61
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.109
a
.012 -.023
.2630627723 a. Predictors: Constant, Tobins Q Ratio, Return on Asset
b. Dependent Variable: Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013
Pada tabel model summary terlihat bahwa nilai R sebesar 0,109 0,05 menunjukkan bahwa variabel return on asset ROA dan tobin’s q ratio
memiliki korelasi rendah dengan trading volume activity dalam laporan tahunan yaitu sebesar 10,9. Nilai R square atau koefisien determinasi
adalah 0,012. Hal ini berarti variasi atau perubahan pada variabel independen return on asset ROA dan tobin’s q ratio hanya mampu
menjelaskan variasi atau perubahan pada variabel dependen trading volume activity dalam laporan tahunan sebesar 1,2, selebihnya sebesar
98,8 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber dari annual report perusahaan real estate dan properti yang go public
di BEI, maka penulis dalam penelitian ini akan membahas hasil penelitian sesuai
62
dengan masalah yang diajukan. Dari hasil pengujian bersama-sama atau secara simultan, dapat diketahui bahwa return on asset ROA dan tobin’s q ratio
TOBIN tidak berpengaruh signifikan terhadap trading volume activity TVA, yang ditunjukkan dari nilai F hitung 0,341 nilai F tabel 3,15 serta nilai
signifikansi sebesar 0,712 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa return on asset dan tobin’s q ratio secara bersama-sama simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap trading volume activity TVA. Hasil pengujian ini berbeda dari hasil pengujian secara simultan oleh Haosana 2012 yang menunjukkan bahwa
variabel ROA dan tobin’s q ratio berpengaruh secara simultan terhadap TVA. Dari hasil pengujian variabel secara parsial ditemukan bahwa tidak ada
variabel independen, yaitu return on asset ROA dan tobin’s q ratio yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu trading volume activity
dalam laporan tahunan. Dari hasil pengujian return on asset terhadap trading volume activity, diperoleh nilai t hitung -0,100 t tabel 2,002 serta nilai
signifikansi 0,920 0,05. Hal ini menunjukkan return on asset secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap trading volume activity. Dari hasil
pengujian tobin’s q ratio terhadap trading volume activity, diperoleh nilai t hitung -0,0,782 nilai t tabel 2,002 serta nilai signifikansi 0,437 0,05. Hal ini
menunjukkan tobin’s q ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap trading volume activity.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Haosana 2012. Dari hasil penelitianya ditemukan bahwa hasil uji t menunjukkan ROA berpengaruh positif
signifikan terhadap TVA, yang dapat dilihat dari perbandingan pada koefisien konstanta, nilai t hitung lebih besar daripada t tabel 12,136 2,13. Sedangkan
63
koefisien slope nilai t hitung lebih besar daripada t tabel 4,611 2,13 dan nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05 0,019 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa ROA berpengaruh terhadap TVA. Akan tetapi hasil penelitian ini medukung penelitian Haosana, dimana hasil uji t tobin’s q terhadap TVA
menunjukkan perbandingan pada koefisien konstanta ternyata nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel 1,612 2,13 dan signifikansi lebih besar dari 0,05, yang
berarti hubungan tobin’s q terhadap TVA tidak memiliki arah signifikan. Sedangkan koefisien slope nilai t hitung juga lebih kecil daripada nilai t tabel -
1,096 2,13 dan nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05, maka disimpulkan tobin’s q tidak berpengaruh terhadap TVA.
