4.2.1.4.Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui probabilitas data terdistribusi secara normal, telah dilakukan pengujian data dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan
sebagai syarat data dapat dianalisis dengan menggunakan parametric test. Asumsi normalitas terpenuhi jika Asymp. Sig 2-
tailed nilainya lebih besar dari α 0,05. Hasil pengujian Kolmogorov Smirnov untuk data rata-rata FUP dengan
menggunakan SPSS versi 13 ditunjukkan dalam Tabel 4.18. Tabel 4.18. Hasil Pengujian Normalitas Data FUP
10 87.9913
1.16199 .165
.106 -.165
.522 .949
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
VAR00001
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
4.2.1.5. Analisis Hubungan Antar Variabel dengan Uji Korelasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa uji korelasi berfungsi untuk melihat adanya hubungan korelasi antara dua variabel yakni variabel
terikat dan variabel bebas secara searah. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi Pearson. Korelasi Pearson digunakan apabila kedua variabel yang
akan diuji berskala interval. Karena data rata-rata FUP masih berskala rasio maka harus diturunkan menjadi skala interval. Berikut ini perhitungan transformasi data
rata-rata FUP dari skala rasio menjadi interval.
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah transformasi data rata-rata FUP dari skala rasio menjadi interval:
1. Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar 85,873
88,001 86,463
88,715 87,590
88,806 87,703
89,255 87,999
89,508 2. Hitung rentang yaitu data tertinggi dikurang data terendah dengan:
R = data tertinggi – data terendah = 89,508 – 85,873
= 3,635 3. Hitung banyak kelas dengan aturan Sturges yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3, log 10
= 4,3 ≈ 4 kelas
4. Hitung panjang kelas interval dengan rumus : 909
, 4
635 ,
3 kelas
banyak rentang
p =
= =
5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama = 85,872 6. Susun kelas interval dengan nilai panjang kelas interval yang telah
didapatkan sebelumnya yaitu 0,909 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19. Interval Kelas
Nilai
85,872-86,781 86,782-87,691
87,692-88,601 88,602-89,510
7. Tentukan nilai interval dari data yang telah didapat : Tabel 4.20. Nilai Interval Kelas
Nilai Nilai Interval
85,872-86,781 1
86,782-87,691 2
87,692-88,601 3
88,602-89,510 4
8. Transformasikan nilai rasio dari rata-rata FUP dengan menyesuaikan nilai interval dari rentang kelasnya :
Tabel 4.21. Nilai Interval Kelas dari Tiap Rata-rata FUP
Rata-rata FUP Nilai Interval
88,001 3
88,806 4
89,255 4
89,508 4
88,715 4
85,873 1
87,703 3
87,999 3
87,590 2
86,463 1
Setelah nilai rata-rata FUP dikonversikan dari skala rasio ke skala interval, maka uji korelasi Pearson dapat dilakukan yakni sebagai berikut. Sebagai
contoh perhitungan manual, akan ditunjukkan oleh uji korelasi variabel X1 dengan Y, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan SPSS 13.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Korelasi Variabel 1 Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu X
1
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi
Fisik Lapangan dan Sarana Bantu X
1
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu X
1
dengan nilai FUP Y b Perhitungan nilai r :
Tabel 4.22. Tabel Penolong untuk Menentukan Nilai r
No.resp X
Y XY
X2 Y2
1 2,656
3 7,967
7,053 9,000
2 2,656
4 10,623
7,053 16,000
3 2,656
4 10,623
7,053 16,000
4 2,656
4 10,623
7,053 16,000
5 1,000
4 4,000
1,000 16,000
6 1,000
1 1,000
1,000 1,000
7 2,656
3 7,967
7,053 9,000
8 2,656
3 7,967
7,053 9,000
9 1,000
2 2,000
1,000 4,000
10 2,656
1 2,656
7,053 1,000
TOTAL 21,590 29
65,425 52,368
97,000
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Universitas Sumatera Utara
[ ][
]
327 ,
29 97
10 590
, 21
368 ,
52 10
29 590
, 21
425 ,
65 10
2 2
= −
− −
=
xy
r
c Menentukan taraf signifikan, yaitu α = 0,05
d Menentukan r
tabel
dengan dk = n-2 = 10-2 = 8 r
tabel
= r α2 ; 10-2
r
tabel
= r 0,025; 8 = 0,632
e Dasar pengambilan keputusan : Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson Product Moment , jika :
r
hitung
r
tabel
0,632, maka H “diterima”
r
hitung
r
tabel
0,632, maka H “ditolak”
f Kesimpulan : r
hitung
0,327 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu X
1
dengan nilai FUP Y” Bila dibandingkan dengan perhitungan menggunakan bantuan software
SPSS 13, yakni: Tabel 4.23. Korelasi Variabel X
1
dengan Y
1 ,327
,357 10
10 ,327
1 ,357
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu
FUP Kondisi Fisik
Lapangan dan Sarana
Bantu FUP
