Klasifikasi Anak Tunarungu Kajian Anak Tunarungu 1. Pengertian Anak Tunarungu
26
sekitar, perhatian mereka sukar dialihkan, memiliki sifat polos sehingga mudah menyampaikan perasaannya kepada orang lain, serta
cepat marah dan tersinggung. Pendapat dari ahli diatas mengisyaratkan bahwa pendidikan
anak tunarungu
tidak hanya
sebatas untuk
mengembangkan kemampuan berbicara atau komunikasi, melainkan aspek lain juga
perlu dikembangkan, seperti kemampuan sosial emosionalnya, sebagai penunjang untuk mengembangkan skill atau kemampuan lain yang
memerlukan kemampuan yang baik di bidang sosial dan emosional. Sehingga guru untuk anak tunarungu harus melatih anak sejak awal
mulai mengenyam pendidikan, karena dengan latihan yang intensif maka perkembangan anak dalam mengelola emosi dan kemampuan
sosialnya akan lebih baik. c.
Karakteristik dalam Aspek Fisik dan Kesehatan Menurut
segi kesehatan,
sama seperti
anak-anak pada
umumnya, anak tunarungu mampu merawat diri sendiri. Sebagian anak tunarungu ada yang mengalami gangguan keseimbangan, karena
terjadi kerusakan pada organ keseimbangan vestibule yang ada di telinga bagian dalam. Kondisi fisik anak tunarungu normal seperti
anak pada umumnya, gerakan tangan dan mata sangat cepat karena merupakan sumber perolehan informasi, sedangkan pernafasan anak
tunarungu pendek karena tidak terlatih dalam kegiatan berbicara.
27
Pendidik harus mampu mempelajari dan memahami bagaimana kondisi peserta didiknya. Hal ini sangat bermanfaat untuk menjalin
interaksi yang baik, sehingga dapat mempermudah dalam memberikan pendidikan kepada anak tunarungu. Mengerti lebih jauh mengenai
anak tunarungu,
berarti semakin
mengerti dan
dalam pula
pengetahuan pendidik mengenai penanganan atau pendidikan yang hendak diberikan kepada anak tunarungu.