Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih . Akan tetapi program utamanya
KB, KIA,Gizi, dan Imunisasi masih rendah. 3 Posyandu Purnama Purnamasidi
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih dengan cakupan 5 program utama
KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50 sudah ada program tambahan. 4 Posyandu Mandiri
Posyandu sudah sampai pada tingkat mandiri ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus dengan program
tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50 KK Depkes, 2011.
3. Sasaran Posyandu
Sasaran dari kegiatan Posyandu adalah 1
Bayi yang berusia 12 bulan atau kurang 1 tahun. 2
Balita usia 1-5 tahun. 3
Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. 4
Wanita usia subur Meilani, N. dkk, 2009.
4. Manfaat Posyandu
Kegiatan Posyandu sangat bermanfaat bagi semua baik bagi masyarakat, bagi kader pengurus posyandu, tokoh masyarakat, bagi puskesmas maupun bagi sektor
lainnya Meilani, N. dkk, 2009.
C. Imunisasi Campak
1. Pengertian Imunisasi Campak
Universitas Sumatera Utara
Imunisasi berasal dari kata imun atau kebal atau resisten jadi imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam
tubuh manusia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai kemampuan, mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan
kuman tertentu. Kebal terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap penyakit lain Depkes RI, 1996.
Imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu
Depkes RI, 2004. Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu Hidayat, 2005.
Sedangkan Imunisasi Campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak.
Imunisasi dapat diberikan pada usia 9 bulan secara sub kutan Karwati, dkk, 2010.
2. Jenis vaksin
Ada 2 jenis cara pengambilan virus untuk pembuatan vaksin yaitu vaksin yang berasal dari virus hidup dan dilemahkan dan vaksin yang berasal dari virus
yang dimatikan. Contoh vaksin dari virus yang dilemahkan yaitu vaksin BCG, vaksin polio dan vaksin campak dan vaksin dari virus yan dimatikan yaitu vaksin polio,
vaksin campak Muslihatun, W.N. dkk, 2010 Vaksin dari vaksin hidup CAM 70- chick chorioallantonk membrane
dilemahkan tambah kanamisin sulfat dan eritromisin berbentuk beku kering, dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades Marimbi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
3. Waktu dan Cara Pemberian Imunisasi campak
Vaksin yang diberikan berisi virus campak yang sudah dilemahkan dan dalam bentuk bubuk kering atau freezeried yang harus dilarutkan dengan bahan pelarut
yang telah tersedia sebelum digunakan. Suntikan ini diberikan secara subkutan dengan dosis 0.5 ml pada anak usia 9 bulan. Di negara berkembang imunisasi
diberikan lebih awal dengan maksud memberikan kekebalan sedini mungkin, sebelum terkena infeksi virus campak secara alami. Pemberian imunisasi lebih awal
rupanya terbentur oleh adanya zat anti kebal bawaan yang berasal dari ibu Maternal antibodi ternyata dapat menghambat terbentukya zat kebal campak dalam tubuh
anak, maka untuk Indonesia vaksin campak diberikan mulai usia 9 bulan, dan pada anak-anak di negara maju setelah 15 bulan. Sehingga imunisasi ulang masih
diberikan usia 6-7 tahun yaitu program BIAS di sekolah. Satgas Imunisasi, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Adapun Kerangka konsep dalam penelitian ini dengan judul Hubungan Peran Kader Posyandu dengan Status Imunisasi Campak dijelaskan dalam bagan berikut ini