Awal Siklus I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

78 kemampuan awal, siswa diberikan tindakan berupa penerapan media teka teki silang. Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tahap persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Pemberian tindakan melalui penggunaan media teka teki silang merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar bagi siswa tunarungu dalam menanamkan konsep menuliskan kata. Hal ini didasarkan pada media teka teki silang yang dapat memberikan daya tarik kepada siswa dan memunculkan minat belajar sehingga hambatan-hambatan belajar yang sering dilakukan siswa dikelas, misalnya kurang aktif dan kurang konsentrasi dapat teratasi. Selain itu, dengan menggunakan permainan teka teki silang ini mampu mengurangi ketidakpahaman siswa mengenai penjelasan tentang suatu materi berupa konsep-konsep menulis kata. Latihan kemampuan menulis kata menggunakan media teka teki silang terdiri dari tiga tahapan sistematis berupa persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. Tahap persiapan diawali dengan menyiapkan peralatan yang digunakan saat kegiatan. Tahap pelaksanaan latihan kemampuan menulis kata dimulai dari langkah-langkah kegiatan oleh peneliti kemudian siswa mengikuti langkah-langkah yang diberikan peneliti, jika siswa mengalami kesulitan, peneliti akan memberikan bantuan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, dan juga jika siswa mampu mngerjakan dengan baik, maka peneliti akan segera memberikan penguatan yang bersifat verbal atau nonverbal. 79 Tahap penutupan dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap siswa dengan cara mengamati hasil catatan yang telah dicatat oleh peneliti selama kegiatan berlangsung.

G. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis kata bagi anak dengan tunarungu terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Media teka teki silang ini belum melalui uji validitas oleh ahli media. 2. Pelaksanaan uji coba dengan penggunaan media teka teki silang di dalam memberikan latihan kemampuan menulis kata terbatas pada siswa yang dijadikan siswa penelitian, untuk pelaksanaan uji coba di luar siswa penelitian belum dapat dilaksanakan sehingga tingkat keefektifannya bisa berbeda. 3. Instrumen tes performance kemampuan menulis kata yang digunakan dalam penelitian ini belum melalui uji validasi ahli. 4. Keterbatasan waktu penelitian membuat siswa tidak mampu meningkatkan kemampuannya dalam hal menulis kata secara maksimal. 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penerapan proses pembelajaran menulis Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa tentang berbagai kemampuan diungkap melalui tes kemampuan awal. Tes kemampuan awal adalah tes yang berisikan tentang instrumen yang digunakan untuk mengungkap berbagai macam kemampuan siswa sebelum diberikan tindakan dan diberikan dengan menyajikan tes unjuk kerja atau tes performance. Sebelum mengadakan tindakan siklus 1, kemampuan tentang menulis kata siswa kelas I perlu diketahui terlebih dahulu, maka perlu dilakukan tes kemampuan menulis kata. Tes kemampuan awal menulis kata dilaksanakan setelah melakukan observasi. Soal tes yang diberikan terdiri dari beberapa kata yang harus ditulis oleh siswa. Peneliti menunjukan beberapa anggota tubuh, dan siswa diminta menuliskan anggota tubuh yang ditunjuk oleh peneliti, misalnya mata, jari, kaki, bibir, lidah, betis, rambut, tangan, telinga, janggut. Soal tes diurutkan dari kata yang mempunyai jumlah abjad paling sedikit dilanjutkan dengan jumlah abjad yang semakin banyak Proses peningkatan kemampuan menulis kata dilanjutkan dengan pemberian siklus 1. Proses peningkatan kemampuan menulis kata dilanjutkan dengan pemberian siklus 1. Kemampuan menulis kata yang diperoleh setelah diberikan tindakan pada siklus I mengalami