22
Risiko pengelolaan lembaga keuangan semakin bervariasi dengan
adanya kemajuan teknologi informasi. Ini menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenisdan kompleksitas
produk dan jasa bank sehingga risiko yg muncul lebih besar dan bervariasi. Dengan TI persaingan antarbank semakin ketat sehingga bank harus mampu
beroperasi dengan lebih efisien.
2.6 Program Kegiatan API
Pelaksanaan 6 pilar API dijabrkan BI dalam program kegiatan 10 tahun 2004-2013 :
Penguatan Sturktur Perbankan Nasional
Penguatan permodalan bank umum konvensional dan Syariah dija
lankan dalam rangka meningkatkan kemampuan bank dalam mengelola risiko,mengembangkan TI, maningkatkan skala usahanya
guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan.
Cara pencapaiannya dilakukan melalui : a.
Penambahan modal baru baik dari pemegang saham lama maupun investor baru;
b. Merger untuk mencapai persyaratan modal minimumbaru;
c. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;
d. Penerbitanpinjaman subordinasi
Jika program ini dapat berjalan dengan baik, dalam 10-15 tahun ke depan, program peningkatan modal tersebut diharapkan akan mengarah pada
terciptanya struktur perbankan yg lebih optimal, yaitu terdapatnya :
23
kapasitas dan kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp 50 T;
3 sampai 5 bank nasioanl yg memiliki cakupan usaah yg sangat luas dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp 10 T
sampai dengan Rp 50 T; 30 sampai 50 bank yg kegiatan usahanya terfokus pada segmen
usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing=masing bank.
Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp 100 M sampai dengan Rp 10 T;
Bank Perkreditan Rakyat BPR dan bank dengan kegiatan usaah terbatas yg memiliki modal di bawah Rp 100 M.
BAB III OTORITAS MONETER
Karena terjadi krismon pada tahun 1998, terbit UU No.23 Tahun 1999 tentang BI.
Tujuannya agar BI : dapat menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yg efektif dan efisien melalui sistem keuangan yg sehat, transparan,
terpercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan yang didukung oleh sistem
pembayaran yg lancer, cepat, tepat, dan aman, serta pengaturan pengawasan
bank yg memenuhi prinsip prudential Lembaga Dewan Moneter dihapuskan.
Tahun 2004 terbit UU No.3 Tahun 2004 Tentang Perubahan UU No.23 Tahun 1999,dengan merivisi dan menambah beberapa pasal.
3.1
Status dan Modal BI
BI adalah bank sentral RI yg merupakan lembaga negara independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya , bebas dari campur tangan pemerintah danatau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yg
secara tegas diatur dalam UU.
24
Modal BI
ditetapkan berjumlah
sekurang-kurangnya Rp
2.000.000.000.000.00 Rp 2 T dan harus ditambah sehingga menjadi paling banyak 10 dari seluruh kewajiban moneter, yg dananya berasal dari
cadangan umum atau dari dari hasil revaluasi asset .
Tata caranya ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur. Cadangan umum
adalah dana yg berasal dari sebagian surplus BI yg dapat digunakan untuk menghadapi risiko yg mungkin timbul dari pelaksanaan dan
wewenang BI.
3.2
Tujuan dan Tugas
Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
a. Menetapkan sasaran- sasaran moneter dengan memerhatikan
sasaranlaju inflasi
. b.
Pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara tak terbatas pada :
Operasi Pasar Terbuka Open Market Operation-OMO di pasar Uang Rupiah maupun Valas.
Penetapan tingkat diskonto. Penetapan cadangan wajib minimum
Pengaturan kredit dan perbankan. Dapat juga dilaksanakan berdasarkan prinsip Syariah.
c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk
jangka waktu paling lama 90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yg bersangkutan.
Harus dijamin bank penerima dengan agunan yg berkualitas tinggidan likuid mudah dicairkan
yg nilainya minimal sebesar jumla h kredit atau pembiayaan
yg diterimanya. Ini melalui Peraturan BI.
