10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Sekolah Menengah Kejuruan SMK
a. Pengertian SMK
Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 18 menyatakan “Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu
.” Dijelaskan pula di dalam undang-undang tersebut bahwa:
Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk
dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di
kemudian hari.
Dalam pelaksanaannya, pendidikan kejuruan membutuhkan partisipasi penuh dunia usaha dan dunia industri termasuk masyarakat pengguna
pendidikan kejuruan seperti yang dikemukakan Putu Sudira 2012:27. Maka diperlukan kebijakan
link and match dengan dunia kerja. Wardiman Djojonegoro 1998:3 mengemukan bahwa kebijakan
link and match ini berlaku untuk semua jenis dan jenjang pendidikan, namun dikhususkan untuk pendidikan menengah
kejuruan. Kebijakan ini diperlukan agar SMK mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja secara optimal.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, kurikulum SMK disusun dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan jenis
11 pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Menurut Yusuf Tuloli 2006:76, pendidikan kejuruan harus memiliki karakteristik berikut: 1 Pendidikan kejuruan
diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja; 2 Pendidikan kejuruan harus didasarkan pada kebutuhan dunia kerja; 3 fokus isi
pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja; 4 hubungan yang erat
dengan dunia kerja meupakan kunci sukses pendidikan kejuruan.
b. Tujuan SMK
Sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, “SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu
”. Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum dari pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab; mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki 17 wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia; mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan
12 efektif dan efisien. Untuk tujuan SMK secara khusus adalah menyiapkan peserta
didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; ulet dan gigih dalam berkompetisi dan beradaptasi di lingkungan kerja
serta mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan SMK adalah menyiapkan peserta didik yang siap kerja pada bidang tertentu. Lulusan
SMK harus memiliki penguasaan ketrampilan, kompetensi dan juga sikap yang baik.
c. Struktur Kurikulum di SMK