fenomena antarmuka padat-cair. Zat warna rambut melewati kompleks membran sel dan melalui kutikula masuk ke dalam korteks secara permeasi dan
difusi Mitsui, 1997. Pewarnaan rambut dapat dibedakan menjadi Ditjen POM, 1985:
1. Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna.
2. Pewarnaan berdasarkan proses sistem pewarnaan.
2.8.1. Berdasarkan daya lekat zat warna 2.8.1.1. Pewarna rambut temporer
Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya sampai pada penyampoan berikutnya. Pewarna ini melapisi
kutikula rambut tetapi tidak berpenetrasi ke dalam korteks rambut karena molekul-molekulnya terlalu besar Dalton, 1985.
Jenis sediaan pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna, sampo warna termasuk juga kombinasinya
dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot pewarnaan rambut Ditjen POM, 1985.
2.8.1.2. Pewarna rambut semipermanen
Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga 6-8
minggu. Bahan pewarna ini dapat berasal dari alami atau zat warna sintetik golongan nitro senyawa amino dan nitro aromatik. Pewarnaan rambut ini
masih dapat tahan terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga Ditjen POM, 1985. Tujuan pemberian pewarna
semipermanen selain untuk menyegarkan warna rambut yang kusam, dapat
Universitas Sumatera Utara
pula digunakan saat pewarnaan permanen untuk mempertahankan kemilau rambut Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.8.1.3. Pewarna rambut permanen
Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke dalam kutikula dan tersimpan pada korteks rambut Dalton, 1985. Pewarna rambut jenis ini
memiliki daya lekat yang jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan dapat bertahan 3-4 bulan Ditjen POM, 1985. Susunan
rambut atau berbagai macam tebal rambut akan mempengaruhi daya penyerapan cat. Pada umumnya, rambut halus lebih cepat dan lebih mudah
menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal Bariqina dan Ideawati, 2001. Mekanisme penempatan zat warna dari ketiga jenis pewarna rambut di
atas yang diilustrasikan pada sehelai rambut dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:
a b
c
Gambar 2.5. Penempatan zat warna pada proses pewarnaan rambut Mitsui,
1997. Keterangan:
a = Pewarna rambut temporer
b = Pewarna rambut semi permanen
c = Pewarna rambut permanen
Universitas Sumatera Utara
2.8.2. Berdasarkan proses sistem pewarnaan