Lomba Kompetensi Siswa LKS a. Pengertian LKS

13 2 Program Adaptif Program adaptif berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja. 3 Program Produktif Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

2. Lomba Kompetensi Siswa LKS a. Pengertian LKS

LKS merupakan kompetisi tahunan antar siswa SMK sesuai dengan bidang keahlian yang diajarkan pada para siswa SMK. Kompetisi ini setara dengan Olimpiade Sains Nasional OSN yang diadakan di tingkakat SMPSMA. Siswa yang mengikuti LKS adalah siswa yang telah lolos seleksi tingkat kabupatenkota dan provinsi. Dengan kata lain, mereka adalah siswa siswi terbaik dari daerahnya masing-masing. Setelah melalui tingkat provinsi dan akhirnya menuju tingkat nasional, pemenang LKS akan mewakili Indonesia dalam kompetisi keahlian tingkat ASEAN ASEAN Skills dan jika lolos maka akan tampil di kompetisi keahlian tingkat dunia World Skills International Competition. 14 Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari dari rangkaian seleksi untuk mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia yang selanjutnya akan dibimbing lebih mendalam oleh tim bidang kompetisi masing-masing. Dalam kompetisi ini, tidak hanya dituntut penguasan kompetensi atas bidang yang ditekuni saja, tetapi juga kemampuan lain yang bersifat soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berinteraksi dalam kelompok, dan kemampuan pemahaman global. Dalam jurnal yang berjudul The Effects of Competition on Improvisers’ Motivation, Stress and Creative Performance Jacob Eisenberg dan William Forde Thompson, 2011, p.129 dijelaskan bagaimana kompetisi dapat mempengaruhi kinerja kreatif serta membahas peran stres dalam mempengaruhi motivasi dan kreativitas. Rich dan deVitis mengungkapkan: Ours is a competitive society. Competition is extolled because it promotes full use of one’s abilities, ensures that benefits and burdens are more fairly allocated, dispels apathy and stagnation, leads to higher standards. Masyarakat kita adalah masyarakat yang kompetitif. Persaingan dipuji karena memajukan penggunaan penuh kemampuan seseorang, memastikan kebaikan dan beban tersebut ditentukan secara adil, menghilangkan kelesuan dan stagnasi, mengarah ke standar yang lebih tinggi. Dari pandangan di atas, kompetisi bisa dipahami sebagai suatu keadaan yang dapat memacu seseorang untuk mengerahkan segenap kemampuan demi hasil yang lebih baik. Kompetisi menjadi situasi yang dianggap memiliki hasil akhir berupa menang atau kalah. Individu maupun kelompok yang terlibat dalam kompetisi, memiliki tujuan utama untuk berbuat lebih baik dibandingkan dengan peserta lain. 15 Hasil diskusi dalam jurnal tersebut juga mengemukakan bahwa “It is also possible that the combination of extrinsic pressures competition and rewards and intrinsic motivation may lead to higher creativity“. Kombinasi dari tekanan ekstrinsik kompetisi dan penghargaan dan motivasi intrinsik dapat menyebabkan kreativitas yang lebih tinggi. Hasil terebut menjelaskan bahwa kompetisi mampu menjadi salah satu faktor untuk membangkitkan kreativitas seseorang.

b. LKS Bidang Teknologi Informasi