesisir Utara.


(8)

Persembahan

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji untuk Mu Allah SWT

atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau

berikan selama ini

.

Dengan Bangga Kupersembahkan Karya Ini Untuk

Kedua Orang Tuaku

Dengan Penuh Keikhlasan, Kesabaran Membimbing Serta

Mendidikku Agar Menjadi Manusia yang Lebih Baik di Dunia dan

Akhirat. Selalu Berdoa, Memberi Nasehat dan Semangat untuk Masa

Depan yang Lebih Baik

.

Kakak

Terima kasih Telah Membantu dan Memberikan Motivasi untuk

Kesuksesanku

.

Para Pendidik

Terima kasih Telah Berbagi Ilmu dan Pengalaman untuk Bekal

Menghadapi Kehidupan.

Sahabat–sahabatku

Meberikan Warna dalam Hidup.

Seseorang yang Kelak Akan Mendampingi Hidupku

Almamater Tercinta Universitas Lampung


(9)

“Orang hebat dibentuk bukan dari kesenangan, kemudahan dan

kenyamanan melainkan orang hebat dibentuk dari kesusahan,

kesengsaraan dan bahkan air mata”

(Ilham Jati Puspa)

“The formulas of a succes are a hard work and never give up”

(Ilham Jati Puspa)

“Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam

kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada akhir untuk kehidupan”

(Annemarie Schimmel)

“Sabar itu indah namun tak mudah, sering diwarnai oleh kesuh kesah dan pengharapan yang patah tapi harus terus berjuang

tanpa lelah”

(Ustadz Badru Salam)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al Insyiroh : 5-6)

You’ll Will Never Walk Alone

“Kamu Tidak Akan Pernah Berjalan Sendiri” (Liverpool Football Club)

“Setiap hari itu sulit tapi setiap hari itu kita lewati” (Irfan “Sampakers” Hidayat)


(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Shalawat beserta salam tetap tersanjung agungkan kepada Nabi kita Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FKIP Unila.

4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unila.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.


(11)

7. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd., selaku pembimbing II dan pembimbing

akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku penguji skripsi penulis yang telah

membantu mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya yang telah diberikan kepada penulis.

11. Bapak Yudo Utomo, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tumijajar, terima kasih atas ketersediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadikan SMP Negeri 2 Tumijajar sebagai tempat penelitian skripsi ini.

12. Ibu Purnanita, S.Pd dan Bapak Mujiono, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar, terima kasih atas bimbingan, nasehat dan motivasi serta informasinya yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian dalam skripsi ini.

13. Siswa-Siswi SMP Negeri 2 Tumijajar, terima kasih atas kerjasama dan kekompakkannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.


(12)

14. Kedua orang tuaku, Bapak Sogiman dan Ibu Partini beribu kata terima kasih karena telah mendoakanku dalam pengharapan-pengharapan yang pasti. Kesabaran, senyuman, air mata, tenaga dan pikiran tercurah di setiap perjuangan dan doamu menjadi kunci kesuksesanku di kemudian hari. Tidak ada doa yang terkabulkan selain doa dari orangtua yang ikhlas.

15. Kakakku tercinta, Ninik Sulinda Sari dan Faizal terimakasih atas semangat dan motivasinya selama ini.

16. Keponakanku tersayang Tegar Aji Pratama dan Naufal Afkar Faizal terimakasih atas keceriaannya dan kelucuannya selama ini.

17. Sahabat-sahabatku “Genk Sampakers: Agus Komari, Ahmad Jaenudin, Efha Rifqi Ash Shidqi, Irfan Hidayat, Luvian Hendri dan Suroto”, serta Ahmad

“Solin” Irvan, Edy “Vincent” Darmadi, I Wayan Wendra, Kyai Ridho Putra

Sandi, Sandi “Rompis” Irwansyah dan Kak Bachtiar. Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini, selalu menerima dan membantuku disetiap kesulitan menghadapi semester demi semester.

18. Sahabat Good Boys SMA Negeri 1 Tumijajar, Asep Nurrohman, Andi Putra Utama, Mujib Nurmayanto, Falerio, Surono, Dedit Siwantoro, Siswanto, Beni Yakub, Ardan Rahmat Senogala, Roni Susanto dan Rahmat Paryanto. Teruslah berjuang dan bersama kita menggapai kesuksesan.

19. Teman-teman seluruh angkatan 2011 Ganjil dan Genap yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

20. Kakak dan adik tingkatku semuanya tanpa terkecuali terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.


(13)

22. Sahabat KKN-KT Amiruddin Awalin, Annisa Luwesti, Asih Sundari, Ayu Putri Prahastini, Desi Damayanti, I Nyoman Satria Indra, Muhammad Nurul Iman, Muflihati Hasanah dan Siti Marfuah, terima kasih telah memberikan banyak pengalaman dan kebahagiaan, serta keluarga besar Pekon Kuripan, Ibu Pao, Wo Gadis, Bapak Nadirsyah, serta Bapak dan Ibu Guru beserta siswa SMP Negeri 1 Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

23. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. ... 1

B. Identifikasi Masalah. ... 9

C. Pembatasan Masalah. ... 10

D. Rumusan Masalah. ... 10

E. Tujuan Penelitian. ... 10

F. Kegunaan Penelitian. ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian. ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka. ... 13

1. Hasil Belajar. ... 13

2. Konsep Diri. ... 19

3. Aktivitas Belajar. ... 24

B. Penelitian yang Relevan. ... 29

C. Kerangka Pikir. ... 31


(15)

B. Populasi dan Sampel. ... 41

1. Populasi. ... 41

2. Sampel. ... 42

3. Teknik Sampling. ... 42

C. Variabel Penelitian. ... 43

D. Definisi Konseptual Variabel. ... 44

E. Definisi Operasional Variabel. ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data. ... 47

1. Observasi. ... 47

2. Wawancara. ... 47

3. Angket atau Kuisioner. ... 47

4. Dokumentasi. ... 47

G. Uji Persyaratan Instrumen. ... 48

1. Uji Validitas Angket. ... 48

2. Uji Reliabilitas. ... 51

H. Uji Persyaratan Statistik Parametrik. ... 53

1. Uji Normalitas. ... 53

2. Uji Homogenitas. ... 55

I. Uji Asumsi Klasik. ... 55

1. Uji Kelinearan Garis Regresi. ... 55

J. Pengujian Hipotesis. ... 57

1. Persyaratan Aanalisis Jalur. ... 58

2. Langkah-Langkah Melakukan Analisis Jalur. ... 59

3. Model Analisis Jalur. ... 60

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Tempat Penelitian. ... 62

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 62

2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 64

3. Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 65

4. Keadaan Guru, Staf TU dan Pegawai SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 65

5. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 65

6. Kondisi Ruang SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 66

B. Deskripsi Data. ... 67

1. Data Konsep Diri (X). ... 68

2. Data Aktivitas Belajar (Z). ... 69

3. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y). ... 71

C. Uji Persyaratan Instrumen dan Analisis Data. ... 73

1. Uji Normalitas. ... 73


(16)

D. Uji Asumsi Klasik. ... 77

1. Uji Linearitas Garis Regresi. ... 77

a. Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Konsep Diri (X). ... 77

b. Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Aktivitas Belajar (Z). ... 78

E. Analisis Data. ... 80

1. Persamaan Struktural Substruktural 1. ... 82

2. Persamaan Struktural Substruktural 2. ... 83

F. Pengujian Hipotesis. ... 86

1. Uji t Untuk Pengujian Hipotesis Secara Sendiri-Sendiri. ... 86

a. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 86

b. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 87

c. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 88

2. Uji F Untuk Pengujian Hipotesis Secara Simultan. ... 89

a. Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 89

G. Pembahasan. ... 90

1. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 90

2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 92

3. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 95

4. Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 97

H. Keterbatasan Penelitian. ...100

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. ...101

B. Saran. ...102

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

Tabel Halaman

1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester

Genap di SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 4

2. Penelitian yang Relevan. ... 29

3. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 41

4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 43

5. Indikator dan Sub Indikator Variabel. ... 45

6. Hasil Uji Coba Angket Konsep Diri (X). ... 49

7. Hasil Uji Coba Observasi Aktivitas Belajar (Z). ... 50

8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X. ... 52

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Observasi Untuk Variabel Z. ... 52

10. Analisis Varians untuk Uji Kelineran Regresi. ... 56

11. Keadaan Guru, Staf TU dan Pegawai SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 65

12. Data Siswa SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 66

13. Kondisi Ruang SMP Negeri 2 Tumijajar. ... 66

14. Distribusi Frekuensi Konsep Diri (X). ... 68

15. Kategori Variabel Konsep Diri (X). ... 69

16. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar (Z). ... 70

17. Kategori Variabel Aktivitas Belajar (Z). ... 70

18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)... 72

19. Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y). ... 72

20. Uji Normalitas Konsep Diri (X). ... 73

21. Uji Normalitas Aktivitas Belajar (Z)... 74

22. Uji Normalitas Hasil Belajar IPS Terpadu (Y). ... 75

23. Uji Homogenitas dengan Menggunakan SPSS. ... 76

24. Rekapitulasi Uji Homogenitas. ... 76

25. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Konsep Diri (X)... 77

26. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Aktivitas Belajar (Z). ... 79

27. Rekapitulasi Linearitas Regresi... 79

28. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ... 86


(18)

29. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran

2014/2015. ... 87 30. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran

2014/2015. ... 88 31. Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar

IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun


(19)

Lampiran Halaman

1. Struktur Sekolah. ...109

2. Profil Sekolah. ...110

3. Data Siswa SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ...111

4. Data Kondisi Ruang SMP Negeri 2 Tumijajar. ...112

5. Data Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Tumijajar. ...113

6. Data Guru SMP Negeri 2 Tumijajar. ...114

7. Denah Lokasi SMP Negeri 2 Tumijajar. ...117

8. Kisi-Kisi Angket. ...118

9. Kisi-Kisi Observasi. ...119

10. Angket. ...120

11. Observasi. ...123

12. Data Angket X...125

13. Data Observasi Z. ...126

14. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Konsep Diri. ...127

15. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Observasi Aktivitas Belajar...128

