Tahap verifikasi evaluasi merupakan kegiatan memeriksa dan menyeleksi
kembali gagasan-gagasan yang muncul pada tahap iluminasi kemudian menyusunnya kembali dengan fokus yang dikehendaki.
Gambar Fishbone Penelitian
B. KERANGKA KONSEPTUAL
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan
berbicara. Sebab dalam proses menulis, terdapat tuntutan untuk memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan agar pembaca dapat
memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti
kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik.
Sikap memunculkan ide
memerikan akar masalah Pengetahuan
menguji coba berpikir analitis
Keterampilan mengkomunikasikan
Prinsip penalaran bukti menanya
mengkomunikasi Observasi
obyek mengamati
menalar Eksperimen
mencoba
Rendahnya kemampuan
siswa dalam menulis
Metode 5M Pendekatan
Saintifik Keterampilan menulis
Kurikulum 2013
Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan mengorganisasikan dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa
masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi.
Mengingat banyaknya “penyakit” pendidikan di era 21 ini, maka
pemerintah menerapkan kurikulum 2013 yang berorientasi pada pendekatan saintifik. Pendekatan tersebut diarahkan pada lima langkah yang dikenal dengan
istilah 5M,
yakni mengamati,
menanya, bernalar,
mencoba, dan
mengkomunikasikan. Melalui metode-metode tersebut, guru akan mengarahkan siswa untuk menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, mengorganisasikan dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa
masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga pemberi informasi.
Selain itu, pendekatan ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang
dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas
pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
C. HIPOTESIS PENELITIAN