Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan SDM perlu dilakukan dengan adanya persaingan yang semakin ketat. Apabila kualitas sumber daya manusia baik maka pembangunan juga akan berjalan dengan baik. Selain itu pada pasar bebas seperti saat ini tenaga kerja asing dapat bekerja di Indonesia, sehingga sumber daya manusia masyarakat Indonesia harus mampu bersaing dengan sumber daya manusia negara lain. Perlu kompetensi yang unggul sehingga tetap eksis dalam persaingan pencari kerja. Faktanya angka pengangguran di Indonesia, khususnya di provinsi Yogyakarta kabupaten kota mencapai 17.481 orang, dari jumlah itu 70 penganggur adalah lulusan SMASMK dan perguruan tinggi. Kondisi seperti ini menyebabkan dibutuhkannya tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan. Maka untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan lembaga atau instansi yang mampu mencetak tenaga kerja terampil sesuai dengan bidangnya masing – masing. Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satunya, sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 15 menyebutkan tentang jenis yang pendidikan yang mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Penjelasan pasal 15 disebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah 2 yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan demikian dapat diartikan para lulusan SMK merupakan produk lembaga pendidikan yang siap kerja sehingga dapat diandalkan dalam menghadapi persaingan. Untuk mendukung tujuan tersebut serta mendekatkan antar penawaran dan permintaan ketenagakerjaan, khususnya yang dari SMK maka pihak sekolah kiranya perlu meningkatkan ketrampilan siswa yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Adanya beban pembelajaran yang berat serta keterbatasan waktu, sarana dan prasarana di SMK maka diperlukan kerjasama dengan dunia industri untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan ketrampilan dari lulusan SMK, salah satunya dilaksanakannya praktik indusri. Praktik industri merupakan program dari sekolah untuk memadukan antara pembelajaran di sekolah dengan dunia industri. Melalui pelaksanaan praktik industri tersebut diharapkan siswa lebih siap kerja setelah lulus SMK karena telah memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dan mengenal sedikit banyak tentang dunia industri, serta mendapatkan tambahan ilmu yang belum didapatkan selama pembelajaran di sekolah dari pelaku industri. Kenyataannya pelaksanaan praktik industri belum sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat berbagai permasalahan dalam pelaksanaan praktik industri tersebut, diantaranya adalah banyak siswa yang keterampilannya tidak meningkat setelah melaksanakan praktik industri karena di tempat 3 industri siswa kurang diberi kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaaan yang ada, sehingga siswa tidak mengerjakan semua job secara utuh. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, data keterserapan siswa lulusan tahun 2011 di dunia kerja adalah 53. Hal ini masih kurang sesuai dengan tujuan SMK yang menargetkan 70 dari lulusannya terserap dalam dunia kerja dan 30 melanjutkan studi. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang siapnya lulusan untuk bekerja.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 0 83

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS III JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 3 113

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 217

KESIAPAN KERJA SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII JURUSAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 4 151

PERBEDAAN FASILITAS PRAKTIK SERTA PRESTASI KERJA LAS DASAR SISWA KELAS I JURUSAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH PRAMBANAN DAN SMK MUHAMADIYAH CANGKRINGAN.

0 0 140

PERANAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIR TEHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 139

HUBUNGAN BIMBINGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI DUNIA INDUSTRI DAN KELAYAKAN BENGKEL FABRIKASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DENGAN TINGKAT KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN.

0 1 172

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMADIYAH 2 SLEMAN.

0 1 139

HUBUNGAN PRESTASI MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 0 149

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN BIMBINGAN KARIR DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

1 2 97