16. Uji Validitas X. ...129

17. Uji Realibilitas X. ...131

18. Uji Validitas Z. ...132

19. Uji Realibilitas Z. ...133

20. Uji Normalitas Konsep Diri (X). ...134

21. Uji Normalitas Aktivitas Belajar (Z)...135

22. Uji Normalitas Hasil Belajar IPS Terpadu (Y). ...136

23. Uji Homogenitas. ...137

24. Uji Linearitas Garis Regresi Konsep Diri. ...138

25. Uji Linearitas Garis Regresi Aktivitas Belajar. ...139

26. Persamaan Struktural Substruktur 1. ...140

27. Persamaan Struktural Substruktur 2. ...142

28. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ...144

29. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ...145


(20)

30. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. ...146 31. Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil

Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar

Tahun Pelajaran 2014/2015...147 32. Rekapitulasi Data. ...148


(21)

Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian. ... 39

2. Paradigma Jalur ... 59

3. Substruktur 1. ... 60

4. Substruktur 2. ... 61

5. Model Diagram Jalur Berdasarkan Paradigma Penelitian. ... 80

6. Substruktur 1. ... 81

7. Substruktur 2. ... 81

8. Substruktur 1. ... 82

9. Substruktur 2. ... 84


(22)

I. PENDAHULUAN

Secara umum pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci dikemukakan sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial sehingga siswa dapat hidup secara layak dalam kehidupannya. Melalui pendidikan siswa dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, dikembangkan pula nilai-nilai dan moralnya serta keterampilan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pendidikan adalah setiap usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma.


(23)

Setiap anak harus dididik dengan cara-cara yang sehat agar dapat mencapai perkembangan intelektual yang maksimal, kepribadiannya terbentuk dengan wajar, mencerminkan sifat-sifat kejujuran, kebenaran, tanggungjawab supaya dapat menjadi anggota masyarakat.

Salah satu peran penting di dalam pendidikan adalah menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa yang bersangkutan, selain itu pendidikan juga dapat membantu memajukan, meyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga menjadi SDM yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya membangun, memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana belajar di sekolah, membuat peraturan undang-undang tentang pendidikan, memperbaiki kurikulum dan meningkatkan kualitas guru dalam proses pembelajaran.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Mutu pendidikan haruslah ditingkatkan dengan cara memperbaiki pembelajaran menjadi lebih demokratis agar siswa lebih aktif dan mencapai hasil belajar yang baik, yang kemudian bekal ilmu tersebut dapat dipergunakan untuk mengembangkan potensinya.


(24)

3

SMP merupakan jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar atau sederajat. Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, yaitu dimulai dari kelas VII, VIII dan IX. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan atau sederajat. Oleh karena itu, lulusan SMP harus memiliki kompetensi yang memadai untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dengan meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

SMP Negeri 2 Tumijajar merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang berada di Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jika dilihat dari letaknya, sekolah ini sangat nyaman untuk proses pendidikan karena masih jauh dari hiruk pikuk keramaian warga dan lalu lintas di tambah suasana alam yang masih sangat terasa sehingga menjadikan sekolah ini terasa lebih alami, dengan keadaan tersebut dapat menciptakan proses suasana belajar dan mengajar yang kondusif dan nyaman. Sekolah SMP Negeri 2 Tumijajar masih menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Hasil belajar sangat penting sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai cerminan penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa. Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan program


(25)

pembelajarannya apabila sebagian besar dari jumlah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang tercermin dari hasil belajar siswa. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur kompetensi yang telah dicapai setelah melakukan pembelajaran dan ketuntasan pencapaian hasil belajar siswa. Selain mengukur tingkat keberhasilan siswa nilai tersebut juga dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Tumijajar dan keterangan dari guru bidang studi, hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 masih kurang optimal dan masih tergolong rendah, sebagaimana pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Nilai Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan

0-72 73-100

VIII A 27 3 30 Kriteria

Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah adalah 73

VIII B 26 5 31

VIII C 27 4 31

VIII D 26 5 31

VIII E 25 5 30

VIII F 27 1 28

Jumlah 158 23 181

Persentase (%) 87,30 12,71 100


(26)

5

Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai semester pada mata pelajaran IPS Terpadu yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 23 siswa dari 181 siswa atau sebanyak 12,71%, artinya hanya sebesar 12,71% siswa yang memenuhi KKM. Sedangkan sebanyak 158 siswa dari 181 siswa atau sebanyak 87,30% siswa belum mencapai KKM.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015 masih tergolong rendah. Hasil ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2002: 121), bahwa untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar adalah sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76%-99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60%-76%.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat diartikan sebagai kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan sebelum awal tahun pelajaran dimulai dan penetapannya berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah khusunya pada


(27)

mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar adalah 73.

Proses pembelajaran setiap mata pelajaran disetiap sekolah harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, peneliti mengutip tentang standar proses pada tahap pelaksanaan. Diterangkan bahwa kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi persta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan demikan, kegiatan inti harus menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar, peneliti melakukan wawancara terhadap guru bidang studi IPS Terpadu. Berdasarkan wawancara, keaktifan siswa belum optimal. Ini terlihat dalam proses pembelajaran yang didominasi oleh guru. Pada proses pembelajaran aktivitas siswa untuk mendengarkan, memperhatikan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas masih rendah. Selain itu, konsep diri yang dimiliki oleh siswa belum cukup baik. Banyak siswa yang kurang percaya diri dan merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk mengikuti setiap pelajaran di sekolah.


