mempunyai bayi usia 10-11 bulan kader yang berperan aktif sebanyak 19 42,2 dan minoritas berperan kurang aktif 11 24,4.
Komponen pertanyaan tentang penyuluhan imunisasi yang dipilih oleh responden dengan pilihan jawaban benar adalah 38 84,4 dan komponen pertanyaan tentang
kader terlambat adalah 24 53,3. Sedangkan komponen pertanyaan tentang kader yang terlambat yang jawaban salah adalah 21 46,7. Komponen pertanyaan
tentang umur saat disuntik campak 19 42,2 dan pertanyaan tentang mengingatkan jadwal imunisasi 14 37,7.
3. Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi dasar dari program dasar yang dicanangkan oleh pemerintah dan pencapaian sebesar 80. Berdasarkan target
pemerintah maka pencapaian status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan
Tahun 2014 Status imunisasi Campak
F
Tidak Tercapai Tercapai
18 27
40,0 60,0
Total 45 100
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh data mengenai pencapaian status imunisasi campak adalah mayoritas tercapai sebanyak 27 60,0 dan minoritas status
imunisasi campak yang tidak tercapai 18 40,0.
Universitas Sumatera Utara
4. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di
Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Pada awalnya penelitian menggunakan data berbentuk tabel 3 x 2, karena tidak memenuhi syarat uji Chi-square yaitu masih ada sel yang mempunyai nilai
expected yang kurang dari lima. Maka dilakukan penggabungan sel untuk di uji kembali dengan uji statistik Chi-square. Peneliti memutuskan untuk menggabungkan
kelompok peran kader yang cukup dengan peran kader yang kurang. Dan hasil yang didapatkan data dengan tabel 2x2 kemudian diuji kembali dengan uji Chi-square.
Data tersebut layak di uji Fisher’s Exact karena tidak ada nilai expeted yang kurang dari lima.
Peran serta kader sebagai pelaksana, penggerak, dan motivator dalam meningkatkan cakupan imunisasi di posyandu sangat mempengaruhi kegiatan
kesehatan yang ada dimasyarakat khususnya imunisasi dasar termasuk imunisasi campak. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di
Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5 Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di
Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Peran kader posyandu
Status Imunisasi campak Total
value hitung
Tidak tercapai
Tercapai f f f
0,006 Tidak aktif
Aktif 15
3 3,3
6,7 11
16 4,4
5,6 16
19 57,7
42,3
Total 18 10,0
27 100,0
45 100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 45 responden didapatkan 19 42,3 kader berperan aktif dengan 16 35,6 status imunisasi campak tercapai
dan 3 6,7 status imunisasi tidak tercapai. Sedangkan kader yang berperan tidak aktif 26 57,8 dengan 11 24,2 status imunisasi tercapai dan 15 33,3 status
imunisasi tidak tercapai. Hasil analisa Fisher’s Exact pada tabel kontigensi dengan derajat df = 1 dan
tingkat signifikansi α sebesar 0,05, didapatkan hasil bahwa nilai Fisher’s Exact
hitung 6,380 dan nilai Fisher’s Exact tabel 3,481 Pada analisa Fisher’s Exact Ho ditolak jika Fisher’s Exact hitung Fisher’s
Exact tabel, atau p-value signifikan α. Berdasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan uji Fisher’s Exact dengan taraf signifikan 5 0,05 perhitungan diperoleh Fisher’s Exact hitung 6,380 Fisher’s Exact tabel 3,481 dan p-value
0,012 α 0,05. Sehingga hasil yang didapat adalah p 0,05 maka ha diterima.
Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014.
B. Hasil dan Pembahasan