a b
Gambar 4.1. Pengaruh perbedaan konsentrasi pirogalol dan tembaga II sulfat
terhadap perubahan warna rambut uban dengan lama perendaman 4 jam.
Keterangan: a = rambut uban dalam ekstrak daun keben 3, pirogalol 1, tembaga II
sulfat 1 b = rambut uban dalam ekstrak daun keben 3, pirogalol 2, tembaga II
sulfat 1 Dengan demikian, konsentrasi pirogalol dan tembaga II sulfat yang
akan digunakan dalam formula pewarna rambut masing-masing adalah 1.
4.4.2. Hasil orientasi penambahan bahan dan campuran bahan terhadap perubahan warna rambut uban
Berdasarkan hasil orientasi yang dilakukan diperoleh hasil pewarnaan rambut uban seperti pada Gambar 4.2 berikut:
a b
c d
e f
g h
Universitas Sumatera Utara
i j
k l
m m
n o
p
Gambar 4.2. Pengaruh penambahan bahan dan campuran bahan terhadap
perubahan warna rambut uban dengan lama perendaman 4 jam. Keterangan:
a = rambut uban blanko. b = rambut uban dalam ekstrak daun keben 3.
c = rambut uban dalam pirogalol 1. d = rambut uban dalam tembaga II sulfat 1.
e = rambut uban dalam xanthan gum 0,5. f = rambut uban dalam pirogalol 1 + tembaga II sulfat 1.
g = rambut uban dalam pirogalol 1 + xanthan gum 0,5. h = rambut uban dalam tembaga II sulfat 1 + xanthan gum 0,5.
i = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + pirogalol 1. j = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + tembaga II sulfat 1.
k = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + xanthan gum 0,5. l = rambut uban dalam pirogalol 1 + tembaga II sulfat 1 + xanthan gum
0,5. m = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + pirogalol 1 + tembaga
II sulfat 1. n = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + pirogalol 1 + xanthan
gum 0,5. o = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + tembaga II sulfat 1 +
xanthan gum 0,5. p = rambut uban dalam zat warna daun keben 3 + pirogalol 1 + tembaga
II sulfat 1 + xanthan gum 0,5. Hasil perendaman rambut uban dalam ekstrak daun keben 4.2.b
terjadi perubahan warna yaitu dari putih menjadi cokelat terang, dalam pirogalol 4.2.c berwarna pirang terang, dalam tembaga II sulfat 4.2.d
Universitas Sumatera Utara
warna tidak berubah, dalam xanthan gum 4.2.e warna tidak berubah, dalam pirogalol + tembaga II sulfat 4.2.f berwarna cokelat sedang, dalam pirogalol
+ xanthan gum 4.2.g berwarna pirang terang, dalam tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.h warna tidak berubah, dalam ekstrak daun keben +
pirogalol 4.2.i berwarna cokelat sedang, dalam ekstrak daun keben + tembaga II sulfat 4.2.j berwarna cokelat terang, dalam ekstrak daun keben + xanthan
gum 4.2.k berwarna cokelat terang, dalam pirogalol + tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.l berwarna cokelat sedang, dalam ekstrak daun keben +
pirogalol + tembaga II sulfat 4.2.m berwarna cokelat gelap, dalam ekstrak daun keben + pirogalol + xanthan gum 4.2.n berwarna cokelat sedang, dalam
ekstrak daun keben + tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.o berwarna cokelat terang, dan dalam ekstrak daun keben + pirogalol + tembaga II sulfat
+ xanthan gum 4.2.p memberikan warna cokelat gelap. Gambar 4.2.b terjadi kurang stabil karena dapat hilang dengan
pencucian. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal maka pewarna alami digunakan bersamaan dengan zat warna logam dan zat
pembangkit warna. Efek warna rambut dapat terlihat jelas pada gambar 4.2.m dan 4.2.p yaitu warna cokelat gelap. Penggunaan zat warna senyawa logam
dan zat pembangkit warna akan menghasilkan warna yang lebih kuat dan lebih stabil Ditjen POM, 1985. Dengan demikian, konsentrasi pirogalol dan
tembaga II sulfat yang akan digunakan dalam formula pewarna rambut masing-masing adalah 1.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Pengaruh konsentrasi ekstrak daun keben dengan penambahan