Holidiyah 2009 dan Kusumahadi 2008 memberikan hasil yang berbeda terhadap hasil penelitian Haosana 2012. Holidiyah yang melakukan penelitian
dengan metode analisis berganda terhadap 151 perusahaan manufaktur selama tahun 2005-2007 menyimpulkan dari penelitiannya bahwa secara parsial, hanya
ROA yang tidak berpengaruh terhadap TVA dan harga saham, sedangkan EPS dan PER berpengaruh positif signifikan terhadap TVA dan harga saham. Dari
penelitian Kusumahadi terhadap 20 perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI dengan analisis regresi linier berganda, disimpulkan bahwa secara parsial hanya
variabel ROE yang dapat diterima sementara variabel lainnya tidak dapat diterima. Dengan kata lain hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dari
rasio keuangan yang diteliti, hanya ROE yang berpengaruh terhadap TVA. Namun secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan dari rasio keuangan
yang diteliti terhadap TVA.
64
Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juniarti 2009 . Hasil penelitian Juniarti terhadap 17 perusahaan food and
beverage dengan analisis regresi berganda menunjukkan hasil dari tobin’s q berbanding lurus dengan penilaian pasar terhadap perusahaan. Semakin tinggi
nilai tobin’s q maka penilaian pasar terhadap perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Tingginya penilaian pasar ini akan meningkatkan minat terhadap
permintaan saham perusahaan yang akan berdampak pada meningkatnya volume saham yang diperdagangkan.
Nilai koefisien determinasi sebesar 0,012 yang artinya variasi dalam perubahan tingkat trading volume activity TVA dapat dijelaskan oleh variabel
independen return on asset ROA dan tobin’s q ratio TOBIN sebesar 1,2 . Sisanya sebesar 98,8 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dicantumkan ke
dalam model. Dengan demikian kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dapat dikatakan sangat rendah.
ROA menggambarkan kemampuan aset – aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan laba, setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk
mendanai aset tersebut. ROA yang positif semakin besar menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sementara, rata-rata perusahaan yang menjadi objek penelitian ini memiliki tingkat ROA yang relatif rendah. Rendahnya tingkat
ROA ini dapat disebabkan oleh kemampuan perusahaan dalam mengolah asetnya belum cukup baik.
65
Hal ini berarti tobin’s q ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena
terbatasnya informasi, sementara tobin’s q ratio bergantung pada pasar dengan asumsi pasar efisien yang berarti bahwa semua kebutuhan informasi atas
perusahaan dapat diperoleh secara adil yang akan nampak pada harga – harga sekuritas yang mencerminkan penuh semua informasi yang tersedia termasuk
informasi privat dan kemampuan pelaku pasar untuk menanggapi informasi – informasi tersebut. Oleh sebab itu penilaian menggunakan tobin’s q ratio saja
pada kondisi pasar yang tidak efisien dapat menghasilkan nilai yang tidak akurat. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kinerja manajemen dan
pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi negara yang bersangkutan juga dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi tingkat perdagangan saham Utomo, 2013. Tetapi dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi volume perdagangan saham dilihat
secara mikro yaitu kinerja perusahaan yang dilihat dari return on asset dan tobin’q ratio perusahaan tersebut.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset dan tobin’s q ratio terhadap trading volume activity baik secara simultan maupun
secara parsial pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2009-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode
statistik uji regresi simultan uji F dan uji regresi parsial uji T yang mana sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui kualitas data yang
digunakan. Berdasarkan pengujian dan analisis data pada penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh ROA dan tobin’s q ratio terhadap TVA.
1. Variabel ROA
X
1
dan tobin’s q ratio
X
2
secara simultan tidak berpengaruh terhadap TVA yang tampak pada nilai F hitung sebesar 0,341 F tabel 3,15
dengan tingkat signifikansi 0,712 0,05. 2. Variabel ROA
X
1
tidak berpengaruh secara parsial terhadap TVA Trading Volume Activity yang dapat dilihat dari nilai t hitung -0,100 t tabel 2,002
serta nilai signifikansi 0,920 0,05. Selanjutnya, variabel Tobin’s Q X
2
tidak berpengaruh secara parsial terhadap TVA yang tampak pada nilai t hitung -0,0,782 t tabel 2,002 serta nilai signifikansi 0,437 0,05.
3. Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan dalam laporan tahunan.