25
dan berpotensi mengakibatkan krisis yg membahayakan sistem keuangan,
BI dapat memberikan fasilitas pembiayaan darurat yg pendanaannya menjadi beban pemerintah.
Ketentuan dan Tata Carapengambilan keputrusan mengenai kesulitan
keuangan bank yg berdampak sistemik,pemberian fasilitas pembiayaan
darurat , dan sumber pendanaan yg berasal dari APBN diatur dalam UU
tersendiri. e.
Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkansistem nilai tukar yg telah ditetapkan.
f. Mengelola cadangan devisa 2017, jumlahnya 101 Millyar;pada saat
krismon 0; saat Rezim SBY sebesar 51 Milyar BI melaksanakan
berbagai jenis transaksi devisa dan dapat menerima pinjaman LN. g.
Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yg dapat bersifat makro atau mikrountuk mendukung pelaksanaan
tugasnya. Dilaksanakan pihak lain berdasarekan penugasan BI.
Tiap Badan yg disurvei wajib memberi keterangan dan data yg diperlukan BI dan kedua pihak harus merahasiakan kecuali UU
menyatakan lain.
Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
BI berwenang :
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggara
an jasa sistempembayaran. b.
Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
d. Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dana tau
valas .
Ini dilakukan BI atau pihak lain dengan persetujuan BI. e.
Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank dalam Rupiah atau valas.
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yg akan dikeluarkan, bahan yg
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yg sah.
26
memusnahkan uang dari peredaran.
BI mencabut dengan penggantian senilai yg sama. Setelah 5 tahun, uang yg belum ditarik diperhitungkan sebagai
penerimaantahun anggaran berjalan. Uang yg ditukarkan sessudah berakhirnya jangka waktu diperhitungkan
sebagai pengeluaran tahun anggaran berjalan. Jika sudah 10 tahun wang tak laku lagi.
Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
a. Menetapkan peraturan perbankan termasuk ketentuan-ketentuan
perbankan yg memmuat prinsip prudential. b.
Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, termasukmemberikan dan mencabut izinusaha bank,
memberikan izin pembukaan dan penutupan, dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan penutupan, dan
kepengurusan bank, memberikan izin kepada bank untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan usaha tertentu. c.
Melaksanakan pengawasan bank secara langsung dan tak langsung dengan :
a Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tat acara yg ditetapkan BI.
Bila perlu, kewajiban tersebut dapat dikenakan pula terhadap induk per usahaan, pihak terkait,
dan terafiliasi dari bank.
Contoh, karena Liem Siou Liong Ggal Bayar Kredit BLBI, semua asset yg ada disita, dan yg ada di anak-anak nya juga dilelang, ketika
BPPN melakukan Program Penyehatan Perbankan di Era Megawati. b
Melakukan pemeriksaan terhadap bank, secara berkala maupun setiap waktu jika diperlukan.
Jika diperlukan, dapat dilakukan terhadap induk perusahaan, anak perusahaan, pihak terkait, pihak terafiliasi, dan debitor bank.
Pihak yg diperiksa wajib memberikan :
Keterangan dan data yg diminta
27
fisik yg berkaitan dengan kegiatan usahanya Hal-hal yg diperlukan
c Menugasi pihak lain untuk dan atas nama BI melaksanakan
pemeriksaan. Pihak lain yg melaksanakan pemeriksaan wajib merahasiakan
keterangan dan data yg diperoleh dalam pemeriksaan. Gubernur, Deputi Senior,Deputi Gubernur, pegawai BI, atau pihak
lain ditunjuk atau disetujui oleh BI untuk melakukan tugas tertentu yg memberikan keterangan dan data yg bersifat rahasia yg diperoleh
karena jabatannya secara melawan hokum, diancam dedngan pidana penjara.
d Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sbagian atau
seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila menurut penilaian BI terhadap suatu transaksi patut diduga merupakan tindak pidana di
bidang perbankan. Berdasarkan itu, BI wajib mengirim tim pemeriksa untuk meneliti
kebenarannya.
Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional
Berkaiatan dengan Pemerintah, BI mempunyai tanggung jawab dan kegiatan :
a.
BI bertindak sebagai pemegang kas pemerintah Contoh Rekening 51
atas Nama Menkeu dengan meberikan bunga atas saldokas pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan sekarang saldo kas Pemerintah
dikenakan Pajak Kekayaan. b.
BI untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman LN,menatausahakan,
serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak LN.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundang BI dalam
Sidang Kabinet yg membahas masalah ekonomi, perbankan, dan keuangan yg berkaitan dengan tugas BI atau masalah lain yg termasuk
kewenangan BI.
28
pemerintah mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan lain yg berkaitan dengan tugas dan wewenang
BI. e.
Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat utang negara SUN,
pemerintah wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan BI. Sebelum menerbitkan SUN, pemerintah wajib berkonsultasi dengan
DPRRI. BI dapat membantu penerbitan SUN, tapi dilarang membeli SUN untuk
diri sendiri di pasar Primer, kecuali dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan darurat
dan juga kecuali yg berjangka pendek dalam rangka operasi pengendalian moneter.
Catatan : Ini sudah pernah dilanggar, saat Rezim SBY, Pemerintah melimpahkan SUN yg menumpuk ke BI.
f. BI dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Dalam hal BI melanggar ketentuan tersebut, maka perjanjian pemberian kredit
kepada pemerintah tersebut batal demi hukum.
Berkaitan dengan hubungan Internasional, BI mempunyai tanggung jawab dan kegiatan spt. :
a. BI dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral lain, organisasi, dan
lembaga Internasional. Contoh : World Bank, dalam rangka Bantuan Pinjaman IMF ke BI
karena Cadangan Devisa Kosong tahun 1998, maka BI harus diintervensi.
b. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota lembaga internasional dana tau
lembaga multilateral lebih dari satu negara adalah negara, BI dapat bertindak untuk dan atas nama negara RI sebagai anggota.
Contoh : Indonesia ikut dalam Lembaga Keuangan Asia yg diprakarsai Tiongkok, membentuk Modal untuk mengimbangi IMF, dan World
Bank. Dan dengan ditetapkan Reminbi Mata Uang Tiongkok setara perannya
dengan Dollar AS sebagai Mata UAng Dunia.
Akuntabilitas dan Anggaran
29
kegiatan yg dilakukan BI, UU No.23 Tahun 1999 tentang BI menetapkan :
a. BI wajib menyampaikan laporan tahunan secara tertulis kepada DPRRI
dan Pemerintah pada tiap awal tahun anggaran yg memuat : 1
Pelaksanaan tugas dan wewenangnya pada tahun sebelumnya. 2
Rencana kebijakan, penetapan sasaran, dan langkah-langkah pelaksana an tugas dan wewenangnya untuk tahun yg akan dating dengan memer
hatikan perkembangan laju inflasi serta kondisi ekonomi dan keuangan.
b. BI wajib menyampaikan laporan triwulan secara tertulis tentang
pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPRRIdan Pemerintah. c.
Laporan dievaluasi DPR dan digunakan sebagai bahan penilaian terhadap kinerja Dewan Gubernur dan BI.
d. Laporan juga disampaikan kepada masyarakat secara terbuka melalui
media massa dengan Ringkasan dalam Berita Negara.
e. Untuk membantu DPR, dibentu Badan Supervisi dalam meningkatkan
akuntabilitas, independensi, transparansi, dan kredibilitas BI. Terdiri dari: seorang Ketua merangkap Anggota, dan 4 anggota yg
dipilih DPR dan diangkat Presiden untuk jabatan 3 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
Keanggotaannya adalah orang-orang yg memiliki integritas, moralitas, kemampuan, profesionalisme,
dan pengalaman di bidang ekonomi, keu angan, perbankan,
atau hokum. Seluruh biaya badan ini dibebankan pada Anggaran Operasiomal BI.
f. BPK dapat melakukan pemeriksaan khusu terhadap BI atas permintaan
DPR bila diperlukan. g.
