Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di

baik memperoleh imunisasi campak tinggi yaitu 45 orang 63,4 memperoleh imunisasi campak rendah yaitu 26 orang 36,6. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurani 2011 menunjukkan yang di imunisasi campak 64.81 dan tidak imunisasi campak 35.19. Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing. Kurangnya pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan yang memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahamanan terhadap tugas kader, lemahnya informasi serta kurangnya koordinasi antara petugas dengan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, kehadiran anak balita ke posyandu. Hal ini juga akan menyebabkan rendahnya cakupan sehingga target cakupan imunisasi tidak tercapai.

3. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di

Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai p 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader posyandu dengan status imunisasi campak yaitu dari 45 responden didapatkan 26 57,7 kader berperan tidak aktif dengan 15 33,3 status imunisasi campak tidak tercapai. Sedangkan 19 42,3 kader berperan aktif 16 35,6 status imunisasinya tercapai. Hal ini sejalan dengan komponen pertanyaan dimana kader masih terlambat 21 46,7 dan menjelaskan umur saat dilakukan imunisasi campak 19 42,2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2011 adanya hubungan antara peran kader posyandu terhadap kelengkapan imunisasi dasar di desa Kwarasan Sukoharjo tahun 2011. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square Universitas Sumatera Utara dengan taraf signifikan diperoleh nilai p value 0,001 artinya ada hubungan yang signifikan peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dengan peran serta kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini dikerjakan oleh petugas kesehatan saja dapat dibantu oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat bukan hanya merupakan objek pembangunan, tetapi juga merupakan mitra pembangunan itu sendiri. Selanjutnya dengan adanya kader, maka pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan sempurna berkat adanya kader. Peran kader sebagai penggerak kegiatan di masyarakat sangat berpengaruh terhadap peningkatan cakupan imunisasi Zulkifli, 2003 Maka hasil penelitian ini yang dijadikan tolak ukur dalam menyelesaikan pembahasan sebagai hasil akhir bahwa terdapat hubungan yang signifikan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1 Peran Kader posyandu mayoritas berperan aktif dalam mencapai target imunisasi campak yaitu 19 42,3 2 Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia secara umum tercapai yaitu 27 60,0 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader posyandu dengan status imunisasi campak P 0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang diberikan sehubungan dengan penelitian adalah : Universitas Sumatera Utara