Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prang 2012 menunjukkan bahwa 78,8 kader Posyandu yang aktif dengan kategori motivasi yang baik dan
63,6 kader posyandu yang kurang aktif dengan kategori motivasi yang kurang baik sebagai kader posyandu. Perhitungan korelasi menggunakan chi-square test dengan
nilai p value 0,002 artinya terdapat hubungan antara motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu.
Menurut pendapat Rahman 2008 pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan. Untuk mempengaruhi orang lain, baik inividu atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Tingkat pendidikan yang cukup merupakan dasar pengembangan wawasan serta sarana untuk
memudahkan seseorang untuk menerima pengetahuan, sikap, dan perilaku baru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harisman 2012
menunjukkan 83,3 berpendidikan tinggi dengan berperan aktif dan 79,5 berpendidikan rendah dengan berperan tidak aktif dengan hasil nilai p = 0,005 yaitu
ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap keaktifan kader posyandu. Kader merupakan perpanjangan tangan dari masyarakat ke pemerintah atau
pemerintah ke masyarakat. Program pemerintah dapat berjalan baik tidak terlepas dari peran serta kader terutama program kesehatan yang mencakup banyak hal salah
satunya adalah program imunisasi campak.
2. Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014
Berdasarkan penelitian diperoleh data bahwa mengenai pencapaian status imunisasi campak adalah mayoritas tercapai sebanyak 27 60,0 dan minoritas
status imunisasi campak yang tidak tercapai 18 40,0. Hal ini sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
komponen pertanyaan dimana kader sering terlambat yaitu 21 46,7, kader kurang memberikan informasi umur saat disuntik imunisasi 19 42,2 dan kader tidak
mengingatkan jadwal imunisasi 14 37,7. Dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit campak, diperlukan
partisipasi masyarakat yang merupakan kunci keberhasilan, yang dapat juga diartikan sebagai keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu
kegiatan. Wujud dari keikutsertaan dimaksud tentu saja adalah perilaku tertentu, yang positif bagi pencapaian tujuan kegiatan Depkes RI, 2006
Menurut pendapat Juniatiningsih 2007 kekhawatiran terhadap efek samping vaksin tidak berhubungan dengan status imunisasi, sedangkan faktor-faktor lainnya
secara statistik berhubungan dengan status imunisasi imunisasi. Masih banyak ditemukan pasien yang status imunisasi dasarnya tidak lengkap. Posyandu sebagai
sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan lingkungan tempat tinggal tampaknya harus lebih diberdayakan dalam pelaksanaan program imunisasi. Dengan
adanya peran kader dapat meningkatkan target status imunisasi di posyandu. Penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian Khotimah 2008 peran
petugas kesehatan khususnya kader posyandu hendaknya menjadi orang terdekat yang mampu menyampaikan segala pengetahuan dan mempertahankan timbal balik
yang baik sehingga bisa menjalankan program imunisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartati 2008 diperoleh
kategori baik yaitu 140 orang, menperoleh imunisasi campak tinggi yaitu 89 orang 61,4, dan memperoleh imunisasi campak rendah yaitu 54 orang 38,6
sedangkan tindakan tokoh masyarakat menurut responden dengan kategori kurang
Universitas Sumatera Utara
baik memperoleh imunisasi campak tinggi yaitu 45 orang 63,4 memperoleh imunisasi campak rendah yaitu 26 orang 36,6.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurani 2011 menunjukkan yang di imunisasi campak 64.81 dan tidak imunisasi campak
35.19. Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing. Kurangnya pelatihan
dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan yang memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahamanan terhadap tugas kader, lemahnya informasi
serta kurangnya koordinasi antara petugas dengan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, kehadiran anak balita ke posyandu. Hal ini juga akan menyebabkan
rendahnya cakupan sehingga target cakupan imunisasi tidak tercapai.
3. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di