Tahun anggaran BI adalah tahun kalender. h.
Selambat-lambatnya 30 hari sebelum dimulai tahun anggaran, Dewan Gubernur menetapkan anggaran tahunan BI yg meliputi anggaran untuk
kegiatan operasional dan anggaran untuk kebijakan moneter, sistem
pembayaran, serta pengaturandan pengawasan perbankan.
Anggaran kegiatan operasional tersebut dan evaluasi pelaksanaan
anggaran tahun berjalan disampaikan ke DPR yg membidangi untuk mendapat persetujuan.
Anggaran untuk kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta
pengaturan dan pengawasan perbankan, dilaporkan khusus ke DPR.
i. Selambat-lambatnya 30 hari setelah berakhirnya tahun anggaran, BI
telah menyelesaikan penyusunan laporan keuangan tahunan BI.
30
Selambat-lambatnya 90 hari sejak pemeriksaan, BPK menyampaikan laporan hasil pemeriksaan
ke DPR. j.
BI wajib mengumumkan laporan keuangantahunan BI ke public melalui media massa.
k. Surplus hasil kegiatan BI akan dibagi sbb. :
1 30 untuk cadangan tujuan selama penyelesaian BLBI belum
berakhir hanya 10 . 2
Sisa nya dipupuk sebagai cadangan minimum sehingga jumlah modal dan cadangan umum mencapai 10 dari seluruh kewajiban
moneternya, jika masih ada sisa diserahkan ke Pemerintah. 3
Bila terjadi risiko pelaksanaan tugas dan wewenang BI yg mengakibatkan modal kurang dari Rp 2 T, sebagian atau seluruh
surplus tahun berjalan dialokasikan untuk cadangan umum guna
menutup risiko tersebut. Jika masih kurang Pemerintah wajib menutup kekurangan tersebut
setelah mendapat persetujuan DPRRI. 4
Sepanjang sebelum diubah melalui Peraturan Perundangan, surplus BI tidak dikenakan pajak.
l. BI menyusun Neraca Singkat Mingguan yg diumumkan dalam Berita
Negara RI. m.
BI hanya dapat melakukan penyertaan modalpada Badan Hukum atau Badan lainnya yg sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas BI
dan dengan persetujuan DPR . Dana untuk penyertaan ini hanya dapat diambil dari dana cadangan tuju
an.
3.1
Dewan Gubernur
BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan Gubernur terdir atas : Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior
Wakil , dan sekurang-kurangnya 4-7 orang Deputi Gubernur.
31
Dewan Gubernur melaksanakan tugas dan wewenang BI menurut UU No.13 Tahun 1999.
Tatib dan Tata Cara menjalankan pekerjaan Dewan Guernur ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur.
Rapat Dewan Gubernur
Rapat Dewan Gubernur diselenggarakan dengan ketentuan sbb. :
a. Sekurang kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan
umum di bidang moneter yg dapat dihadiri oleh seorang Menteri atau
lebih yg mewakili Pemerintah dengan hak bicara tanpa hak suara. b.
Sekurang-kurangnya dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yg
prinsipil dan strategis.
c. Rapat Dewan Gubernur dinyatakan sah apabila dihadiri ssekurang-
kurangnya oleh lebih dari ½ anggota Dewan Gubernur. Pengambilan keputusan rapat Dewan Gubernur dilakukan atas dasar
musyawarah untuk mencapai mufakat; jika tak tercapai, Gubernur
menetapkan keputusan akhir. d.
Dalam keadaan darurat dan rapat tak dapat diselenggarakan, Gubernur atau sekurang-kurangnya 2 anggota Dewan Gubernur dapat menetapkan
kebijakan dana tau mengambil keputusan; dan wajib dilaporkan
selambat-lambatnya dalam rapat Dewan Gubernur berikutnya. e.
Tatib dan Tata Cara penyelenggaraan rapat Dewan Gubernur ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur.
32
Dewan Gubernur mempunyai wewenang, tugas, dan konsekuensi sbb
a. Dewan Gubernur mengangkat dan memberhentikanpegawai BI, yg
pelaksanaannya ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur. b.