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Korelasi Variabel 2 Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi X
2
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi X
2
dengan nilai FUP Y
H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi X
2
dengan nilai FUP Y Tabel 4.24. Korelasi Variabel X
2
dengan Y
1 ,000
1,000 10
10 ,000
1 1,000
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP Kepenyeliaan,
Perencanaan dan Koordinasi
FUP Kepenyeliaan,
Perencanaan dan
Koordinasi
b Kesimpulan : r
hitung
0 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepenyeliaan, Perencanaan dan Koordinasi X
2
dengan nilai FUP Y”
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Korelasi Variabel 3 Komposisi Kelompok Kerja X
3
dengan nilai FUP Y
a Hipotesis Operasional H
: Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi Kelompok Kerja X
3
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi Kelompok Kerja X
3
dengan nilai FUP Y Tabel 4.25. Korelasi Variabel X
3
dengan Y
1 -,474
,166 10
10 -,474
1 ,166
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Komposisi Kelompok Kerja
FUP Komposisi
Kelompok Kerja
b Kesimpulan : r
hitung
-0,474 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komposisi Kelompok Kerja X
3
dengan nilai FUP Y”
4. Uji Korelasi Variabel 4 Kerja Lembur X
4
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja
Lembur X
4
dengan nilai FUP Y
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja Lembur X
4
dengan nilai FUP Y Tabel 4.26. Korelasi Variabel X
4
dengan Y
1 ,019
,958 10
10 ,019
1 ,958
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Kerja Lembur FUP
Kerja Lembur
b Kesimpulan : r
hitung
0,019 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja Lembur X
4
dengan nilai FUP Y”
5. Uji Korelasi Variabel 5 Ukuran Besar Proyek X
5
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran
Besar Proyek X
5
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Besar Proyek X
5
dengan nilai FUP Y Tabel 4.27. Korelasi Variabel X
5
dengan Y
1 -,484
,156 10
10 -,484
1 ,156
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Ukuran Besar Proyek FUP
Ukuran Besar Proyek
Universitas Sumatera Utara
b Kesimpulan : r
hitung
-0,484 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Besar Proyek X
5
dengan nilai FUP Y”
6. Uji Korelasi Variabel 6 Pekerja Langsung Versus Kontraktor X
6
dengan nilai FUP Y
a Hipotesis Operasional H
: Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja Langsung Versus Kontraktor X
6
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja Langsung Versus Kontraktor X
6
dengan nilai FUP Y
Tabel 4.28. Korelasi Variabel X
6
dengan Y
1 -,323
,363 10
10 -,323
1 ,363
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Pekerja Langsung Versus Kontraktor
FUP Pekerja
Langsung Versus
Kontraktor
b Kesimpulan : r
hitung
-0,323 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pekerja Langsung Versus Kontraktor X
6
dengan nilai FUP Y”
Universitas Sumatera Utara
7. Uji Korelasi Variabel 7 Kurva Pengalaman X
7
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva
Pengalaman X
7
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva Pengalaman X
7
dengan nilai FUP Y Tabel 4.29. Korelasi Variabel X
7
dengan Y
1 ,072
,844 10
10 ,072
1 ,844
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Kurva Pengalaman FUP
Kurva Pengalaman
b Kesimpulan : r
hitung
0,072 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva Pengalaman X
7
dengan nilai FUP Y”
8. Uji Korelasi Variabel 8 Kepadatan Tenaga Kerja X
8
dengan nilai FUP Y a Hipotesis Operasional
H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepadatan
Tenaga Kerja X
8
dengan nilai FUP Y H
1
: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepadatan Tenaga Kerja X
8
dengan nilai FUP Y
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.30. Korelasi Variabel X
8
dengan Y
1 ,027
,942 10
10 ,027
1 ,942
10 10
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
FUP
Kepadatan Tenaga Kerja FUP
Kepadatan Tenaga Kerja
b Kesimpulan : r
hitung
0,027 r
tabel
0,632, maka H “diterima”
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kurva Kepadatan Tenaga Kerja X
8
dengan nilai FUP Y”
Untuk melihat hubungan antarvariabel maka digunakan analisis matriks korelasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Melihat hubungan antara variabel terikat dengan setiap variabel bebas. 2. Menyusun matriks korelasi untuk melihat variabel bebas mana yang paling
berpengaruh dengan variabel terikat dan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara masing-masing variabel bebas.
