9
5. Programmable Logic Control PLC
a. Pengertian PLC
Programmable  Logic  Controller  PLC  adalah  perangkat  untuk melaksanakan  fungsi  kendali  dan  juga  monitor  yang  dapat  di  program  Agung
Nugroho  Adi,  2010:232. Menurut  W.  Bolton  2006:  3 Programmable  Logic Controller  PLC  adalah suatu  kontrol  khusus  berbasis  mikrokontroller  yang
mengunakan  program  memori  untuk  menyimpan  intruksi  atau  perintah  untuk mengimplementasikan  fungsi-fungsi  sepertil  logika,  sekuensial,  pewaktu,
pencacah  atau  penghitung  dan  operasi  aritmatika dalam  perintah  untuk mengontrol  mesin  dan  proses-proses  dan  didesain  untuk  dioperasikan  oleh
engginer  atau  teknisi  dengan  kemungkinan  memiliki  pengetahuan  terbatas mengenai komputer dan bahasa pemrograman komputer.
Pada  dasarnya  PLC  merupakan  suatu  bentuk  komputer.  Perbedaannya, PLC  dikhususkan  untuk  aplikasi  industri  sehingga  mempunya  beberapa
karakteristik  khusus.  PLC  dilengkapi  dengan  IO  digital  sehingga  bias  langsung dihubungkan  dengan  berbagai  macam  perangkat  seperti  saklar,  lampu,  relay,
sensor dan sebagainya.
b. Struktur PLC
Pada  umumnya  komponen  penyusun  dari  suatu  PLC  tidak  jauh  berbeda dengan komponen komputer yaitu terdiri dari:
1 CPU
n tr
l
r
 
ssin
 
n it
CPU merupakan otak dari sistem PLC yang memiliki fungsi utama sebagai pengendali  atau  pengontrol  dan  memonitor  proses  kerja  PLC, sesuai  program
yang  tersimpan  di  dalam  memori. Untuk  menghubungkan  antara  CPU  dengan
memori dan modul IO di bawah kendali PLC menggunakan sistem bus internal. Seluruh PLC modern menggunakan mikroprosesor sebagai CPU.
2 Memori
Memori  adalah  peranti  yang  digunakan  untuk  menyimpan  program  dan data. Selain  untuk  menyimpan  program,  memori  juga  digunakan  untuk
menyimpan sementara status jalur IO dan variabel fungsi internal seperti t
r ,
o u
n t
r, penanda r
 
y dan lain-lain. 3
Modul IO Modul IO atau input dan output adalah jalur keluarmasuk informasi dari
dank  e  PLC.  Bagian  ini  adalah  sebagai  antarmuka  dimana  prosesor  menerima informasi  dari  sinyal  masukan  dan  mengkomunikasikannya  ke  perangkat
eksternal.  Piranti  input  contohnya  saklar,  sensor  temperature,  sensor  cahaya, dsb.  Sedangkan  piranti output  dapat  berupa transistor  untuk tegangan DC,  dan
tr
 
untuk  tegangan  AC.  Setiap  terminal  IO  mempunyai  alamat  atau  nomor jalur  yang  berbeda-beda  sesuai  merk  pabrikannya.  Alamat  atau  nomor  jalur  ini
digunakan  untuk  mengidentifikasi  masing-masing  input  atau  output  saat pemrograman PLC.
4 Catu daya
Catu  daya  berfungsi  sebagai  sumber  tegangan  suatu  PLC.  Pada  modul input level tegangan dari piranti input dikonversikan menjadi level tegangan 5 V
yang  dapat  diterima  CPU.  Pada  tegangan  input  AC,  sinyal  input  terlebih  dahulu melewati penyearah untuk dikonversi menjadi tegangan DC.
 
5 Perangakat pemrograman
Digunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam memori dari  prosesor  CPU.  Program  dikembangkan  atau  dirancang  di  dalam  software
PLC kemudian ditransfer kedalam unit memori PLC 6
Komunikasi Antarmuka Digunakan  untuk  menerima  dan  mentransmisikan  data  dalam  jaringan
komunikasi dari atau menuju PLC W. Bolton, 2006: 4-5.
c. Operasi PLC