penting dari remaja. Penelitian memusatkan pada relasi unik antara orang tua dan masing-masing remaja kandung pada situasi konflik dan negativistik, kehangatan dan
dukungan, dan lain-lain. Penelitian ini memisahkan efek dari pola pengasuhan yang sama yang diberikan pada anak-anak kandung dalam keluarga dengan efek dari pola
pengasuhan yang unik pada masing-masing anak kandung. Hasilnya menunjukkan bahwa pengasuhan yang unik pada masing-masing,
ditentukan oleh karakteristik genetik dari anak-anak tersebut. Cara orang tua yang berbeda saat memperlakukan masing-masing anak bergantung atau ditentukan pada
tingkah laku yang berbeda yang dimunculkan anak saat mendapatkan perlakuan tertentu dari orang tua. Anak-anak dari keluarga yang sama bertumbuh atau
berkembang secara berbeda karena adanya perbedaan genetik yang menyebabkan mereka diperlakukan secara berbeda oleh orang tuanya.
F. Keterkaitan Dominansi Hemisphere Kiri dan Kanan dengan Emosi
Dari hasil penelitian tampak bahwa dominansi oleh hemisphere belahan otak otak kiri atau kanan memainkan peran dalam emosi. Dominansi dari aktivitasi bagian
depan dari otak kiri dihubungkan dengan pembangkitan approach-related khususnya yang positif dari emosi dan dominansi dari aktivitasi bagian depan otak kanan
dihubungkan dengan pembangkitan withdrawal-related khususnya yang negatif dari emosi.
Menurut Davidson 1998, perbedaan individual dalam lateralisasi dihubungkan dengan perbedaan dalam general mood dan kecenderungan berespon
pada stimuli dengan emosi positif atau negatif. Lateralisasi adalah proses pengkhususan atau lokalisasi fungsi pada bagian otak kiri atau otak kanan. Jadi,
individu dengan dominansi hemisphere yang berbeda, general mood dan respon emosi pada stimulinya akan berbeda pula.
Dalam sebuah penelitian, subjek diperlihatkan tayangan film yang akan menimbulkan emosi positif atau emosi negatif. Hasilnya adalah individu dengan
prefrontal bagian anterior atau depan otak sebelah kiri yang lebih teraktivasi lebih 3
memberikan afek positif pada tayangan film positif dan individu dengan prefrontal sebelah kanan yang lebih teraktivasi lebih memberikan afek negatif pada tayangan
film yang negatif. Dalam kaitannya dengan gangguan emosional, individu dengan kerusakan
bagian anterior depan otak kiri kemungkinan menjadi depresi, sedangkan individu dengan kerusakan bagian anterior otak kanan kemungkinan menjadi panik.
Dalam sebuah penelitian pada bayi, terlihat hubungan antara perbedaan individual saat mengukur aktivasi prefrontal dan reaktivitas afek. Bayi yang
mengalami lebih besar tekanan karena berpisah dengan ibunya memperlihatkan aktivasi prefrontal kanan yang lebih besar, dibandingkan bayi yang memperlihatkan
tekanan lebih kecil pada situasi yang sama. Sejalan dengan ini, Kagan 1994 melaporkan bukti anak inhibited memperlihatkan reaktivitas yang lebih besar pada
hemisphere kanan dan anak unhibited memperlihatkan reaktivitas yang lebih besar pada hemisphere kiri.
G. Model Temperamen dari Clark dan Watson dalam Hubungannya dengan Emosi, Lifestyle, dan Biologis