Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

sebagai kepadatan tenaga kerja labor density, yaitu jumlah luas tempat kerja bagi setiap tenaga kerja. Jika kepadatan ini melewati tinngkat jenuh, maka produktivitas tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda menurun. Hal ini disebabkan karena dalam lokasi proyek tempat buruh bekerja, selalu ada kesibukan manusia, gerakan peralatan serta kebisingan yang menyertai. Semakin tinggi jumlah pekerja perarea atau semakin turun luas area perpekerja, maka semakin sibuk kegiatan perarea, akhirnya akan mencapai titik dimana kelancaran pekerjaan terganggu dan mengakibatkan penurunan produktivitas. Iman Soeharto, 1995 : 163-169

2.4. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Selama berlangsungnya pekerjaan harus diukur hasil-hasil yang dicapai untuk dibandingkan dengan rencana semula. Obyek pengawasan ditujukan pada pemenuhan persyaratan minimal segenap sumber daya yang dikerahkan agar proses kontruksi secara teknis dapat berlangsung baik. Upaya mengevaluasi hasil pekerjaan untuk mengetahui penyebab penyimpangan terhadap estimasi semula. Pemantauan monitoring berarti melakukan observasi dan pengujuian pada tiap interval tertentu untuk memeriksa kinerja maupun dampak sampingan yang tidak diharapkan Istimawan, 1996 : 423. Karena dalam rangka mengajukan tender, produktivitas tenaga kerja akan besar pengaruhnya terhadap total biaya proyek, minimal pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan. Salah satu pendekatan untuk mencoba mengukur hasil guna tenaga kerja adalah dengan memakai parameter indeks produktivitas Iman Soeharto, 1995 : 162. Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja Universitas Sumatera Utara adalah dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktifitas pekerja. Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan dengan metode produtivity rating, dimana aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu Essential contributory work, Effective work pekerjaan efektif, dan Not Useful pekerjaan tidak efektif. a. essential contributory work, yaitu pekerjaan yang tidak secara langsung, namun bagian dari penyelesaian pekerjaan. Misalnya : - Menunggu tukang yang lain dengan tidak bekerja. - Mengangkut peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan - Membaca gambar proyek. - Menerima instruksi pekerjaan. - Mendiskusikan pekerjaan b. Pekerjaan effektif effective work, yaitu disaat pekerja melakukan pekerjaannya dizona pekerjaan. c. Pekerjaan tidak efektif not useful, yaitu kegiatan selain diatas yang tidak menunjang penyelesaian pekerjaan. Seperti meninggalkan zona pengerjaan, berjalan dizona pengerjaan dengan tangan kosong dan mengobrol sesama pekerja sehingga tidak maksimalnya bekerja. Sehingga faktor utilitas pekerja LUR dapat dihitung : kontribusi bekerja Waktu efektif bekerja waktu total Pengamatan + = efektif tidak bekerja waktu + 00 x1 total Pengamatan kontribusi bekerja waktu 14 efektif bekerja waktu 1 - hari litas i Faktor Ut + = Untuk sebuah tim kerja dikatakan mencapai waktu efektif atau memuaskan bila Universitas Sumatera Utara faktor utilitas pekerjanya lebih dari 50 Oglesby, 1989 : 180-181.

2.5. Teori Tiang Pancang