(28)

7

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, emosi, motivasi, disiplin dan minat. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dapat berupa lingkungan, sarana dan prasarana belajar dan guru, dimana faktor yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dan mendukung dalam pencapaian hasil belajar siswa yang optimal (Djamarah dan Zain, 2011: 176).

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah konsep diri. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Djaali (2007: 129) yang menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan dirinya sendiri tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaan dan bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep diri tidak terlepas dari masalah gambaran diri, citra diri, harga diri, fisik dan sosial, selanjutnya jika ia mempunyai penilaian bahwa ia puas dengan keadaannya, maka dapat


(29)

dikatakan bahwa orang tersebut menilai dirinya baik menerima dirinya dan mempunyai konsep diri yang positif.

Selanjutnya aktivitas belajar merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain dari konsep diri. Aktivitas belajar erat kaitannya dengan keaktivan siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi pendahuluan yang telah dilakukan fakta yang didapat bahwa siswa kurang aktif di dalam kelas. Aktivitas belajar menurut Gie dalam Suherman (2010: 1), aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Melalui aktivitas belajar yang tinggi seorang siswa akan sungguh-sungguh aktif dalam hal belajar mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam hal belajar. Dengan demikian, aktivitas belajar merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam hasil belajar.

Pada penelitian ini, hendak dikaji lebih lanjut tentang konsep diri dan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015, karena konsep diri dan aktivitas belajar memiliki peranan yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Jika dihubungkan dengan mata pelajaran IPS Terpadu, semakin tinggi konsep diri dan semakin tinggi aktivitas belajar, maka diduga akan semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai.


(30)

9

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut penelitian berjudul “Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar belum optimal.

2. Aktifitas siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar dalam pembelajaran yang masih kurang.

3. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar banyak yang tidak mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru di kelas.

4. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar memiliki konsep diri yang kurang baik.

5. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar lebih banyak memiliki konsep diri yang negatif daripada konsep diri yang positif.

6. Masih rendahnya usaha siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar yang mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan oleh guru.


(31)

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kajian konsep diri (X), aktivitas belajar (Z), hasil belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh konsep diri terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar IPS Terpadu

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015? 4. Apakah ada pengaruh konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil

belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar tahun pelajaran 2014/2015.


(32)

11

3. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar tahun pelajaran 2014/2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Mendukung atau menolak grand teory yang dikemukakan oleh para ahli dan memperkaya ilmu dan wawasan bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang konsep diri dan aktivitas belajar.

c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bermanfaat untuk memperbaiki mutu pembelajaran.


(33)

b. Bagi guru, memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam usaha meningkatkan prestasi atau hasil belajar.

c. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang psikologi belajar dan faktor yang mempengaruhi belajar mengajar serta dapat digunakan sebagai pertimbangan guna menghasilkan penelitian yang lebih baik.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah konsep diri (X), aktivitas belajar (Z) dan hasil belajar IPS Terpadu (Y).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. 3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Tumijajar. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Tinjauan pustaka akan diambil dari teori-teori yang akan dikemukakan oleh para ahli yang dapat memperkuat dengan variabel yang ada. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini akan membahas tentang hasil belajar, konsep diri dan aktivitas belajar. Teori-teori tersebut merupakan teori yang menjadi landasan dari penelitian ini.

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 35) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes


(35)

menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran sedangkan Djamarah dan Zain (2006: 65) hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktifitas belajar.

Mulyasa (2008: 76) mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2003: 155).

Hasil Belajar menurut Sudjana (2000: 7) merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Sedangkan menurut Sudjana yang dikutip oleh Wahab (2009: 24) membagi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap dan motorik.


(36)

15 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan belajarnya.

Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (hasil belajar) menurut Rasyid, 2008: 67) yaitu.

1. Faktor bahan atau hal yang dipelajari

Bahan atau hal yang dipelajari ikut menentukan bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung, dan bagaimana hasilnya agar dapat sesuai dengan yang diharapkan.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan terdiri dari. a. Lingkungan alami

Yang dimaksud dengan lingkungan alami adalah keadaan lingkungan disekitar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti temperatur udara dan kelembaban.

b. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang baik yang berwujud manusia maupun hal hal lain akan berpengaruh langsung dalam proses dan hasil belajar siswa.


(37)

Faktor instrumental adalah faktor yang ada dan pemanfaatannya telah dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

4. Faktor kondisi individu siswa

Faktor kondisi individu siswa mencakup dua hal yaitu. a. Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran seorang siswa.

b. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (2012: 124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

a. Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya.

b. Faktor Psikologis. Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

b. Faktor Instrumental. Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Slameto (2003: 54-72) juga mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah.

1. Faktor-faktor Internal

a. Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).

b. Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).


