Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

23

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian ini meliputi beberapa hal, diantaranya tujuan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.

A. Desain Penelitian

Jenis dalam penelitian ini jika dilihat dari tingkat eksplanasinya adalah jenis penelitian survey. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih sedangkan desainnya adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data dengan metode angket untuk menggali data tentang pelaksanaan praktik industri dan kesiapan kerja siswa. 2. Menganalisis data yang telah terkumpul dengan mengkorelasikan antara skor pelaksanaan praktik industri dan skor kesiapan kerja siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Pramuka no. 62 Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 24

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.Sugiyono, 2010 : 2. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Variabel bebas Pelaksanaan Praktik Industri X 2. Variabel terikat Kesiapan Kerja Y Hubungan antara variabel, jika digambarkan dalam paradigma penelitian adalah sebagai berikut : Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan : X 1 : Pelaksanaan Praktik Industri Y : Kesiapan Kerja : Garis Korelasi Tunggal

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran tentang variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari variabel – variabel tersebut. X Y 25 1. Kesiapan Kerja Kesiapan Mental Kerja adalah keseluruhan kondisi watak siswa dalam bekerja yang mampu untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kesiapan Mental Kerja meliputi kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain artinya siswa mampu beromunikasi dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit dipecahkan, mampu mengendalikan diri artinya siswa tidak mudah terpengaruh dengan keadaan yang negatif, mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif artinya siswa mampu percaya terhadap pikirannya sendiri dan terbuka pola pikirnya, bertanggung jawab artinya siswa memiliki rasa untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, mampu beradaptasi dengan lingkungan artinya siswa mudah bergaul dengan orang-orang di lingkungan yang baru serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, mempunyai ambisi untuk maju artinya siswa merasa yakin dengan kemampuannya dapat mencapai sukses di masa depan, berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian otomotif artinya siswa selalu mengikuti perkembangan baik melalui seminar, workshop maupun media cetak dan elektronik. 2. Pelaksanaan Praktik Industri Pelaksanaan praktik industri merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, agar peserta didik dapat mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya ke dalam dunia industridunia usaha yang berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di 26 industridunia usaha, dengan tetap mendapat bimbingan dari guru pembimbing dan pembimbing industri. Pelaksanaan praktik industri oleh siswa adalah segala hal yang dilakukan oleh siswa selama siswa ada di dunia industri. Pelaksanaan praktik industri oleh pembimbing dari sekolah adalah hal yang dilakukan guru saat siswa melaksanakan praktik industri, seperti memonitor siswa dan memberi bimbingan saat siswa menghadapi masalah. Pelaksanaan praktik industri oleh pembimbing dari industri adalah hal yang dilakukan pembimbing industri saat siswa melakukan praktik industri di industrinya, seperti memberikan arahan kepada siswa, memberi bimbingan selama siswa berada di industrinya.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 0 83

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS III JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 3 113

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 217

KESIAPAN KERJA SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII JURUSAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 4 151

PERBEDAAN FASILITAS PRAKTIK SERTA PRESTASI KERJA LAS DASAR SISWA KELAS I JURUSAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH PRAMBANAN DAN SMK MUHAMADIYAH CANGKRINGAN.

0 0 140

PERANAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIR TEHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 139

HUBUNGAN BIMBINGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI DUNIA INDUSTRI DAN KELAYAKAN BENGKEL FABRIKASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DENGAN TINGKAT KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN.

0 1 172

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMADIYAH 2 SLEMAN.

0 1 139

HUBUNGAN PRESTASI MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 0 149

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN BIMBINGAN KARIR DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

1 2 97