Tabel 4.31. Matriks Korelasi Antarvariabel
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
FUP X
1
1,000 0,488
0,122 0,405
-0,327 -0,218 0,089 -0,145
0,327 X
2
0,488 1,000
0,000 0,639
0,000 0,000
0,000 -0,373 0,000
X
3
0,122 0,000
1,000 -0,027
0,557 0,062
0,606 0,248 -0,474
X
4
0,405 0,639
-0,027 1,000
0,071 0,524
0,175 0,190 0,013
X
5
-0,327 0,000
0,557 0,071
1,000 0,667
0,408 0,583 -0,484
X
6
-0,218 0,000
0,062 0,524
0,667 1,000
0,272 0,667 -0,323
X
7
0,089 0,000
0,606 0,175
0,408 0,272
1,000 0,408
0,408 X
8
-0,145 -0,373
0,248 0,190
0,583 0,667
0,408 1,000 0,029
FUP 0,327
0,000 -0,474
0,013 -0,484
-0,323 0,072 0,029 1,000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.31 memberikan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan Ms. Excel 2007. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang akan
diambil untuk dimasukkan ke dalam model persamaan regresi adalah variabel x
3
, x
5
, dan x
7
. Hal ini dikarenakan variabel-variabel tersebut memiliki nilai korelasi yang paling tinggi diantara variabel-variabel yang lainnya apabila
dikaitkkan dengan variabel terikatnya y yaitu nilai FUP. 3. Memeriksa kemungkinan kombinasi variabel bebas yang dapat diterima. Dari
langkah sebelumnya telah diketahui bahwa variabel x
1
, x
2
, x
4
, x
6
, dan x
8
dikeluarkan dari model. Tabel 4.32. menunjukkan kombinasi semua variabel bebas yang diterima beserta nilai korelasinya.
Tabel 4.32. Kombinasi Variabel Bebas
Jumlah Variabel dalam Model R
2
Std. Deviasi Variabel dalam Model
1 0,225
0,892 X
3
1 0,234
0,738 X
5
1 0,167
0,831 X
7
2 0,295
0,952 X
3
,X
5
,FUP 2
0,429 1,110
X
3
,X
7
,FUP 2
0,322 1,051
X
5
,X
7
,FUP
3 0,528
1,021 X
3
,X
5
,X
7
,FUP
Dari Tabel 4.32. di atas diketahui bahwa kombinasi yang memberikan nilai R
2
yang tertinggi adalah kombinasi yang memasukkan ketiga variabel bebas kedalam model, akan tetapi yang memberikan nilai standar deviasi terkecil adalah
kombinasi variabel bebas x
5
dengan nilai FUP. Oleh karena ini kedua kombinasi ini akan dikaji lebih lanjut pada langkah berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Menghitung dan menganalisis parameter model Model persamaan regresi yang dibentuk dengan menggunakan bantuan
sofware SPSS 13 adalah sebagai berikut. a. X
5
dengan FUP
.484
a
.234 .139
1.11102 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Ukuran Besar Proyek
a.
4.786 1.255
3.814 .005
-.786 .502
-.484 -1.565
.156 Constant
Ukuran Besar Proyek Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: FUP a.
Y= -0,786X
5
+ 4,786 t = -0,7860,738 = - 1,065
Menghitung t
tabel
dengan ketentuan : df = n – 1 = 10 – 1 = 9
Tingkat keyakinan 5 Maka, t
tabel
= 1,83 t
hitung
-1,065 t
tabel
1,83 -- Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat digunakan.
b. X
3
, X
5
dan X
7
dengan FUP
.723
a
.523 .285
1.01229 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Kurva Pengalaman, Ukuran
Besar Proyek, Komposisi Kelompok Kerja a.
Universitas Sumatera Utara
5.259 1.254
4.195 .006
-.615 .556
-.379 -1.105
.312 -.840
.527 -.625
-1.593 .162
.870 .512
.604 1.700
.140 Constant
Ukuran Besar Proyek Komposisi
Kelompok Kerja Kurva Pengalaman
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Dependent Variable: FUP a.
Y= – 0,840X
3
- 0,615X
5
+ 0,870X
7
+ 5,259 t
3
= -0,8401,021 = - 0,823 t
5
= -0,6151,021 = - 0,602 t
7
= 0,8701,021 = 0,852 Menghitung t
tabel
dengan ketentuan : df = n – 3 = 10 – 3 = 7
Tingkat keyakinan 5 Maka, t
tabel
= 1,90 t
hitung
X
3
, X
5
, X
7
t
tabel
1,90 -- Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Produktivitas Proses Pemancangan Berdasarkan Durasi Aktivitas- aktivitas Pemancangan