(38)

17 2. Faktor-faktor Eksternal

a. Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan).

b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).

c. Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak hasil belajar. Sudjana dan Rivai (2001: 39) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan menurut Sardiman (2007: 39-47) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri siswa dan faktor ekstern (dari luar) siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal.

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yag dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi atau hasil belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan


(39)

Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Istimewa atau maksimal

Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali atau optimal

Apabila sebagian besar (76% sampai dengan 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik atau minimal

Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% sampai dengan 75% saja dikuasai oleh siswa.

4. Kurang

Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa (Djamarah dan Zain, 2006: 107).

Hasil belajar adalah suatu alat untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar atau suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan secara berulang-ulang. Sebagaimana di ketahui bahwa tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik di rumah, sekolah atau belajar dimanapun adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik yaitu yang telah memenuhi standar hasil belajar yang telah ditetapkan atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik.

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan metode pembelajaran yang tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan kita atau istilahnya kontekstual, sehingga apa yang menjadi hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas standar yang ada, selain metode ada juga


(40)

19 yang menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam proses pembelajaran di sekolah.

2. Konsep Diri

Konsep diri merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri yang relatif sulit diubah. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya, biasanya orang tua, guru dan teman-teman. Konsep diri merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku. Para pendidik menjadi semakin sadar akan dampak konsep diri terhadap tingkah laku dan terhadap hasil belajarnya.

Burns dalam Narti (2014: 2) menyatakan konsep diri adalah gambaran yang bersifat individu dan sangat pribadi, dinamis dan evaluatif yang masing-masing orang mengembangkannya di dalam transaksi-transaksinya dengan lingkungan kejiwaannya dan yang dia bawa-bawa di dalam perjalanan hidupnya.

Mulyana (2007: 7) konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada diri individu sedangkan Alimul (2006: 238) menjelaskan bahwa konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial yang tidak didapat dari sejak lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang terhadap dirinya.


(41)

bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif dan hasil yang dicapai. Konsep diri juga berarti gambaran tentang dirinya sendiri dalam bandingannya dengan orang lain.

Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang dia peroleh dari interaksi dengan lingkungan (Agustiani, 2006: 138). Mengenai penjelasan tersebut bahwa konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Calhoun dan Acocela dalam Narti (2014: 5) konsep diri adalah pandangan dirinya sendiri tentang dirinya sendiri. Potret mental ini meliputi tiga dimensi yaitu pengetahuan diri sendiri, pengharapan diri mengenai siapa dirinya sendiri dan penilaian tentang diriya sendiri. Jadi, konsep diri meliputi apa yang diketahui tentang dirinya, pengharapan tentang kemungkinan menjadi apa di masa depan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa konsep diri merupakan pendapat tentang dirinya sendiri, pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaluasi dari orang lain yang mengenal dirinya. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung


(42)

21 individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik atau tidak.

Menurut Narti (2014: 5) konsep diri dapat dilihat dari dua perspektif yaitu, perspektif konsep diri positif dan perspektif konsep diri negatif yaitu.

1. Perspektif konsep diri positif a. Pemahaman diri

b. Kesadaran diri c. Perasaan harga diri d. Kompetensi

e. Kecukupuan

f. Tidak merasa khawatir g. Kepercayaan

h. Penghargaan 2. Perspektif diri negatif

a. Perasaan rendah diri b. Perasaan tidak memadai c. Merasa gagal

d. Merasa tidak berharga dan aman

Pada hakikatnya, bila seseorang diterima, disetujui dan disukai sebagai apa dia dan sadar akan hal itu, maka suatu konsep diri yang positif akan menjadi milik dirinya. Bila orang lain, orang tua, teman-teman sebaya, guru-guru, meremehkaan dia, menolak dia, mengkritik dia mengenai tingkah laku dan keadaan fisiknya, maka penghargaan terhadap diri atau harga diri yang kecil yang kemungkinan akan timbul. Sebagaimana seseorang dinilai oleh orang lain begitu pula dia akan menilai dirinya sendiri.


(43)

Cahyatin (2007: 238-239) yaitu.

1. Tingkat perkembangan dan kematangan

Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakukan, dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya. Seiring perkembangannya, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri individu akan mengalami perubahan.

2. Keluarga dan budaya

Individu cenderung mengadopsi berbagai nilai yang terkait dengan konsep diri orang-orang yang terdekat dari dirinya. Dalam konteks ini, anak-anak banyak mendapat pengaruh nilai dari budaya tempat ia tinggal.

3. Faktor eksternal dan internal

Kekuatan dan perkembangan individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri mereka. Pada dasarnya, individu memiliki dua sumber kekuatan, yakni sumber eksternal dan sumber internal.

4. Pengalaman

Ada kecenderungan bahwa konsep diri yang tinggi berasal dari pengalaman masa lalunya yang sukses dan ada pula pengalaman masa lalu yang gagal.

5. Penyakit


(44)

23 6. Stresor

Stresor dapat mempengaruhi konsep diri seseorang apabila ia tidak mampu mengatasinya dengan sukses.

