Secara luas telah diketahui bahwa merokok dapat mengurangi pengambilan napas atlet. Terdapat beberapa alasan, yaitu salah satu dampak
nikotin adalah menyebabkan konstriksi bronkiolus terminal paru-paru dan efek iritasi asap rokok itu sendiri menyebabkan peningkatan sekresi cairan kedalam
cabang-cabang bronkus Guyton Hall, 2008. Dari data diatas, merokok sangat berperan untuk mempengaruhi ganguan
pernapasan, dan mungkin juga dapat mempengaruhi pengambilan oksigen maksimal. Pada perokok yang sedang melakukan olahraga. Untuk menilai
bagaimana pengambilan oksigen maksimal tubuh itu dapat dilakukan dengan cara mengukur VO
2
max. VO
2
max dapat diukur dengan beberapa cara. VO
2
max diukur dengan meminta seseorang untuk berolahraga, Biasanya dengan treadmill atau ergometer
sepeda sepeda stasioner dengan berbagai tingkat resistensi. Beban kerja secara bertahap ditingkatkan sampai orang tersebut kelelahan. Sampel udara ekspirasi
yang dikumpulkan selama menit-menit terakhir olah raga, pada saat konsumsi O
2
maksimum karena yang bersangkutan bekerja sekeras mungkin, dianalitis untuk mengetahui presentase kandungan O
2
dan CO
2
nya. Selain itu , voume udara yang diekspirasi juga diukur. Kemudian digunakan persamaan untuk menentukan
jumlah O
2
yang dikonsumsi,dengan memperhitungkan presentase O
2
dan CO
2
dalam udara inspirasi, volume total udara ekspirasi dan presentase O
2
dan CO
2
dalam udara ekspirasi Sherwood, 2001.
1.2. Rumusan Masalah
“Bagaimana perbedaan VO
2
max dan gambaran gerakan pernapasan antara mahasiswa perokok dengan bukan perokok saat latihan di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara?”
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan VO
2
max dan gambaran gerakan pernapasan antara mahasiswa perokok dengan bukan perokok
saat latihan di Fakultas Kedokteran Sumatrea Utara.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui VO
2
max mahasiswa perokok saat latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui VO
2
max mahasiswa bukan perokok saat latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. .
3. Untuk mengetahui grafik kedalaman inspirasi dan ekspirasi pada mahasiswa perokok saat latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui grafik kedalaman inspirasi dan ekspirasi pada mahasiswa bukan perokok saat latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Bagi masyarakat untuk mengetahui dampak rokok terhadap pernapasan.
2. Bagi peneliti untuk mengetahui dampak rokok terhadap pengambilan oksigen pada saat olahraga dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pernapasan 2.1.1. Fisiologi Pernapasan
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen O
2
dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida CO
2
yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer Sloane, 2004. Respirasi melibatkan proses berikut :
1. Ventilasi pulmonal pernapasan adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernapasan dan paru-paru.
2. Respirasi eksternal adalah difusi O
2
dan CO
2
antara udara dalam paru dan kapilar pulmonar.
3. Respirasi internal adalah difusi O
2
dan CO
2
antara sel darah dan sel-sel jaringan
4. Respirasi selular adalah penggunaan O
2
oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produksi oksidasi CO
2
dan air oleh sel-sel tubuh Sloane, 2004.
Sistem pernapasan mencakup paru dan sistem saluran yang menghubungkan tempat berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar.
Juga terdapat suatu mekanisme ventilasi yang terdiri atas rangka toraks, otot interkostal, diafragma dan unsur elastis serta kolagen paru penting dalam
memindahkan udara melalui bagian konduksi dan respirasi paru. Sistem pernapasan dibagi dalam 2 bagian utama;
- Bagian konduksi, terdiri atas rongga hidung, nasofaring, laring,
trakea,bronkus, dan bronkiolus terminalis. -
Bagian respirasi tempat berlangsungnya pertukaran gas, terdiri atas bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, dan alveolus Junqueira, 1997.
Dalam mengambil napas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu:
1. Respirasi Pernapasan Dada
Universitas Sumatera Utara
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut - Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi Pernapasan Perut - Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar - Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada
dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus
selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya
40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan
4,3 cc karbondioksida CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paru dengan bantuan darah Komunitas perpustakaan Indonesia.
Prosesi kimiawi respirasi pada tubuh manusia: 1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 --- H2CO3 --- H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 --- HbO2 3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 --- Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O --- H2 + CO2
2.2. Mekanika Pernapasan