Pengamatan stabilitas warna 1. Stabilitas warna terhadap pencucian Uji biologis Uji iritasi

3.5.2. Pengamatan stabilitas warna 3.5.2.1. Stabilitas warna terhadap pencucian Prosedur kerja: Uban yang telah diberi pewarna dengan perendaman selama 4 jam dicuci dengan menggunakan sampo dan dikeringkan. Pencucian ini dilakukan sebanyak 15 kali pencucian, kemudian diamati apakah terjadi perubahan warna rambut setelah pencucian.

3.5.2.2. Stabilitas warna terhadap sinar matahari

Uban yang telah diwarnai dan dibilas bersih dibiarkan terkena sinar matahari langsung selama 5 jam mulai dari pukul 10 00 -15 00 WIB, setelah itu diamati perubahan warnanya.

3.5.3. Uji biologis Uji iritasi

Sukarelawan yang dijadikan sebagai panel dalam uji iritasi pada formula pewarnaan rambut diuji dengan kriteria Ditjen POM, 1985 sebagai berikut: 1. wanita berbadan sehat, 2. usia antara 20-30 tahun, 3. tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi, dan 4. bersedia menjadi relawan. Prosedur kerja: Kulit sukarelawan yang akan diuji dibersihkan dan dilingkari dengan spidol diameter 3 cm pada bagian belakang telinganya, kemudian pewarna rambut yang telah disiapkan dioleskan dengan menggunakan cotton buds pada tempat yang akan diuji dengan diameter 2 cm, lalu dibiarkan selama 24 jam Universitas Sumatera Utara dengan diamati setiap 4 jam sekali apakah terjadi eritema, papula, vesikula, dan edema Scott, 1976; Ditjen POM, 1985. Bila terjadi eritema diberi tanda +, terjadi eritema dan papula diberi tanda ++, terjadi eritema, papula dan vesikula diberi tanda +++, terjadi edema dan vesikula diberi tanda ++++ dan bila tidak terjadi reaksi diiberi tanda 0 Ditjen POM, 1985. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Indentifikasi Sampel

Hasil identifikasi tumbuhan menunjukkan bahwa bahan uji adalah tumbuhan keben Barringtonia asiatica Kurz. famili Lecythidaceae. 4.2 Pemeriksaan karekteristik simplisia dan ekstrak 4.2.1. Pemeriksaan makroskopik Hasil pemeriksaan makroskopik pada daun keben menunjukkan bahwa daun berbentuk bulat telur terbalik dan ujung meruncing, pangkal daun membulat keras dan permukaannya licin. Warna daun hijau cerah dan pucuknya kemerahan. Panjang daun 10-40 cm, lebar 5-24 cm. Hasil pemeriksaan pemerian pada keben menunjukkan bahwa ekstrak berwarna coklat, dengan bau khas dan rasa sepat. Rendemen ekstrak yang didapat dari hasil ekstraksi adalah 24. Ekstrak larut dalam air dan etanol. Serbuk ekstrak yang di dapat memiliki derajat kehalusan dengan kriteria sangat halus, kerena 91,3 dapat melalui ayakan mesh No. 100, 5,83 dapat melalui ayakan mesh No. 60 dan 2,84 dapat melalui ayakan mesh No. 40.

4.2.2. Pemeriksaan mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik simplisia dalam kloralhidrat menunjukkan bahwa daun keben terdiri dari epidermis, sel parenkim, dan sel rambut. Sedangkan pada ekstrak menunjukkan partikel ekstrak berupa kepingan berwarna kekuningan hingga cokelat cerah. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 8. Universitas Sumatera Utara