Calhoun dan Acocella dalam Gufron (2011: 6) mengungkapkan ada beberapa sumber informasi untuk konsep diri seseorang yaitu.

1. Orang tua

Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal kita alami dan yang paling berpengaruh.

2. Teman sebaya

Teman sebaya juga cukup mempengaruhi konsep diri individu. 3. Masyarakat

Sama seperti orang tua dan teman sebaya, masayarakat juga memberitahu individu bagaimana mendefinisikan diri sendiri.

4. Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman.

Konsep diri menjadi sebuah proses yang berkelanjutan, bukan lagi bersifat statis tetapi mampu untuk menyesuaikan kembali dan berkembang sebagai pengalaman-pengalaman baru yang terintegrasikan. Lalu konsep diri menjadi berlandaskan pada pengalaman-pengalaman yang sejati, terbuka dan peka terhadap


(45)

lingkungannya.

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni pandangan ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern. Menurut ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern aktivitas didominasi oleh siswa.

Gie dalam Suherman (2010: 1) aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Sedangkan menurut Sardiman (2010: 2) aktivitas dalam proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya adalah kegiatan dalam bentuk membaca, mendengarkan, menulis, meragakan dan mengukur. Sedangkan contoh kegiatan psikis diantaranya adalah


(46)

25 seperti mengingat kembali isi materi pelajaran pada peremuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain dan lainnya (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 114).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Diedrich dalam Hamalik (2001: 172) membagi aktivitas belajar ke dalam 8 kelompok, yaitu.

1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual diantaranya membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yang termasuk di dalamnya antara lain mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang termasuk di dalamnya antara lain mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan ataau diskusi, mendengarkan suatu permainan dan mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antara lain menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya anatar lain, menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.


(47)

lain merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat, hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan motorik, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

Menururt Abimayu (2008: 175) menyatakan bahwa keterlibatan pembelajaran dalam proses pembelajaran itu dapat berbentuk keterlibatan siswa yang dijelaskan sebagai berikut.

1. Keterlibatan fisik, seperti melakukan pengukuran, perhitungan, pengumpulan data atau meperagakan suatu konsep dan lain-lain. 2. Keterlibatan mental seperti, ketrlibatan intelektual, yang dapat

berbentuk mendengarkan informasi dengan cermat, berdiskusi dengan teman sekelas, melakukan pengamatan terhadap sesuatu pengetahuan baru tersebut.

Keterlibatan intelektual dalam bentuk latihan keterlibatan intelektual dalam bentuk latihan keterampilan intelektual seperti menyusun suatu rencana atau program, menyatakan gagasan dan sebagainya. Keterlibatan emosional dapat berbentuk penghayatan terhadap perasaan, nilai, sikap dan sebagainya.


(48)

27 Sedangkan menurut Hamalik (2010: 90-91) jenis-jenis aktivitas belajar dikelompokkan ke dalam beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut.

1. Aktivitas visual atau fisik: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang bekerja atau bermain.

2. Aktivitas lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara dan diskusi.

3. Aktivitas menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tugas, diagram, peta dan pola.

4. Aktivitas motorik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun.

5. Aktivitas fisik mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

6. Aktivitas emosional: minat, membedakan, berani, semangat, tenang dan sebagainya.

Montesari dalam Sardiman (2003: 117) juga menegaskan bahwa anak memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidikan akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya.

Pernyataan Montesari memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik.

Natawijaya dalam Depdiknas (2005: 31) belajar aktif adalah “Suatu


(49)

perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor”.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keiniginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar dan lain sebagainya.

Rausseau (2004: 96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu setiap orang yang belajar tidak akan mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut aktivitas belajar adalah proses interaksi yang dilakukan guru dan siswa dalam perubahan tingkah laku individu yang terjadi baik fisik maupun non-fisik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Salah satu manfaat aktivitas belajar dengan melakukan aktivitas lebih banyak mendapatkan hasil bagi anak didik sebab kesan yang yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan tersimpan didalam benak anak didik ke arah kedewasaan.

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa,


(50)

29 sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri.

Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan dari aktivitas belajar siswa. Dalam proses pembelajaran terdapat aktivitas belajar siswa maka akan terciptalah suasana belajar yang aktif. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar.

B. Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini. Hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.

Tabel 2. Penelitian yang relevan

Tabel 2 berisi tentang penelitian terdahulu yang menjadi acuan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

Tahun Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 2008 Jumaini Andriana Pengaruh Konsep

Diri Dan Kemandirian Terhadap Prestasi Belajar Histologi

Ada pengaruh yang positif dan

signifikansi konsep diri dan kemandirian terhadap prestasi belajar histologi


(51)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI Jakarta mahasiswa fakultas kedokteran UKI Jakarta. Dengan perhitungan Fh>Ft yaitu 40,435>3,23 2010 Yulius Beny

Prawoto

Hubungan Antara Kesiapan Belajar, Konsep Diri dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 2 Surakrta

Adanya hubungan antara kesiapan belajar, konsep diri dan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Kristen 2 Surakarta. Dengan perhitungan Freg = 18,398 dengan p< 0,05. 2010 Ely Maknunatin Pengaruh Konsep

Diri Terhadap Motivasi Belajar Tunanetra Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ada pengaruh yang positif dan signifikansi konsep diri terhadap motivasi belajar tunanetra Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan perhitungan Fh>Ft yaitu 87,54>3,45. 2012 Nur Ukhti Alfath Pengaruh Aktivitas

Belajar dan Metode Mengajar Guru di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Ada pengaruh yang positif dan

signifikansi aktivitas belajar dan metode mengajar guru di sekolah terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI IPS SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Dengan perhitungan Fh>Ft yaitu 28,093>4,134.


