PENGARUH DOSIS NPK TAMBAHAN SAAT FASE BERBUNGA PADA VIABILITAS KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) VARIETAS GROBOGAN SETELAH PERIODE SIMPAN EMPAT, LIMA, DAN ENAM BULAN

ABSTRACT

THE INFLUENCES OF ADDITIONAL DOSAGES OF NPK FERTILIZER IN
BLOOMING PHASE TO SOYBEAN VIABILITY (Glycine max [L.] Merr.) OF
GROBOGAN VARIETY AFTER FOUR, FIVE, AND SIX MONTHS OF
STORAGE PERIODS

By
Maity Fitriani Permatasari

Agronomic principles during the period of seed development is closely related with
the seed ability when seed is stored. The relative high food reserve is attained from
additional NPK fertilizer when the plant enters blooming phase where this is a period
of seed building in seed viability period. Besides being supported with early high
viability and vigor, the storing environment factors such as air temperature and
humidity influence the durability of seed storing.

This research purposes to find out the pattern of viability inclination of Grobogan
variety soybean seed product yield with additional NPK fertilizer treatment when the
plant enters blooming phase that has passed four, five, and six months storing. This
research was conducted in seed laboratory and plant breeding of agriculture faculty in

Lampung University from February to March 2010. The seed viability test came
from soybean planting with additional NPK fertilizer in blooming phase with 0 kg/ha,

Maity Fitriani Permatasari
20 kg/ha, 40 kg/ha, 60 kg/ha, and 80 kg/ha dosages. The research uses single
structured regression design and applies perfect random group design. Treatments
were repeated three times. Bartlett test was used to test the homogeneity of variances
among treatment test. The further analysis uses polynomial orthogonal test with
0,05.

The results show that increasing additional NPK fertilizer until 80 kg/ha dosages
when the soybean plant enters blooming phase is generally able to increase soybean
seed (Glycine max [L] Merr.) of Grobogan variety. Seed viability did not showed
kuadratic after four, five, and six months storing however adding NPK fertilizer
dosage until 80 kg/ha. This can be seen from the percentage of germination, normal
and strong seedling, germination rate, dry weight of normal and strong sprout, and
length of normal and strong sprout variables.

ABSRTAK


PENGARUH DOSIS NPK TAMBAHAN SAAT FASE BERBUNGA PADA
VIABILITAS KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) VARIETAS
GROBOGAN SETELAH PERIODE SIMPAN
EMPAT, LIMA, DAN ENAM BULAN

Oleh
Maity Fitriani Permatasari

Penerapan prinsip agronomik selama periode pembangunan benih sangat
berkaitan dengan kemampuan benih disimpan. Cadangan makanan yang cukup
tinggi dapat diperoleh dari pemberian pupuk NPK tambahan saat tanaman
memasuki fase berbunga yang merupakan periode pembangunan benih. Selain
viabilitas benih yang tinggi, faktor lingkungan penyimpanan seperti suhu dan
kelembaban udara sangat berpengaruh pada daya simpan benih yang lama.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola kecenderungan viabilitas benih
kedelai varietas Grobogan hasil produksi benih yang diberi pupuk NPK tambahan
saat tanaman memasuki fase berbunga yang telah melewati periode simpan empat,
lima, dan enam bulan.


Maity Fitriani Permatasari
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Lampung pada Pebruari 2010 sampai dengan April 2010.
Pengujian viabilitas benih berasal dari pertanaman kedelai yang diberi pupuk
NPK tambahan pada fase berbunga dengan dosis 0 kg/ha, 20 kg/ha, 40 kg/ha,
60 kg/ha, dan 80 kg/ha. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan
tunggal terstruktur regresi dan rancangan percobaan yang diterapkan adalah
rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Perlakuan diulang tiga kali,
analisis yang digunakan untuk menguji homogenitas ragam antarperlakuan adalah
uji Bartlett dan uji Tukey untuk menguji kemenambahan data. Analisis lanjutan
menggunakan uji polinomial ortogonal dengan peluang kesalahan

= 0,05.

Peningkatan dosis pupuk NPK tambahan sampai 80 kg/ha saat tanaman memasuki
fase berbunga secara umum dapat meningkatkan viabilitas benih kedelai (Glycine
max [L] Merr.) varietas Grobogan. Viabilitas benih belum menunjukkan
kecenderungan secara kuadratik setelah benih disimpan selama empat, lima dan
enam bulan meskipun dosis pupuk NPK tambahan ditingkatkan sampai 80 kg/ha.
Hal ini dapat dilihat dari variabel daya berkecambah, kecambah normal kuat,

kecepatan berkecambah, bobot kering kecambah normal kuat, dan panjang
kecambah normal kuat.

