oleh sistem pernafasan, dengan hasil bahwa kadar oksigen arteri, karbon dioksida atau keduanya tidak dapat dipertahankan dalam rentang normal mereka Burt, 2009.
Sepsis merupakan komplikasi yang berpotensi m engancam nyawa dari infeksi. Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk
melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Peradangan ini dapat memicu aliran perubahan yang dapat merusak beberapa sistem organ, menyebabkan mereka
gagal Mayo Foundation for Medical Education and Research, 2014.
2.8 Trauma
2.8.1 Pendahuluan
Trauma merupakan penyebab paling umum kematian pada orang usia 16-44 tahun di seluruh dunia WHO, 2004. Proporsi terbesar dari kematian 1,2 juta pertahun
kecelakaan di jalan raya. Organisasi Kesehatan Dunia WHO memprediksi bahwa pada tahun 2020, cedera lalu lintas menduduki peringkat ketiga dalam penyebab
kematian dini dan kecacatan Peden, 2004. Perdarahan yang tidak terkontontrol merupakan penyebab kematian pada lebih
dari 50 kasus trauma pada 24 jam pertama Sauaia, 1995. Laporan WHO 2004 mengutip angka kematian untuk dewasa, yaitu mereka dengan cedera skor keparahan
ISS dari 9 atau lebih tinggi Mock, 2004. ISS akan diuraikan secara lebih rinci dalam bagian berikutnya. Keseluruhan angka kematian, termasuk pra-rumah sakit dan
di rumah sakit, adalah 35 di negara-negara berpenghasilan tinggi, namun meningkat menjadi 55 di negara berpenghasilan menengah dan 63 di negara berpenghasilan
rendah. Lebih serius pasien cedera ISS 15-24 mencapai rumah sakit menunjukkan peningkatan enam kali lipat dalam mortalitas pada pasien berpenghasilan ekonomi
rendah.
2.8.2 Defenisi Multipel Trauma
Multipel trauma adalah kondisi seseorang yang telah mengalami beberapa luka traumatis, seperti cedera kepala serius selain luka bakar yang serius. Atau dengan kata
lain multipel trauma atau politrauma didefenisikan sebagai terdapatnya 2 atau lebih kecederaan secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah satunya bisa
menyebabkan kematian dan memberi dampak pada fisik, kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan disabilitas fungsional Lamichhane, 2011.
Multipel trauma atau politrauma adalah suatu istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan pasien yang mengalami suatu cedera berat yang diikuti dengan
cedera yang lain, misalnya dua atau lebih cedera berat yang dialami pada minimal dua
Universitas Sumatera Utara
area tubuh. Kondisi yang penting dalam menggambarkan penggunaan istilah ini adalah pada keadaan trauma yang bisa disertai dengan shock dan atau perdarahan
serta keadaan yang dapat membahayakan jiwa seseorang Kroupa J, 1990. Beberapa penelitian terdahulu, diantaranya Border dan kawan-kawan mendefinisikan multipel
trauma adalah cedera yang cukup signifikan mengenai dua atau lebih regio tubuh. Tscherne dan kawan-kawan mengatakan multipel trauma adalah dua atau lebih cedera
berat dengan salah satunya atau semuanya dapat mengancam jiwa. Beberapa penulis mendefinisikan multipel trauma menggunakan pengukuran yang lebih objektif yaitu
dengan menggunakan scoring Injury Severity Score ISS , dimana dikatakan multipel trauma bila nilai ISS 15 sampai 26 atau lebih besar Nerida E, 2013.
Kematian yang disebabkan oleh trauma itu secara klasik memiliki 3 penyebaran, yang berhubungan antara waktu kejadian dengan penanganan efektif yang dilakukan
untuk mengatasi mortalitas : 1.
Immediate deaths kematian yang segera Dimana pasien meninggal oleh karena trauma sebelum sampai ke rumah sakit.
Misalnya cedera kepala berat, atau trauma spinal cord. Hanya sedikit dari pasien ini yang dapat hidup sampai ke rumah sakit, karena hampir 60 dari kasus ini
pasien meninggal bersamaan dengan saat kejadian. 2.
Early deaths Dimana pasien meninggal beberapa jam pertama setelah trauma. Sebagian
disebabkan oleh perdarahan organ dalam dan sebagian lagi disebabkan oleh cedera sistem saraf pusat. Hampir semua kasus pada trauma ini potensial dapat
ditangani. Bagaimanapun, pada umumnya setiap kasus membutuhkan pertolongan dan perawatan definitif yang sesuai di pusat-pusat trauma. Khususnya pada
institusi yang dapat melakukan resusitasi segera, identifikasi trauma, dan sarana pelayanan operasi selama 24 jam.
3. Late deaths
Dimana pasien meninggal beberapa hari atau minggu setelah trauma. Sepuluh sampai dua puluh persen 10-20 dari seluruh kematian kasus trauma terjadi
pada periode ini. Kematian pada periode ini mayoritas disebabkan oleh karena infeksi dan kegagalan multipel organ. Trauma kepala paling banyak dicatat pada
pasien multipel trauma dengan kombinasi dari kondisi yang cacat seperti amputasi, kelainan pendengaran dan penglihatan, post-traumatic stress syndrome
dan kondisi kelainan jiwa yang lain David, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Manajemen trauma