3 Mudah  diprogram  dan  memiliki  bahasa  pemrograman  yang  mudah
dimengerti  yang  mana  sebagian  besar  berkaitan  dengan  logika  dan  operasi penyambungan.
Iwan Septiawan 2006: 2-11, menatakan keunggulan PLC adalah: 1
Ukurannya yang m
¡  ¢£
l
¤ ¥
2 Implementasi proyek cepat dikerjakan.
3 Pengkabelan relatif sederhana dan rapi.
4 Pemprograman relatif mudah diubah pada
¤ ¦ §
tw
£
r
¨ ¥
5 Monitoring proses terintegrasi.
6 Kehandalan yang cukup tinggi.
B. Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1.
Penelitian  yang  dilakukan  oleh Rosalina  Hera  Novita  Sari  2013, Program Studi  Pendidikan  Matematika  dengan  judul  Efektivitas  Metode
Gu
© ¨
©
Discovery dan Problem  Posing Ditinjau  Dari  Kemampuan  Penalaran Matematis  Siswa  Kelas VII  SMP  Negeri  9  Yogyakarta . Penelitian  ini
merupakan  penelitian  eksperimen  dengan  desain Pretest-Posttest  Group
Design. Sampel diperoleh melalui metode cluster random sampling, kelas VII E  sebagai  kelompok  eksperimen  pertama  dengan  menggunakan  metode
guided  discovery dan  kelas  VII  F  sebagai  kelompok  eksperimen  kedua dengan  menggunakan  metode
problem  posing dalam  pembelajarannya. Berdasarkan  uji  hipotesis  menggunakan  taraf  signifikansi  5  dapat
disimpulkan bahwa: 1 metode guided discovery efektif diterapkan di SMP N
9  Yogyakarta  ditinjau  dari  kemampuan  penalaran  matematis  siswa.  2
ªª
metode problem  posing efektif  diterapkan  di  SMP  N  9  Yogyakarta  ditinjau
dari  kemampuan  penalaran  matematis  siswa.  3  efektifitas  metode guided
discovery dan problem posing ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa tidak berbeda secara nyata.
2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Wiwit  Ambarwati  2012, Program  Studi
Pendidikan  Ekonomi  dengan  judul  Implementasi  Metode Problem  Posing
Dalam  Meningkatkan  Motivasi  Belajar  dan  Prestasi  Belajar  Ekonomi  Pada Siswa  Kelas  X  SMA  Negeri  1  Jogonalan  Klaten  Tahun  Ajaran  20112012 .
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang berlangsung dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 metode
problem posing dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  ekonomi  siswa.  Hasil  angket  siklus  1
motivasi  belajar  siswa  pada  kategori  tinggi  dan  sangat  tinggi  sebesar 68,42,  meningkat  pada  siklus  II  menjadi  94,74.  2  metode
problem posing dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  ekonomi  siswa.  Pada  siklus  I
jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 73,68, naik pada silus II menjadi 92,11.  Nilai  rata-rata  tes  siswa  meningkat,  pada  siklus  I  sebesar  75,58
naik pada siklus II menjadi 83,37. 3. 3.
Penelitian  yang  dilakukan  oleh Hizkiawan  Krisdianto  2012, Program  Studi Pendidikan  Teknik  Mekatronika  dengan  judul  Peningkatan  Prestasi  Siswa
Dalam  Pembelajaran  PLC  Melalui  Pendekatan Problem  Posing Pada  Siswa
SMKN 2 Wonosari . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian  menunjukkan
bahwa  pelaksanaan  pembelajaran  dengan pendekatan
problem  posing dapat  meningkatkan  prestasi  siswa  kelas  IX  EI SMKN  2  Wonosari  yang  ditunjukan  oleh:  1  pada  siklus  I  perolehan  nilai
« ¬
rata-rata aktivitas siswa adalah 49,80 sedangkan pada siklus II perolehan nilai  rata-rata  aktivitas  siswa  adalah  55,67,  terjadi  peningkatan  kearah
perbaikan  sebesar  11,78.  2  Prestasi  siswa  dari  siklus  I  dan  siklus  II mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata tes siswa sebesar 66.5 .
Pada  siklus  II  nilai  rata-rata tes  siswa  menjadi  70.  Penerapan  pendekatan pembelajaran
problem  posing dapat  meningkatkan  prestasi  siswa  sebesar 5.26.
C. Kerangka Berfikir