ABSTRACT

THE INFLUENCES OF ADDITIONAL DOSAGES OF NPK FERTILIZER IN
BLOOMING PHASE TO SOYBEAN VIABILITY (Glycine max [L.] Merr.) OF
GROBOGAN VARIETY AFTER FOUR, FIVE, AND SIX MONTHS OF
STORAGE PERIODS

By
Maity Fitriani Permatasari

Agronomic principles during the period of seed development is closely related with
the seed ability when seed is stored. The relative high food reserve is attained from
additional NPK fertilizer when the plant enters blooming phase where this is a period
of seed building in seed viability period. Besides being supported with early high
viability and vigor, the storing environment factors such as air temperature and
humidity influence the durability of seed storing.


This research purposes to find out the pattern of viability inclination of Grobogan
variety soybean seed product yield with additional NPK fertilizer treatment when the
plant enters blooming phase that has passed four, five, and six months storing. This
research was conducted in seed laboratory and plant breeding of agriculture faculty in
Lampung University from February to March 2010. The seed viability test came
from soybean planting with additional NPK fertilizer in blooming phase with 0 kg/ha,

Maity Fitriani Permatasari
20 kg/ha, 40 kg/ha, 60 kg/ha, and 80 kg/ha dosages. The research uses single
structured regression design and applies perfect random group design. Treatments
were repeated three times. Bartlett test was used to test the homogeneity of variances
among treatment test. The further analysis uses polynomial orthogonal test with
0,05.

The results show that increasing additional NPK fertilizer until 80 kg/ha dosages
when the soybean plant enters blooming phase is generally able to increase soybean
seed (Glycine max [L] Merr.) of Grobogan variety. Seed viability did not showed
kuadratic after four, five, and six months storing however adding NPK fertilizer
dosage until 80 kg/ha. This can be seen from the percentage of germination, normal
and strong seedling, germination rate, dry weight of normal and strong sprout, and

length of normal and strong sprout variables.

ABSRTAK

PENGARUH DOSIS NPK TAMBAHAN SAAT FASE BERBUNGA PADA
VIABILITAS KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) VARIETAS
GROBOGAN SETELAH PERIODE SIMPAN
EMPAT, LIMA, DAN ENAM BULAN

Oleh
Maity Fitriani Permatasari

Penerapan prinsip agronomik selama periode pembangunan benih sangat
berkaitan dengan kemampuan benih disimpan. Cadangan makanan yang cukup
tinggi dapat diperoleh dari pemberian pupuk NPK tambahan saat tanaman
memasuki fase berbunga yang merupakan periode pembangunan benih. Selain
viabilitas benih yang tinggi, faktor lingkungan penyimpanan seperti suhu dan
kelembaban udara sangat berpengaruh pada daya simpan benih yang lama.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola kecenderungan viabilitas benih

kedelai varietas Grobogan hasil produksi benih yang diberi pupuk NPK tambahan
saat tanaman memasuki fase berbunga yang telah melewati periode simpan empat,
lima, dan enam bulan.

Maity Fitriani Permatasari
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Lampung pada Pebruari 2010 sampai dengan April 2010.
Pengujian viabilitas benih berasal dari pertanaman kedelai yang diberi pupuk
NPK tambahan pada fase berbunga dengan dosis 0 kg/ha, 20 kg/ha, 40 kg/ha,
60 kg/ha, dan 80 kg/ha. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan
tunggal terstruktur regresi dan rancangan percobaan yang diterapkan adalah
rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Perlakuan diulang tiga kali,
analisis yang digunakan untuk menguji homogenitas ragam antarperlakuan adalah
uji Bartlett dan uji Tukey untuk menguji kemenambahan data. Analisis lanjutan
menggunakan uji polinomial ortogonal dengan peluang kesalahan

= 0,05.

Peningkatan dosis pupuk NPK tambahan sampai 80 kg/ha saat tanaman memasuki
fase berbunga secara umum dapat meningkatkan viabilitas benih kedelai (Glycine

max [L] Merr.) varietas Grobogan. Viabilitas benih belum menunjukkan
kecenderungan secara kuadratik setelah benih disimpan selama empat, lima dan
enam bulan meskipun dosis pupuk NPK tambahan ditingkatkan sampai 80 kg/ha.
Hal ini dapat dilihat dari variabel daya berkecambah, kecambah normal kuat,
kecepatan berkecambah, bobot kering kecambah normal kuat, dan panjang
kecambah normal kuat.