(52)

31 Lanjutan Tabel Penelitian yang Relevan

2013 Yunita Susanti Pengaruh Aktivitas dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sungai Geringging Tahun Pelajaran

2012/2013

Ada pengaruh yang positif dan

signifikansi aktivitas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar dalam pembelajaran

ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungai Geringging tahun pelajaran 2012/2013. Dengan perhitungan Fh>Ft yaitu 16,291>3,130. 2009 Winahyu Prihayanti Pengaruh

Agresivitas dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009

Ada pengaruh yang positif dan signifikansi agresivitas dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo tahun pelajaran 2008/2009.

C. Kerangka Pikir

Sugiyono (2013: 91) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang dilakukan dengan suatu usaha-usaha untuk memperoleh pengalaman dalam hidupnya yang berlangsung secara terus-menerus. Saat proses belajar, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.


(53)

SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015

Konsep diri dapat diartikan sebagai proses psikologis yang memberikan gambaran mental seseorang mengenai dirinya berupa pengetahuan, penghargaan dan penilaian terhadap diri sendiri, dengan tujuan sebagai usaha untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri yang menggambarkan citra diri, penilaian diri dan harga diri. Sobur (2009: 507) menunjukkan bahwa konsep diri mengacu pada bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan seberapa besar bahwa individu berharga sebagai seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Narti (2014: 6) yang mengatakan bahwa konsep diri menjadi sebuah proses yang berkelanjutan, proses menilai yang bersifat organismik, bukan lagi bersifat statis tetapi mampu untuk menyesuaikan kembali dan berkembang sebagai pengalaman-pengalaman baru yang terintegrasikan.

Menurut Sardiman (2010: 2) aktivitas dalam proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Dengan konsep diri yang positif dan tinggi yang dimiliki oleh siswa maka aktivitas belajar yang dihasilkan oleh siswa akan tinggi, dimana siswa mampu untuk percaya diri, tidak merasa minder, tidak merasa tidak mampu untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas dan lebih aktif berinteraksi dengan guru. Sedangkan, konsep diri yang


(54)

33 negatif yang dimiliki oleh siswa, maka proses belajar mengajar di sekolah terasa membosankan dimana pembelajaran hanya berfokus kepada guru, siswa tidak percaya diri, siswa merasa minder yang pada akhirnya membuat suasana di kelas menjadi tidak aktif. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Narti (2014: 5) yang mengatakan bahwa orang yang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya.

Peranan konsep diri bagi individu dalam berperilaku sangat penting sebab konsep diri merupakan pusat dari seluruh perilaku individu. Bagi individu, konsep diri dapat berupa objek dan sekaligus sebagai proses psikologis yang menunjukkan sikap dan perilaku yang dibuatnya, serta perasaan dan penghormatan terhadap dirinya sendiri.

2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.


(55)

pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2005: 31), belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Mulyasa (2008: 76) mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.

Menurut teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Sani (2013: 4) belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret dimana perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistis. Pembelajaran dilakukan dengan memberi stimulus kepada peserta didik agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang dinginkan.


(56)

35 Dengan aktivitas belajar yang tinggi, yang dimiliki oleh siswa maka hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa akan tinggi, dimana proses pembelajaran tidak berfokus terhadap guru, siswa mampu aktif dalam proses pembelajaran seperti siswa aktif bertanya kepada guru, siswa aktif dalam mengeluarkan pendapat, siswa aktif dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2010: 2) aktivitas dalam proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

3. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015 Konsep diri bukanlah suatu pernyataan yang objektif dan faktual tentang diri sendiri tetapi lebih merupakan pandangan subjektif. Pernyataan itu berisi ramalan tentang kelak akan menjadi apa dan suatu perjanjian yang tidak disadari untuk memenuhi ramalan tersebut. Bila konsep diri yang muncul berisikan julukan diri yang negatif ramalan ketidakmampuan dan kegagalan, kita dapat mengubah konsep diri tersebut menjadi pengaruh baru yang lebih sehat.

Konsep diri adalah pandangan dirinya sendiri tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaan dan bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain (Djaali, 2007: 129).


(57)

akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.

Dengan konsep diri yang positif seseorang akan mempunyai sikap dan perilaku yang positif, kepercayaan diri dan suatu pengharapan. Bila seorang individu mempunyai konsep diri positif terhadap dirinya maka berarti individu mempunyai pengharapan yang positif terhadap pembelajaran sehingga akan dihasilkan sebagai wujud hasil belajar yang positif dan akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyana (2007: 7) konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada diri individu, sebaliknya apabila individu dengan konsep diri yang negatif maka pembelajaran yang akan dihasilkan sebagai wujud hasil yang negatif dan akan menurun.