Dewan Gubernur menetapkan peraturan kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, pension,
dan tunjangan haritua serta penghasilan lainnya
bagi pegawai BI, yg pelaksanaannya dengan Peraturan Dewan Gubernur.
c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, Deputi Gubernur, dana tau pejabat
BI tidak dapat dihukum karena telah mengambil keputusan atau kebijakan
yg sejalan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam UU ini sepanjang dilaksanakan dengan itikad baik.
d. Gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas bagi Gubernur, Deputi
Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur ditetapkan oleh Dewan Gubernur.
Besarnya Gaji dan penghasilan lainnya bagi Gubernur ditetapkan paling banyak 2 kali dari Gaji dan penghasilan lainnya bagi pegawai dengan
jabatan tertinggi di BI.
BAB IV KESEHATAN DAN RAHASIA BANK
Aturan Kesehatan Bank
UU No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pembinaandan pengawasan bank dilakukan oleh
BI, menetapkan :
a. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan
kecukupan modal
,kualitas, kualitas
manajemen, likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lainyag berhubungan dengan usaha
bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip prudential
.
33
dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yg tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yg memercayakan
dananya kepada bank. c.
Bank wajib menyampaikan kepada BI, segala keterangan, dan penjelasan mengenai usahanya menurut tat acara yg ditetapkan oleh BI.
d. Bank atas poermintaan BI, wajib memberikan kesempatan bagi
pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yg ada padanya, serta wajib
memberikan bantuan yg diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran
dari segala keterangan, dokumen, dan penjelasan yg dilaporkan oleh bank yg bersangkutan.
e.
BI melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun
setiap waktu apabila diperlukan. BI dapat menugaskan akuntan publik untuk dan atas nama BI
melaksanakan pemeriksaan terhadap bank. f.
Bank wajib menyampaikan kepada BI neraca, perhitungan laba rugi tahunan
dan penjelasannya. g.
Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu dan bentuk yg ditetapkan oleh BI.
Sesuai SE BI No. 623DPNP 31 Mei 2004 kepada semua bank umum
yg melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum
dan Peraturan BI No 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank
umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara
triwulan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Bila diperlukan BI meminta hasil penelitian tingkat kesehatan bank tersebut secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian tersebut terutama
untuk menguji ketepatan dan kecukuoanhasil analisis bank.
Penilian tingkat kesehatan bank dimaksud diselasaikan selambat-lambatnya 1 bulan setelah posisi penilaian atau dalam jangka yg ditetapkan oleh
pengawas bank tersebut.
Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap fac tor- factor CAMELS :
a.
Permodalan capital
34
Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPPM terhadap ketentuan yg berlaku;
Komposisi permodalan; Tren ke depan proyeksi KPPM;
Aktiva produktif yg diklasifikasikan dibandinghkan modal bank; Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yg
berasal dari keuntungan laba ditahan; Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;
Akses kepada sumber permodalan; dan Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan.
b.
Kualitas Aset asset quality Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif factor kualitas al. dilaku
kan melalui penilaian terhadap komponen-komponen :
Aktiva produktif yg diklasifikasikan dibandingkantotal aktiva produktif;
Debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;
Perkembnangan aktiva produktifbermasalah non performing asset dibandingkan aktiva produktif.
Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif
PPAP; Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
Sistem kajim ulang review internal terhadap aktiva produktif; Dokumentasi aktiva produktif; dan
Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. c.
Manajemen management
Penilaian : Manajemen umum;
Penerapan sistem manajemen risiko; dan
35
BI dana tau pihak lainnya. d.
Rentabilitas earnings
Penilaian Komponen-komponen : Pengembalian atas aktiva return on assets –ROA;
Pengembalian atas ekuitas return on equity –ROE; Margin bunga bersih net interest margin –NIM;
Biaya operasi terhadap pendapatan operasional BOPO; Pertumbuhan laba operasional;
Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan; Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;
dan Prospek laba operasional.
e.
