Operasi PLC Keunggulan PLC

˜ ™ 5 Perangakat pemrograman Digunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam memori dari prosesor CPU. Program dikembangkan atau dirancang di dalam software PLC kemudian ditransfer kedalam unit memori PLC 6 Komunikasi Antarmuka Digunakan untuk menerima dan mentransmisikan data dalam jaringan komunikasi dari atau menuju PLC W. Bolton, 2006: 4-5.

c. Operasi PLC

Semua perangkat PLC mempunyai tiga operasi dasar yang dilakukan secara berurutan yaitu: 1 Monitor input, yaitu membaca keadaan piranti input dan menyalin nilainya ke memori. 2 Eksekusi program, yaitu melaksanakan program sesuai nilai input yang ada pada memori untuk menghasilkan nilai output. Program berupa diagram š› œœ r dieksekusi dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. 3 Mengubah kondisi output berdasarkan hasil eksekusi program Agung Nugroho Adi, 2010:240.

d. Keunggulan PLC

Ada beberapa keunggulan atau keuntungan dari PLC, menurut W. Bolton 2004: 3-4 yaitu: 1 Fleksibel dan dirancang untuk tahan terhadap guncangan, temperature atau suhu, kondisi lembab dan kebisingan. 2 Memiliki antarmuka untuk input dan output yang tersedia didalam pengontrol PLC. ž Ÿ 3 Mudah diprogram dan memiliki bahasa pemrograman yang mudah dimengerti yang mana sebagian besar berkaitan dengan logika dan operasi penyambungan. Iwan Septiawan 2006: 2-11, menatakan keunggulan PLC adalah: 1 Ukurannya yang m ¡ ¢£ l ¤ ¥ 2 Implementasi proyek cepat dikerjakan. 3 Pengkabelan relatif sederhana dan rapi. 4 Pemprograman relatif mudah diubah pada ¤ ¦ § tw £ r ¨ ¥ 5 Monitoring proses terintegrasi. 6 Kehandalan yang cukup tinggi.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina Hera Novita Sari 2013, Program Studi Pendidikan Matematika dengan judul Efektivitas Metode Gu © ¨ © Discovery dan Problem Posing Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Yogyakarta . Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Group Design. Sampel diperoleh melalui metode cluster random sampling, kelas VII E sebagai kelompok eksperimen pertama dengan menggunakan metode guided discovery dan kelas VII F sebagai kelompok eksperimen kedua dengan menggunakan metode problem posing dalam pembelajarannya. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan taraf signifikansi 5 dapat disimpulkan bahwa: 1 metode guided discovery efektif diterapkan di SMP N 9 Yogyakarta ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa. 2