4. Pengaruh Konsep Diri Melalui Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015

Hurlock dalam Gufron (2011: 13) mengatakan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif dan hasil yang dicapai. Konsep diri juga berarti gambaran tentang dirinya sendiri dalam bandingannya dengan orang lain.


(58)

37 Gie dalam Suherman (2010: 1) aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.

Hasil belajar merupakan pencerminan yang dicapai siswa selama berada di sekolah. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui apakah selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh kurikulum di sekolah.

Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut Hamalik (2001: 159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan Nasution (2006: 36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam belajar yang penting adalah


(59)

adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Menurut Djaali (2013: 101) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah motivasi, sikap, minat kebiasaan belajar dan konsep diri.

Konsep diri akan menentukan aktivitas belajar. Konsep diri yang positif akan menimbulkan aktivitas belajar yang tinggi dibandingkan dengan konsep diri yang negatif, sehingga siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi mempunyai semangat untuk melaksanakan kegiatan belajar. Rasa senang, bergairah dan semangat dalam belajar akan mendorong seseorang untuk belajar.


(60)

39 Kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan keterangan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuriakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Ada pengaruh positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar

IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Konsep Diri (X) Aktivitas

Belajar (Z)

Hasil Belajar (Y)


(61)

Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrumen, uji asumsi klasik diakhiri teknik pengujian hipotesis. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Metode Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode untuk menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu, menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada, serta mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah salah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian deskriptif sering disebut sebagai noneksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta, sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya.


(62)

41 Pendekatan ex post facto adalah penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, keterikatan antara variabel bebas maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alami. Peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya (Sukardi, 2012: 165). Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2013: 10).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 181 siswa.

Tabel 3. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. VIII A 15 15 30

2. VIII B 14 17 31

3. VIII C 14 17 31

4. VIII D 16 15 31

5. VIII E 13 17 30

6. VIII F 13 15 28

Jumlah 85 96 181


(1)

102 4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan konsep diri melalui aktivitas

belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini berarti bahwa jika konsep diri seorang siswa tinggi dan aktivitas belajar seorang siswa tinggi, maka hasil belajar yang dicapai siswa akan tinggi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh konsep diri melalui aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2014/2015, maka peneliti memberi saran sebagai berikut. 1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki konsep diri yang tinggi.

Hal itu dikarenakan, dengan konsep diri yang tinggi, maka siswa akan aktif dalam segala aktivitas belajar yang ada di kelas maupun di luar kelas.

2. Guru hendaknya mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal itu dikarenakan dengan aktivitas belajar yang baik dan optimal, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran disekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak aktif atau pasif dalam proses pembelajaran di sekolah maka siswa akan merasa gagal atau tidak mendapatkan hasil belajar yang baik.

3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki konsep diri yang baik. Hal itu dikarenakan, dengan konsep diri yang baik, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran disekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak memiliki konsep diri yang baik,


(2)

103 maka siswa akan merasa gagal atau tidak mendapatkan hasil belajar yang baik.

4. Hasil belajar IPS Terpadu siswa tidak hanya dipengaruhi oleh konsep diri dan aktivitas belajar. Tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu sehingga peran orang tua dan seluruh komponen pendidikan baik siswa, guru, maupun tenaga pendidik lainnya diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Agustiani, Hendrianti. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri. Bandung: Refika Aditama.

Alfath, Nur Ukhti. 2012. Pengaruh Aktivitas Belajar dan Metode Mengajar Guru di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Universitas Lampung.

Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Andriana, Jumaini. 2008. Pengaruh Konsep Diri Dan Kemandirian Terhadap Prestasi Belajar Histologi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI Jakarta. Universitas Sebelas Maret.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiyono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:


(4)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. 2006. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Gufron. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Medika. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Maknunatin, Ely. 2010. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar Tunanetra Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Mubarak, W.I & Chayatin, Nurul. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia

Teori dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pres.

Narti, Sri. 2014. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Agama Islam Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa. Jakarta: Pustaka Belajar Offset. Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Natawijaya, Rochman. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas.

Prawoto, Yulius Beny. 2010. Hubungan Antara Kesiapan Belajar, Konsep Diri dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI IPS SMA Kristen 2 Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Prihayanti, Winahyu. 2009. Pengaruh Agresivitas dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009. Universitas Sebelas Maret.


(5)

Purwanto, Ngalim. 2011. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rasyid, Harun K. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima.

Rausseau, D. Strikin. 2004. A Cross Dicipline View of Trust. Academy of Management Review.

Ridwan. 2006. Aplikasi Statistika dan Model Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Rusman, Teddy. 2011. Statistik Ekonomi. Bandar Lampung.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setra Lampung.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. 2000. Metode statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Beajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.


(6)

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Susanti, Yunita. 2013. Pengaruh Aktivitas dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sungai Geringging Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Negeri Padang.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Wahab, A. A. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

1 12 12

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 25 119

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH BUDAYA MEMBACA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 79

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 4 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/20

0 3 1

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 71 68

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PADANGCERMIN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 86

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 89

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78