Likuiditas
Penilaian komponen-komponen : Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang
da ri 1 bulan; 1-month maturity mismatch ratio;
Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga, DPK loan to deposit ra tio-LDR;
Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang; Ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti;
Kebijkan dan pengelolaan likuiditas assets and liabilities management
– ALMA; Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar
modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan Stabilitas DPK
f.
Sensitivitas terhadap Risiko Pasar
Penilaian komponen-komponen :
36
bunga dibandingakan dengan potensi kerugian potential loss
sebagai akibat fluktuasi adverse movement suku bunga; Modal atau cadangan yg dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai
tukar dibandingkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi nilai
tukar; dan
Kecukupan penerapan sistem manajmen risiko pasar.
Tahapan yg dilakukan dalam proses penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan kertas kerja yg sudah ditentukan.
Tahapan :
a. Menerapkan formula dan indicator pendukung dalam rangka penilaian
setiap komponen yg tertuang dalam Matriks Perhitungan Analisis Komponen
setiap factor. b.
Berdasarkan formula dan indicator tersebut, dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat setiap komponen dengan berpedoman
kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen. Dalam proses ini juga dilakukan analisis terhadap berbagai indicator
pendukung dana tau pembanding yg relevan.
c. Selanjutnya dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat
setiap factor penilaian dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor.
Proses penetapan peringkat setiap factor penilaian dilaksanakan setelah mempertimbangkan unsur judgment yg didasarkan atas materialitas dan
signifikan dari setiap komponen. d.
Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap factor penilain, dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat komposisi bank dengan
berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komposisi. Proses penetapan peringkat komposisi bank dilaksanakan setelah
mempertimbangkan unsur judgment yg didasarkan atas materialitas dan signifikan dari setiap factor.
BI dapat meminta direksi, komisaris, dana tau pemegang saham untuk menyampaikan rencana tindakan action plan yg memuat langkah-
langkah perbaikan dengan target waktu selama periode tertentu yg wajib dilaksanakan oleh bank apbila hasil penilaian tingkat kesehatan bank
37
dan peringkat 5 lima.
Action Plan :
a. Penambahan modal fresh money dari pemegang saham dana tau pihak la
innya apabila bank mengalami permasalahan factor permodalan seperti ke cenderungan menurunnya KPMM sehingga diperkirakan akjan di
bawah ketentuan yg berlaku; b.
Penanganan kredit bermasalah NPL secara intensif dan efektif apabila bank mengalami permasalahan factorkualitasasset seperti meningkatnya
jumlah kredit macet sehingga diperkirakan berpengaruh secara signifikan
kepada factor lain; c.
Peningkatan fungsi audit internal, penyempurnaan pemisahan tugas, dan peningkatan efektivitas tindakan korektif
berdasarkan temuan audit apabila bank mengalami permasalahan manajemen seperti lemahnya
penerapan pengendalian internal internal control; d.
Peningkatan efisiensi bank apabila bank mengalami permasalahan rentabilitas
sehingga perolehan labamenurun dan memengaruhi factor lain
secara signifikan; e.
Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan
lainnya apabila bank mengalami permasa lahanlikuiditas seperti menurunnya kecukupan likuiditas liquidity shortage sehingga
diperkirakan akan memengaruhi arus kas jangka pendek; f.
Penambahan modal dari pemegang saham bank atau lainnya atau penataan
kembali portofolio
bank apabila
bank mengalami
permasalahansensitive tas terhadap risiko pasar seperti meningkatnya
eksposur risiko suku bunga pada portofolio banking book dan
kemampuan modal untuk menyerap potensi kerugian tersebut cenderung
menurun.
Matriks Perhitungan Analisis Komponen atas tiap factor sbb.:
Matriks PerhitunganAnalisis Komponen Faktor Permodalan Capital
N o
Komponen Rumus dan Indika
tor Pendukung Keterangan
38
Menurut Risiko
Tertimbang Menurut Risiko ATMR berpedo man pada
ketentuan BI ten tang KPMM yg berlaku.
b. Rasio dihitung per posisi