4.1.1. Aktivitas-aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Proyek City View
Aktivitas yang ditinjau pada proses pemancangan pada Proyek City View meliputi :
1. Penyiapan Lahan Area yang akan dipancang dipastikan sudah siap dipancang. Mula-mula
dengan menggunakan alat bantu theodolit, titik-titik pancang disipat dan diberi tanda sesuai gambar shop drawing. Apabila area yang akan dipancang mengalami
penurunan tanah pada waktu mobilisasi, atau pada waktu hendak dilakukan pemancangan akibat kondisi tanah yang buruk, maka akan dilakukan perbaikan
tanah terlebih dahulu. 2. Mobilisasi Alat ke Titik yang Akan Dituju Mobilisasi Alat
Alat pancang bergerak dari satu titik menuju titik pancang lain yang sudah diberi tanda sebelumnya. Dimensi alat yang cukup besar dan metode gerak alat
serta kondisi tanah mempengaruhi kecepatan gerak dan perpindahannya untuk mencapai titik yang lain.
3. Pengikatan Tiang Pancang Ikat TP 1 Pengikatan tiang pancang dilakukan oleh 2 pekerja dengan menggunakan
sling tali baja. Pengikatan dilakukan secara kurang lebih 1,5 meter dari kepala tiang. Penempatan tiang yang terlalu rapat antara tiang yang satu dengan yang
lainnya ditempat penyimpanan tiang pancang dapat menyulitkan ketika hendak dilakukan pengikatan tiang pancang, sehingga durasi ikat bertambah. Jika letak
Universitas Sumatera Utara
tiang agak jauh dari mesin, bila dirasa perlu, maka dilakukan mobilisasi mobile crane.
Gambar 4.4. Pengikatan Tiang Pancang
4. Pengambilan Tiang Pancang Ambil TP 1 Sling yang sudah diikatkan pada tiang pancang, kemudian dikaitkan pada
angker mobile crane setelah itu tiang pancang dari posisi horizontal dengan perlahan diangkat menjadi posisi vertikal dan dibawa menuju ke alat pancang.
Pada waktu pemindahan tiang pancang dilakukan, hembusan angin dan kuatnya simpul ikatan sling mempengaruhi durasi pengambilan tiang pancang. Dalam
proses pemindahan tiang ke alat pancang perlu dilakukan hati-hati karena apabila terjadi benturan dapat mengurangi kekuatan yang akan mengakibatkan retak dan
patah tiang. Tiang pancang yang sudah berada dekat dengan alat pancang, diarahkan oleh
pekerja untuk dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang yang disebut grip, kemudian sistem akan naik dan mengikat atau memegang tiang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai diturunkan mendekati tanda titik pancang berupa kayu yang berada kira-kira segaris dengan
pusat lubang grip. Setelah ujung tiang berada tepat segaris di atas as titik pancang yang diberi
tanda dengan kayu, tiang dapat boleh ditekan namun apabila tiang tidak segaris dengan as titik pancang, maka dilakukan penyipatan ulang sebelum pemancangan
dilakukan. Proses penyipatan dilakukan agar tiang yang akan dipancang tegak lurus sehingga ketika akan ditekan tidak mengalami kemiringan yang akan
berakibat kesalahan pemancangan dan juga memungkinkan terjadi patah tiang.
Gambar 4.5. Pengambilan Tiang Pancang
5. Penekanan Tiang Pancang 1 Tekan TP 1 Setelah proses penyipatan selesai, tiang dapat mulai ditekan. Penekanan ini
dikendalikan oleh operator yang berada di dalam kabin.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Penekanan Tiang Pancang 6. Pengambilan Tiang Pancang Sambungan Ambil TP Sambungan
Penekanan yang dilakukan pada tiang pancang memiliki batas yakni hanya sampai pada bagian pangkal mesin yaitu sekitar 80 cm di atas permukaan tanah.
Apabila sudah mencapai batas, penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang telah siap di dekat ujung
mesin. Kemudian dilakukan penyipatan agar tiang sambungan dan tiang pancang 1 tepat berhimpit.
7. Pengelasan Sambungan Las Sambungan Pengelasan sambungan dilakukan apabila tiang pancang 1 dan tiang
sambungan sudah tepat berhimpit dan tidak ada rongga, apabila terdapat rongga maka pada proses pengelasan perlu ditambahkan batang besi. Pengelasan yang
baik harusnya dilakukan pada sisi plat sambungan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Pengelasan Sambungan 8. Penekanan Lanjutan Tiang Pancang Sambungan Tekan Lanjutan TP
Sambungan Setelah proses pengelasan selesai, penekanan tiang dilanjutkan setiap tiang
yang akan selesai dipancang diambil kalenderingnya. 9. Idle Time
Idle time adalah waktu kosong yang mungkin terjadi dari keseluruhan aktivitas selama proses pemancangan suatu titik sehingga menyebabkan proses
pemancangan menjadi tertunda atau terhenti sementara. Yang termasuk dalam aktivitas ini misalnya menganggur, merokok, istirahat sejenak, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8. Salah Satu Contoh Aktivitas Idle Time
4.1.2. Data Hasil Kuesioner