Dimensi-dimensi Perkembangan Deskripsi Teori 1. Kecerdasan Emosional

34

b. Dimensi-dimensi Perkembangan

Perkembangan manusia merupakan proses yang berlangsung secara berkelanjutan dari bayi hingga usia dewasa bahkan sampai akhir hayat. Perkembangan manusia meliputi aspek fisik dan non fisik. Dimensi-dimensi perkembangan individu yang dikemukakan oleh Danim dan Kahiril 2010: 76 adalah sebagai berikut: 1 Perkembangan fisik 2 Perkembangan perilaku psikomotorik 3 Perkembangan bahasa 4 Perkembangan kognitif 5 Perkembangan perilaku sosial 6 Perkembangan moralitas 7 Perkembangan keagamaan 8 Perkembangan konatif 9 Perkembangan emosional Perkembangan fisik individu mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantitatif pada struktur tulang, tinggi dan berat badan. Perkembangan fisiologis meliputi perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem kerja biologis seperti otot, peredaran darah, pernafasan, kelenjar dan pencernaan. Perkembangan anatomis dan fisiologis berlangsung secara beriringan. Perkembangan psikomotorik meliputi perkembangan yang berhubungan dengan koordinasi fungsional antara sistem syaraf dan otot. Selain itu juga mencakup pada perkembangan fungsi psikis yang mencakup kognitif, afektif dan konatif. Keterampilan psikomotorik berkembang secara runtut sejak usia anak sampai usia dewasa. 35 Pada dasarnya manusia memiliki potensi untuk berbahasa. Potensi ini akan berkembang tergantung pada dimana dia tumbuh dan interaksi dengan masyarakat di lingkungannya. Kemampuan berbahasa berkembang secara sistematis, progresif dan berkelanjutan. Perkembangan kognitif berhubungan dengan perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi. Perkambangan kognitif berkembang sangat pesat sampai usia remaja. Setelah itu perkembangannya bersifat stagnan dan cenderung mengalami penurunan. Puncak perkembangan konatif pada umumnya dicapai pada penghujung masa remaja akhir. Perkembangan perilaku sosial berhubungan dengan fungsi manusia sebagai makhluk sosial. Setiap manusia dituntut untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat di lingkungannya. Proses ini disebut dengan sosialisasi atau proses pembentukan perilaku sosial. Perilaku sosial nampak pada peran yang ditampilkan individu, respon interpersonal, kepercayaan terhadap orang lain, ekspresi diri, dan sebagainya. Tahap perkembangan moral merupakan ukuran dari tinggi atau rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya. Perkembangan moral tersbut diantaranya ditunjukkan dalam perilaku kepatuhan hukum, pemeliharaan aturan sosial, dan etika. Perkembangannya berlangsung secara berkelanjutan dan tidak ada tahap tertinggi yang dicapai. 36 Melalui perkembangan keagamaan individu meyakini adanya kekuatan yang lebih darinya. Melalui kekuatan yang Maha Kuasa inilah manusia menumpukan harapan. Perkembangan keagamaan yang dialami individu berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada waktu memulai, atau intensitas keagamaannya. Perkembangan konatif berhubungan dengan motivasi atau faktor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhannya. Motivasi timbul dari dorongan internal maupun eksternal. Faktor internal berupa cita-cita, harapan, niat dan penyaluran energi, rasa ingin tahu dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa keinginan memperoleh hadiah, persaingan, gaji, ancaman dan sebagainya.

c. Tugas Perkembangan Remaja